perasaan tersembunyi

1 0 0
                                    

Setelah seminggu tau kalo perasaan nya bertepuk sebelah tangan, Hilya tampak berubah dari biasanya.
Hilya menjadi lebih pendiam

"hilya!! Gw datang nih ayok kita pergi sekolah bareng" ajak Arya dari depan pagar Hilya

Hilya pun keluar dari rumahnya, untuk pergi ke sekolah bersama dengan Arya

Tidak seperti biasanya, Hilya hanya diam di sepanjang perjalanan menuju sekolah nya. Arya pun merasa bingung dengan sikap Hilya

"hilya Lo kesambet apaan si kok seminggu nih Lo gak kayak biasanya?" tanya Arya

"enggak kok" jawab Hilya
"kalo.ada masalah Lo cerita dong ke gw" ucap Arya

Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah, saat memarkirkan motor Arya. Hilya meminta sesuatu kepada Arya

"arya besok kita gak usah bareng ke sekolah yaa" ucap Hilya dengan tersenyum

"haa!! Kenapa biasanya kan kita bareng, nanti kalo orang liat gimana? Pasti mereka pikir apa-apa lagi" ucap Arya

"tapi gw mau pergi sekolah sendiri" ucap Hilya seolah memaksa

Mendengar ucapan Hilya, Arya pun tersenyum dan tertawa. Arya berpikir bahwa sahabat nya itu menyukai seorang cowok.

"wah!! Gw tau nih Lo pasti lagi naksir cowok yaa, makanya Lo gak mau pergi bareng sama gw, takut nanti crush Lo mikir Lo udah punya pacar" ucap Arya sambil tersenyum kepada Hilya.

"enggak kok gw gak ada naksir siapapun kecuali.." ucap Hilya hampir kecoplosan dan menutup mulutnya sendiri dengan tangan nya karena takut Arya mengetahui nya

"kecuali siapa hayoo!" tanya Arya

Hilya pun. langsung berlari menuju kelasnya.

***
Saat jam pelajaran olahraga selesai, Hilya merasa kehausan. Tiba-tiba Arya menghampiri nya dan memberikan minuman yang Arya beli dari kantin

"buat lo" ucap Arya sambil memberikan minuman kepada Hilya.

"enggak gw gak haus" ucap Hilya

"alah bohong, mana ada setelah olahraga orang gak haus" ucap Arya dengan tersenyum.

"beneran gw gak haus" ucap Hilya meyakinkan

"udah terima aja, Lo ini kenapa sii? Masa dari sahabat sendiri Lo gak mau terima" tanya Arya

"gak kenapa-napa kok" ucap Hilya

Hilya pun langsung pergi meninggalkan arya

Hilya terpaksa menghindari Arya karena takut perasaan sukanya kepada Arya semakin bertambah, padahal ia tau Arya masih menyukai Vira.

Sementara itu Arya berusaha mencari tau mengapa Hilya tiba-tiba berubah. Saat pulang sekolah, ketika Arya berada di rumah nya Arya menelpon Hilya untuk pergi jalan-jalan bersama.

"haa!! Halo" ucap.hilya menjawab telepon nya Arya
"eh Hilya kita pergi keluar yok!" ajak arya
"enggak, gw gak bisa" ucap hilya
"alasan nya gak bisa kenapa?" tanya Arya
"gw sibuk" jawab Hilya singkat
"serius nih Lo sibuk, gw kesitu yaa" ucap Arya
"jangan gw lagi di luar" ucap Hilya berbohong
"kemana sama siapa?" tanya Arya
"lo itu kenapa si, kita itu gak ada hubungan kita cuma pacaran pura-pura, jadi Lo harusnya berhenti mikirin hidup gw" ucap Hilya dan langsung menutup telponnya.

Arya semakin merasa curiga dengan sikapnya Hilya. Arya pun langsung pergi menuju rumah nya Hilya

Sementara itu Hilya merasa bahwa Arya akan datang ke rumah nya pun Langsung menelpon erfan

"halo erfan Lo dimana?" tanya Hilya
"gw lagi di luar, kenapa Hilya tumben Lo nelpon gw?" tanya erfan balik
"lo bisa temanin gw gak?" tanya Hilya
"kenapa harus gw? Kan ada Arya pacar lo" ucap erfan
"pliss bantu gw yaa" pinta Hilya kepada Erfan
"gimana yaa gw lagi sama sarah" ucap Erfan
"oh gpp, Lo serlok aja biar gw yang kesana" ucap Hilya

Mendengar ucapan Hilya, seketika erfan merasa kesal karena ia hampir saja menikmati waktunya bersama Sarah, namun Hilya datang mengganggu mereka.

Perasaan Eran kepada Hilya perlahan mulai menghilang. Kini erfan tengah dekat dengan Sarah.

Tak lama kemudian, Hilya datang ke tempat Erfan dan Sarah.

"ciee jadi kalian udah otw jadian nih?" ucap Hilya sambil tersenyum menggoda kedua Sahabatnya itu.

Erfan dan Sarah pun tersenyum balik mendengar ucapan Hilya

"tumben Lo gak sama pacar lo itu" tanya erfan kepada Hilya.
"oh Arya lagi sibuk" jawab Hilya dengan datar

Hilya asyik berkumpul dengan 2 sahabat nya, tiba-tiba handphone nya berbunyi, Hilya pun segera memeriksakan handphone nya ternyata Arya yang menelpon nya.

Hilya pun mengangkat telepon tersebut

"haa ada apa?" tanya Hilya dengan datar tidak seperti biasanya
"lo dimana?, Serlok sekarang" perintah Arya

Hilya pun segera membagikan lokasinya Kepada Arya
Arya sekejap memeriksa lokasi Hilya.
Dan segera bergegas pergi ke lokasi hilya.

Setelah sampai di tempat Hilya, Arya seketika terkejut melihat Hilya yang sedang berkumpul dengan erfan dan Sarah. Arya segera menarik tangan Hilya.

"apaan si Lo narik tangan gw" ucap Hilya sambil berjalan dengan Arya,

"lo apaan si Hilya, udah tau erfan lagi pdkt sama Sarah. Eh Lo malah ganggu mereka" ucap Arya

"siapa juga yang ganggu mereka, ya jelas gw cuma mau menghindar" ucap Hilya keceplosan

"apaa!!! Lo bilang menghindar? Menghindar dari siapa?" tanya Arya merasa penasaran

"enggak ada, gak penting juga" ucap Hilya

"menghindar dari gw yaa?" ucap Arya asal menebak

"enggak kok" jawab hilya mencoba menyangkal

"terus menghindar dari siapa?" tanya balik Arya

"ih udah lah, gak usah di bahas lagi. Gw mau pulang sekarang" ucap Hilya

"gw antar yaa" ajak Arya

"eh Arya Lo gak ada kerjain lain apa? Selain sibukin gw?" tanya Hilya

Seketika Arya tersenyum mendengar ucapan Hilya

"siapa juga yang mau gangguin Lo, yaa jelas gw takut Lo kenapa-napa" ucap Arya sambil tersenyum

"lo peduli banget yaa sama gw" ucap Hilya

"emang iyaa, gw peduli sama Lo. kalo Lo sedih gw akan sedih. Dan gw senang kalo Lo bahagia karena Lo tiba-tiba berarti banget bagi gw" ucap Arya

"kenapa Lo bisa segitu nya sama gw?" tanya Hilya

"gw juga gak tau kenapa gw bisa kayak gini, tapi yang jelas gw gak mau kehilangan orang kayak lo" ucap Arya

Seketika Hilya merasa debaran di hatinya mendengar ucapan Arya, Hilya merasa senang dengan ucapan Arya

Seketika itu juga Hilya berpikir untuk tidak merubah perasaan nya kepada Arya. Ia berjanji akan menunggu Arya menyukai nya balik.

Hilya berpikir masih ada kesempatan untuk dirinya mendapatkan hatinya Arya

between love and friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang