Apa jadinya jika seorang Grand Duke dari sebuah Kekaisaran terkuat di benua jatuh cinta dengan seorang gadis bangsawan yang merupakan seorang Kesatria yang telah bersumpah setia pada Kekaisarannya dan mengabadikan hidupnya untuk Kekaisaranny tersebu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semilir angin meniup beberapa dedaunan, langit jingga yang indah menandakan waktu telah berganti. Di hadapanku, seorang gadis dengan rambut hitam yang terurai tengah duduk di tepi sungai, bermain dengan aliran air yang tenang itu. Penasaran aku mendekatinya perlahan.
"Hai!" sapaku padanya.
Gadis itu menoleh ke arahku. Ia tersenyum manis dengan bibir mungilnya.
"Apa tuan membutuhkan bantuan?," tanyanya.
"Aku seorang pendatang. aku tidak mengenal jalan di desa ini. Apakah nona bisa mengantar ke penginapan terdekat?"
"Penginapan? "Aku akan mengantar anda. Kebetulan Ayahku pemilik penginapan di Kota ini!,"
Aku terdiam sejenak, memikirkan apa aku harus ikut atau tidak.
"Terimakasih nona,"
Gadis itu beranjak dari duduknya ia berdiri kemudian berjalan ke arah jalanan kota.
"Apa yang anda lakukan cepatlah hari mulai malam,"
Aku mengikutinya dari belakang. kemudian kita sampai di sebuah penginapan yang cukup besar, bertuliskan "Raizel Inn".
Di dalam sana terdapat meja Resepsionis dan juga beberapa meja untuk menyantap makanan. Suasana di sana cukup ramai. Terlebih segalanya tampak bersih dan terawat.
Aku berjalan ke arah meja resepsionis. Di sana seorang anak laki-laki berusia 12 tahun tengah melayani tamu dengan cekatan. Aku duduk di bangku yang ada di depan meja itu. Gadis tadi langsung menuju meja resepsionis dan melakukan pekerjaannya.
"Jadi, tuan akan menginap malam ini, satu malam harganya sekitar 3 Sin. Bagaimana?" ujar gadis itu.
Tanpa berpikir panjang aku segera mengambil uang di dalam tasku.
"Ini ada 12 sin, aku akan menginap selama 4 hari,"
"Baiklah, ini kuncinya silahkan naik ke atas di kamar 05. Terimakasih."
Aku mengambil kunci yang ia letakan di atas meja, dan kemudian bergegas naik ke atas menuju kamarku.
Seorang wanita paruh baya memakai dress berwarna merah maroon tengah melayani seorang tamu di sebelah kamarku. Sepertinya ia ibu pemilik penginapan karena pakaian bukan seperti pakaian pelayan, dengan kata lain ia Ibu dari gadis tadi.
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam kamar dan mendapati kamar yang cukup luas dan bersih. Aku rasa 3 sien sangat murah untuk ini.