Hai, readers!
Tak pernah terpikirkan olehku untuk menulis prakata untuk cerita ini. Sejujurnya, aku agak canggung untuk menulis sesuatu seperti ini. Tapi, aku harap rasa terima kasihku bisa tersampaikan dengan baik melalui tulisan ini.
Aku sangat senang, mengetahui bahwa ada orang yang mau mampir sejenak untuk membaca tulisanku. Ini bukan kali pertama aku mencoba untuk menulis sebuah cerita, tapi untuk mempublikasikannya aku butuh keberanian. Meskipun ini bukan cerita pertama yang aku coba publikasikan, tapi ini adalah tulisan yang untuk pertama kalinya memiliki ending.
Kau tahu? Deathly Wishes, adalah cerita pertama yang aku berani publikasikan meskipun aku belum memiliki akhir untuk cerita itu. Aku mempublikasikannya dengan harapan aku bisa serius untuk terus menyelesaikan cerita itu. Ah, aku senang karena kalian semua mau menyempatkan untuk mampir dan membaca Deathly Wishes. Terima kasih.
Sebelumnya maafkan aku bila gaya tulisanku membosankan. Aku juga sudah mencoba untuk membuatnya sesantai mungkin dan nyaman dibaca, tapi rasanya jadi seperti bukan tulisanku, jadi aku harap kalian mengerti.
Cerita ini memiliki arti spesial untukku. Ini kali pertama aku membayangkan Vernon Seventeen sebagai tokoh utama dalam ceritaku. Aku mendapatkan inspirasi untuk cerita ini saat aku mendengarkan mixtape terbaru milik Vernon yang berjudul Black Eye.
So why you keep coming to me?
With your innocent eyes, you smile so bright
Stop wasting your sunshine on me
'Cause I can't tell if it's real or a lieVernon mengatakan kalau lagu ini adalah gambaran kesepian dan pemberontakan masa muda. Tapi, ketika aku mendengar bait itu, aku malah mengartikannya ke arah romantis dan mulai menulis cerita ini.
Tak seperti Deathly Wishes, untuk karakter wanita, aku tidak membayangkan seseorang tertentu, jadi itu bebas sesuai imajinasi kalian. Aku ingin membuat jalan ceritanya memiliki sedikit romansa, tapi aku hanyalah seorang gadis usia 19 tahun yang dalam hidupnya tak pernah memiliki kisah romansa, jadi maafkan aku jika kalian tak mendapatkan efek romantisme dalam cerita ini:)
Aku harap kalian akan menikmati cerita ini, karena aku menulisnya dengan sepenuh hati. Aku akan mempublikasikannya per-bab, jadi mohon ditunggu :)
Selamat membaca!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
[VERNON] My Beautiful Reality
FanfictionAda keheningan yang terasa tak nyaman selama sepersekian detik. Aku hanya menyaksikan bagaimana mata itu perlahan menyipit dan kedua sudut bibir itu melengkung ke atas. Angin musim dingin malam itu berembus pelan. Membelai rambutnya yang luput dari...