1

187 13 0
                                    

"Ini pertama kali nulis cerita,selamat membaca guys"

Di ruangan sebuah mansion berkumpul sebuah keluarga yang terdiri dari kedua orang tua dan 3 anak laki laki dengan wajah datar kecuali untuk si bungsu dengan wajah yang tak bisa di artikan.Ruangan tersebut seperti ruangan keluarga bergaya eropa.Suasana yang sangat tegang membuat siapa saja yang melihat berpikir akan terjadi pertumpahan darah disana.

"Apa yang ingin kau katakan?",tanya seorang pria dengan suara yang dingin.

"Pah,aku..",ucap si anak bungsu dengan ragu.

"Cepat beri tahu kami apa masalahmu?" ,tanya anak tertua dengan nada dan wajah yang tak kalah dingin.

"Aku mau keluar dari sini,dari mansion ini dan mencabut margaku",ucap si anak bungsu dengan segenap keberanian yang ia punya

BRAKK

Bunyi meja yang di tendang oleh anak kedua mereka

"APA YANG KAU KATAKAN,HAH",ucap anak kedua dengan menatap adiknya itu dengan penuh amarah tetapi untung di tahan oleh sang kakak.

"Kenapa nak?apa kau membenci kami?",tanya seorang wanita yang merupakan ibunya

"Engga mah aku ga benci kalian malah sebaliknya aku sangat mencintai kalian",ucap anak bungsu dengan frustasi meletakkan tangannya di kepala

"Apa alasannya leo?",tanya anak pertama dengan suara yang berat.

"Alasannya aku ingin melindungi keluarga kecilku ,aku ingin menjauhkan istriku dan calon anak ku dari kehidupan kita .Aku ga sanggup melihat istriku selalu mendapatkan ancaman dari musuh kita.Dia bukan dari keluarga yang sama dengan kita.Dia lemah,dia.. "

"Baiklah jika itu mau mu" ,ucap sang ayah yang memotong pembicaraan anaknya

"PAH/SAYANG", ucap anak dan istrinya serempak

"Kau sudah besar dan bisa menjaga keluarga kecilmu itu tetapi jangan lupakan kami teruslah berhubungan dengan kami.Papah akan menyediakan alat komunikasi yang tidak akan dilacak oleh musuh.untuk marga sembunyikan saja jangan pernah melepas marga Andreas dari namamu",ucap sang ayah dengan menatap anak bungsunya.

"Makasih pah,makasih banyak",ucap anak bungsu dengan mata berkaca kaca

"Hahh..,kalau papah udah ngomong gitu kita ga bisa apa apa ",ucap anak kedua dengan menatap kakaknya yang berada di sampingnya dan di balas anggukan oleh kakaknya

"Haa... walaupun berat jika itu keputusanmu mamah setuju,jaga dirimu dan keluarga kecilmu kalau ada apa apa bilang ke mamah ya" ucap sang ibu dengan memeluk anak bungsu di sampingnya,tak tega jika harus melepaskan si bungsu.

"Kamu harus kuat leo,hidup di luar mansion akan lebih sulit tetapi aku akan mencegah dunia gelap datang ke keluargamu"ucap anak pertama

"Hahh...kembaranku ini terlalu banyak yang kamu pikirkan ...walau umur kita sama aku adalah kakakmu,bilang jika ada yang menggangumu akan aku siksa dia" ,ucap anak kedua dengan senyum devilnya.

Leo pun tersenyum kecil.Ia sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat mencintainya.

"Makasih semua,bener..bener makasih".ucap leo tanpa sadar dia telah meneteskan liquid bening dari matanya.

"Kau nangis?, cengeng",ejek kakak keduanya sekaligus saudara kembarnya dengan wajahnya yang datar

"Rian..." tegur sang ibu

"Hmm"

Keluarga "Andreas" adalah keluarga mafia yang paling di hormati ,ditakuti dan di segani.tidak ada yang berani macam macam dengan keluraga mereka (yaa..kecuali musuhnya si , yang memiliki kekuasaan yang besar juga).

Bisnis dari berbagai sektor mereka kuasai .Di dunia gelap pun mereka sangat terkenal karena memiliki aura yang siap untuk membunuh siapa saja.wajah mereka yang datar sangat melengkapi pandangan orang orang tentang mereka.Kelvin andreas adalah sang kepala keluarga,Kiana andreas adalah sang istri,Diaz de andreas anak pertama.Mereka meiliki anak kembar yaitu Adrian de andreas dan Aleo de andreas.

4 tahun sebelumnya...

Di panti asuhan pelangi tepatnya di taman halaman belakang.Terdapat seorang wanita yang cantik sedang bermain dengan anak anak panti."kak karin lebih cepattt he he" kata seorang anak kecil yang sedang menaiki ayunan yang di dorong oleh wanita yang dia sebut kak karin atau karina lengkapnya.

"Pegangan yang kencengg nanti jatuh lohh" jawab karina.

"Kak karinn bola akuu keluar gerbang kakk..."ucap anak laki laki yang merengek

Memang panti asuhan ini terletak agak menjorok ke hutan dan di kelilingi dengan pagar yang cukup tinggi.

"Hah kakak kan udah bilang jangan terlalu dekat pagar.huh yaudah kakak ambilin dulu ya" ucap karina

"He he makasih kak,maaf jugaa kak"ucap anak laki laki dengan senyum lebarnya

Karina pun keluar gerbang panti untuk mengambil bolanya saat ingin mengambil bolanya ada seorang pria  yang sedang tertidur di dekat pohon tak jauh dari panti asuhan. Karina pun menghampiri pria itu dengan hati hati.

"Astagaa,hey kau tidak apa apa?!!" Tanya karina panik karena pria tersebut bukan tertidur tapi menahan sakit karena perutnya yang mengeluarkan darah.

"Uhh,pergi!" Ucap sang pria sambil menahan sakit

"Ckk,jangan bergerak" karina pun membuka jaketnya dan niat ingin melilitkannya pada tubuh pria tersebut untuk menghentikan pendarahannya.

"menjauh dariku sialan" bentak si pria

Itu membuat karina kesal

"Heh brengsek aku mau menolongmu jadi jangan tolol kamu, di tolong malah membentak,diam saja sialan"ucap kirana dengan berbagai macam makian karena kesal.

Pria itupun kaget karena baru pertama kali ada wanita yang berani berkata seperti itu padanya tetapi dia tak bisa berbuat apa apa karena menahan sakit yang luar biasa di perut sebelah kanan karena tembakan.

"Jangan bergerak,lukamu luka tembak,hah.. aku bawa kau kerumah sakit sekarang.kau bisa berdiri?"tanya karina

Pria itu menggeleng."ada yang jemput" ucapnya lirih.

"Hei tetap lah sadarr!"ucap kirana karena pria tersebut seperti akan tertidur.

Kirana pun berlari ke panti asuhan untuk membawa obat .Anak anak panti pun bingung  akan hal itu .

"Kak bolaku mana? kenapa lama ambilnya" ucap anak laki laki

"Bima kakak lagi sibuk bima bisa tunggu sebentar nanti kakak lempar bolanya ke bima langsung lewat pagar yaa" kata karina sambil mencari cari obat.

"Hmm okedeh ka, bima tunggu yaa"

"Iyaa"

Saat karina sudah mendapatkan obatnya ia langsung berlari lagi menghampiri pria tersebut tapi nihil.Pria tersebut tidak ada .Tidak mungkin kan dia pergi?berdiri saja tidak bisa batin karina.Di tempat pria tersebut juga bersih tidak ada darah yang awalnya di keluarkan oleh pria itu.

"Gila,apakah tadi aku melihat hantuu??" Tanya karina pada dirinya sendiri kaget.

"Eyyy jaket ku kan sama diaa ,hahh sudahlahh aku balik lagi.oh iya bolanya bima" ucap karina.

"Heii leo kau tidak apa apa?dengarr kakak?" ucap seorang pria dengan khawatir.

Pria yang ditanya pun hanya mengangguk.

"Kita hampir sampai bertahanlah"ucap pria itu lagi.

Sang pria yang terluka hanya bisa memejamkan matanya menahan rasa sakit dan mempertahankan kesadarannya.Dia sekarang hanya memikirkan wanita yang menolongnya."Unik" itu yang dia sebutkan di hatinya tentang wanita itu atau karina.

Maaf kalau ada typo he he

ANDREASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang