"Ngantuk" gumam Zaki yang masih terdengar oleh Hanan
"Bangun" ucap Hanan ketika Zaki sudah meletakkan kepala nya diatas meja
"ngantuk, Hanan" rengek Zaki
"masih ada Bu Mita, Zaki. Lo mau kena amuk lagi? Nggak usah nyari perkara deh sama Bu Mita. Mau nama lo diruang guru jadi jelek gara gara kebiasaan lo ini?" Hanan berusaha menasehati sang sahabat
"ugh... Um" dan dengan sangat terpaksa Zaki mengangkat kepala nya lagi berusaha mencerna pelajaran yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia itu
Hanan tau pasti Zaki sedang kesal. Tapi jika tidak dibegitukan Zaki akan kena omel Bu Mita, kebetulan juga mereka duduk dipaling depan baris kedua dari kiri. Jika berulah sedikit saja pasti Zaki akan ke gep duluan
"daripada Bu Mita yang ngomel masih mending gue yang ngomel kan? Lagian lo semalem tidur jam berapa?"
"sebelas" jawab nya singkat sembari mencoret coret buku tulis nya
Hanan berdecak kesal lalu merampas bolpoin dari tangan Zaki agar anak itu tidak mencoreti buku tulis nya lagi
"ngapain aja? Telfonan sama Riska?"
"kepo!"
Hanan menghela nafas pelan setelah nya Hanan mulai mengerjakan tugas yang diberikan Bu Mita dengan serius.
"oy Git! Noh liat couple kita lagi berantem kek nya" Siska menoleh ke belakang, memberi tau Gita
Gita mengangguk pelan, memang sudah sedari tadi Gita memperhatikan interaksi couple kesayangannya itu dari bangku paling belakang
"tau gue tau, itu uke nya ngambekan anjrit! Tapi nggak papa tapi nggak papa! Gue suka!"
"uke apaan sih nyet?" cewe disamping Gita menyahut
"lo masih kecil, nggak perlu tau" ucap Gita
* * *
"marah?"
"enggak"
"terus ngapain masih diemin gue kalo nggak marah?" tanya Hanan sembari menatap Zaki yang sedang memakan mie ayam nya
"terserah gue lah! Yang punya mulut gue juga"
Hanan malah terkekeh pelan lalu mengusak rambut Zaki pelan "gue lebih suka kalo lo cerewet, jadi nggak usah sok cool gini. Bukan nya keren malah ngeri sendiri gue!"
"ugh! Gue tu lagi makan ya monyet prindapan!" sewot Zaki
"mana ada monyet prindapan ganteng dan digilai cewe cewe kaya gue?"
"ada! Lo contoh nya!"
Hanan tertawa pelan, lega sudah hati nya. Lebih baik jika Zaki sewot begini daripada hanya diam saja,
Kan hati nya jadi uring uringan.
Ey! Emang kamu siapa nya Hanan heuheu.
"Kak Zaki!" Zaki menoleh lalu tersenyum menawan ketika sang kekasih sedang berlari kecil ke arah nya
"em.. Hai Kak Hanan" Rusia tersenyum kecil menyapa Hanan
Hanan hanya mengangguk pekan sembari meminum es teh nya, entah lah tiba tiba hawa sekitar nya sangat panas
"ada apa?" tanya Zaki lembut sembari memegang lengan putih Riska
"ikut Riska yuk!"
"em..mau kemana?"
"ikut aja dulu! Ayok!" Riska menarik tangan Zaki untuk berdiri
"ya udah ayok," Zaki menoleh ke arah Hanan "Han, duluan ya?"
"hm" Hanya mengangguk seadanya walaupun hati nya rasa nya jengkel sekali
Hanan hanya punggung sepasang kekasih itu datar
"kalo cemburu mah bilang dong Han!" Hanan menoleh ke samping lalu mendapati Gita dengan Siska sedang menyengir lebar ke arah nya
Hanan berdecak malas lalu segera bangkit dan meninggalkan kantin
"kacihan seme kesayangan kita, apa kita yang bertindak?" tanya Gita ke Siska
"jangan deh kaya nya, mending kita kawal aja mereka sewajar nya. Ntar kalo maksa terus si uke apa seme nggak terima kan berabe"
"hm" gumam Gita sambil manggut manggut
"gue doain Riska sama Zaki cepet cepet putus terus kapal kita berlayar dengan aman dan tentram"
Siska hanya mengangguk pelan "kasihan, seme nya cemburu"
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [Tamat]
HumorKetika lo adalah sakit terberat gue Nggak sesakit itu, isi nya cuma haha hihi doang