3.Choco

102 16 0
                                    

"Hanan....... Ayok bangun!" Zaki mengguncang tubuh Hanan yang masih terlelap itu

"Hanan..... Bangun dong! Ayok kita ajak choco main!" selanjutnya Zaki meletakkan choco-anak anjing milik Hanan- diatas perut Hanan

"lo aja yang main sama choco, gue masih ngantuk, pengen tidur"

"Hanan! Ini udah jam setengah sebelas lhol! Ayo dong bangun, kita main sama choco," Zaki menarik narik lengan Hanan supaya cowo jangkung satu itu mau bangun "Hanan iighh!"

Pada akhir nya pun Zaki kesal sendiri lantaran dari tadi usaha nya membangunkan Hanan sia sia. Hanan tak mau bangun, dan ingin meneruskan tidur nya

Zaki mengangkat choco yang berada disebelah Hanan dan menatap nya yang sedang cemberut dengan lugu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaki mengangkat choco yang berada disebelah Hanan dan menatap nya yang sedang cemberut dengan lugu nya

"kaya nya lo cari majikan baru aja deh, bapak lo hobi nya tidur begitu emang betah lo? Pasti nggak dikasih makan kan?"

"kasihan, kita jalan yuk! Daripada dirumah terus" ucap Zaki sembari menuruni anak tangga dan menggaruk kepala choco sayang

Zaki meraih tali anjing didekat kandang choco lalu menurunkan choco setelah selesai mengaitkan tali ke kalung choco

"nah dah! Ayo kita jalan!" Zaki melangkah menuju pintu rumah hingga-

"mau lo ajak kemana sih choco?" -suara Hanan dari belakang membuat langkah Zaki terhenti dan menoleh ke arah Hanan yang sedang berjalan ke arah nya lalu berjongkok menggaruk kepala choco gemas

Hanan mengangkat choco setinggi wajah lalu digendong nya anak anjing itu

" nggak gue biarin lo keluar rumah bareng choco tanpa gue"Hana melepas kaitan tali dikalung choco dan Zaki jelas aja cemberut

"nggak bakal ilang lagi kok! Janji deh!" Zaki mengikut Hanan dari belakang

"nggak"

Zaki berjalan lebih cepat lalu menghadang Hanan "Ya udah kalo gitu jalan nya sama lo aja, mau ya?" Zaki menatap Hanan dengan memelas

"nggak, kalo main dirumah aja sih" ketika Hanan ingin melanjutkan langkah nya Zaki malah menghadang nya kembali dan memohon

"Hanan plissssss....... Ya, mau ya?" Zaki menatap Hanan dengan polos nya berharap keinginan akan terwujud

Sialan, lucu banget ini anak!

"panas" jawab Hanan datar "lagian choco juga belum makan" Hanan berucap begitu setelah berjalan melewati Zaki yang sedang cemberut

"Hanan..... Gue nangis nih!" Zaki nenghentakan kaki nya kesal

"nggak usah kaya anak kecil, Zaki" Hanan membalikkan badan nya dan menatap Zaki yang tengah melakukan hal sama dengan menatap Hanan sebal

"ugh! Lo ngeselin banget sih!" Zaki berjalan ke arah Hanan dengan kaki yang dihentak hentakan lalu merebut choco dari gendongan Hanan dan membawa nya pergi menuju kamar Hanan

Hanan terkekeh "Dasar ya emang tu anak, gemesin banget,"

"tapi sayang bukan punya gue" lanjutnya lirih

* * *

"Mama liat! Lucukan?" Hanan yang sedang memasak untuk makan siang sembari video call bersama sang Mama pun hanya terkekeh gemas melihat tingkah anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama liat! Lucukan?" Hanan yang sedang memasak untuk makan siang sembari video call bersama sang Mama pun hanya terkekeh gemas melihat tingkah anak itu

Sang Mama pun tak jauh beda "Aduh! gemes banget choco, kaya kamu Ki

"um?" Zaki mengerjap lucu "ey! Tapi kan Zaki cowo, Zaki tuh gagah tau Ma"

"kaya gitu gagah darimana nya coba?"

Zaki langsung merengut kesal "Ugh! Lo ngeselin banget sih daritadi!"

"ngambekan gitu gagah" cibir Hanan

"Hanan! Mama liat Hanan! Hobi banget bikin Zaki kesel!"

Mama pun hanya tertawa geli melihat dua remaja itu

"aduh aduh Hanan jangan bikin Zaki emosi mulu ah! Nggak baik ih"

"tu denger tu denger!" ucap Zaki ngegas sembari menabok punggung Hanan yang sekarang malah terkikik geli

Hanan membalik badan nya lalu mengusak gemas pucuk kepala Zaki "dasar lo tu ya!"

"mandiin choco sana" sekarang ia menggaruk kepala choco sayang

"ok! Ayo choco kita mandi" Zaki mengangkat choco tinggi lalu pergi dengan semangat setelah pamit dengan Mama

"Hanan,"

"Ya, Mam?" sahut Hanan yang kembali sibuk dengan memotong wortel

"Masih?" pertanyaan itu membuat Hanan terdiam seketika lalu menghela nafas berat

"masih" jawab nya lesu "Hanan mau egois, tapi ngeliat Zaki bahagia sama pacar nya rasa nya nggak tega misahin mereka. Hanan nggak tau sekarang harus gimana,"

"rasa nya sakit banget Ma, sakit banget"

"Semakin kamu pendam semakin besar pula rasa sakit nya, omongin baik baik sama Zaki,Han. Kamu juga harus jujur soal perasaan kamu, nak"

"Tapi Hanan nggak siap kalo Zaki tiba tiba ngejuh dari Hanan, Ma"

"apapun jawaban yang bakal dikasih Zaki ke kamu, percaya sama Mama itu bakal ngebuat setidak nya hati kamu lega"

To be continued

FRIENDZONE [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang