3 (Zaffira's father)

20 1 0
                                    

Zaffira berdiri di depan rumah bergaya belanda klasik yang di depannya terdapat pekarangan luas. Ia menatap setiap inci sisi pekarangan tersebut, beberapa memori masuk ke kepalanya. Ia mengingat setiap kebersamaan keluarganya sebelum datangnya wanita yang menghancurkan keluarga kecilnya.

Terbesit rasa benci di hati Zaffira saat melihat ayahnya membela wanita itu ketimbang membela Mamanya, mungkin ini memang pilihan terbaik yang di pilih tuhan untuk mama dan papanya bercerai, meskipun sekarang mamanya berubah derastis dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Itu tak masalah untuk Zaffira dari pada Zaffira tinggal bersama mama tiri dan kedua saudara tirinya.

"Zaffira?" 

Zaffira terperenjat mendengar suara dari arah belakangnya, ia langsung menoleh ke belakang dan mendapati sosok Rangga berdiri di belakangnya persis. Zaffira hanya tersenyum menyapa sang papa, Rangga mengangkat satu alisnya. Karena jarang sekali Zaffira datang ke rumahnya kecuali meminta uang untuk biaya sekolahnya dan adiknya. Dan biasanya Zaffira datang di awal bulan, ini baru saja 2 minggu setelah Zaffira datang ke rumahnya.

Rangga mengajak Zaffira untuk masuk ke dalam rumah, sempat Zaffira menolak tapi Rangga memaksanya. Dan di sinilah Zaffira, di dalam rumah bergaya belanda klasik. Rumah itu tak berubah, hanya beberapa interior baru di beberapa tempat, selebihnya rumah itu masih sama seperti yang terakhir kali Zaffira tinggali.

Zaffira duduk termenung di atas sofa di temani Rangga yang baru saja duduk membawa minuman untuk Zaffira. Rangga menyodorkan minuman itu ke Zaffira memintanya untuk minum, Zaffira menerimanya dengan tersenyum canggung. Sudah lama ia tak berinteraksi dengan Rangga dan itu membuatnya merasa jauh dari sosok ayahnya.

"Mama apa kabar? Kevin?" ucap Rangga membuka pembicaraan di antara keduanya.

"Mama dan Kevin baik-baik aja kok, Pa. Maaf ya pasti Papa kaget liat aku ke sini," ucap Zaffira.

"Nggak juga, Zaf. Papa malah seneng kamu ke sini, ngomong-ngomong kenapa kamu ke sini? ada masalah?"

"Eum nggak ada, Pa. Aku cuma lagi kangen sama Papa aja, Papa baik-baik saja kan?"

Rangga tersenyum melihat anak perempuannya itu, Zaffira adalah anak perempuan satu-satunya yang Rangga miliki. Anak tirinya semua cowok. Zaffira melihat sekeliling merasa ada yang kosong dari rumah itu. Setelah ia ingat-ingat ternyata foto besar yang berada di tengah-tengah ruangan itu menghilang. Ya siapa juga mau memajang foto mantan istri dan anak-anaknya setelah memiliki istri baru bukan? 

"Tante Silvia mana, Pa?" Tanya Zaffira yang melihat kondisi rumah yang sepi.

"Mereka lagi pergi, sepertinya sebentar lagi pulang. Kamu udah makan?"

"Belum, Pa. Nanti aku beli makan kok, sekalian beliin mama sama Kevin."

"Emangnya Renata nggak masak?"

Zaffira menggeleng sembari tersenyum, mamanya memang tidak memasak. Dia mengandalkan Zaffira untuk makan dan mendapatkan uang, bisa di bilang kehidupannya kacau setelah bercerai dengan Rangga. Mama Zaffira juga mengalami stress dan depresi ringan.

"Ayo!" ajak Rangga kepada Zaffira.

"Kemana, Pa?"

"Kita makan di luar, sudah lama sejak terakhir kali kita makan berdua di luar."

Zaffira bangkit dari duduknya setelah Rangga  beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Setelah siap, Rangga mengajak Zaffira ke restoran yang biasanya mereka kunjungi dulu. Dan ini membuat hati Zaffira sesak, tapi ia sembunyikan dalam sikap tenang dan datarnya.

Restoran bergaya eropa itu tampak ramai dengan pengunjung, Zaffira dan Rangga memilih tempat yang dekat dengan jendela. Seorang pelayan mendekati meja mereka dan memberikan menu. Saat membuka menu tersebut mata Zaffira melotot hampir keluar, namun seperkian detik ia menyesuaikan ekspresi kagetnya. Makanan di sini malah sekali, dulu Zaffira memang tak memikirkan hal itu, tapi sekarang ia berpikir hanya seporsi makanan harganya ratusan ribu, jika di bandingkan dengan uang yang ia bawa sekarang bisa mendapatkan nasi padang 10 bungkus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tasbihku dan Kalung SalibmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang