After Revenge ini baru tersedia season satu aja, ya.. buat yang bingung kok ada bagian dikasih judul season 2, itu cuma buat pemberitahuan aja kalau selin bakalan ngeluarin season 2.
Selin upload part 2 ini juga ga full ya... full versi sudah tersedia di Karyakarsa
Jangan lupa mampir dan follow...
.
.
.
.Senyuman terutas di bibir Jungkook saat ia menemukan Mingyu baru saja selesai mandi di apartemennya. Laki-laki berpostur tinggi itu menatap gamang Jungkook sembari memegangi lipatan handuk yang melilit di pinggangnya, merasa waswas dengan senyuman samar tersebut.
“Password apartemenmu ternyata masih sama. Aku kira kau sudah mengubahnya sejak kejadian malam itu.”
Namun Jungkook bersikap sok acuh dengan berjalan santai menuju ranjang Mingyu. Mengabaikan kekhawatiran Mingyu yang lagi-lagi tak mengusiknya.
“Mau apa lagi kau ke sini, Jungkook?”
Jungkook melirik Mingyu yang tengah mengambil pakaiannya di lemari. Memperhatikan punggung liat Mingyu yang telanjang dari tempatnya duduk. Jungkook mengerang dalam hati. Dulu ia pernah menyentuh punggung itu, bahkan mencengkeramnya hingga menimbulkan luka yang membutuhkan beberapa hari untuk sembuh. Sekarang, Jungkook merasa bayangan ketika ia menyentuhnya semakin membuatnya bergejolak. Hanya membayangkan saja, mampu membuat Jungkook harus menarik napas dalam berkali-kali.
“Aku sudah katakan, aku tidak tertarik lagi memenuhi keinginanmu. Lagi pula aku sudah tidak punya minat dalam penyimpangan seks. Aku sudah sembuh.”
Jungkook memindahkan tatapannya pada mata jengah Mingyu yang sudah menghadapnya. Wajah Jungkook masih terlihat santai dengan sudut bibir melengkung tipis.
“Hanya memuaskanku, Mingyu. Lima belas tahun aku hidup tersiksa di dalam penjara. Sekarang aku butuh kau.”
Mingyu mati-matian menahan umpatan. Tangannya mencengkeram kaos putih yang baru saja diambilnya dari lemari dan memaksa bertatapan tajam dengan Jungkook.
“Lubang wanita lebih enak, Jung! Kau harus mencobanya sesekali agar bisa sembuh.”
Jungkook berdiri dari duduknya dan menghampiri Mingyu. Mengacak rambut basah Mingyu lalu mengecup rahangnya. Hal spontan yang dilakukan Jungkook membuat Mingyu tersentak.
“Tidak, Jungkook! Aku tidak berselera tidur denganmu. Aku sudah memiliki kekasih. Dan dia perempuan.”
Jungkook terdiam beberapa saat. Mencerna, memindai perkataan lantang Mingyu dengan mengangkat sebelah alis. Ada sedikit rasa tidak suka yang Jungkook rasakan ketika Mingyu menegaskan kata perempuan di nadanya. Namun Jungkook terlalu memiliki banyak ketenangan sehingga Mingyu tidak bisa menebak apa yang tengah ia pikirkan saat ini.
“Begini saja. Aku punya kenalan perempuan. Dia cantik.”
Jungkook hanya mengindik kemudian menjauh. Membiarkan Mingyu memakai kaosnya dan berjalan mengambil ponsel yang ada di atas bantal. Jungkook berbalik dan bersedekap, memperhatikan apa yang Mingyu lakukan.
“Kemarilah.”
Dengan tampang malas, Jungkook mendekat. Mengambil ponsel yang Mingyu berikan lalu mulai mengamati satu gampar perempuan di sana.
Jungkook memperbesar fotonya, memperhatikan dengan amat teliti seperti apa rupa perempuan yang Mingyu tunjukkan.
Cantik. Terlihat anggun, namun masih meninggalkan kesan urak-urakan. Khas perempuan yang suka memberontak.
“Namanya Roséanne. Dia adik Wonwoo,” jelas Mingyu dengan nada hati-hati.
Jari Jungkook yang tengah memperbesar gambar di layar ponsel Mingyu mendadak terhenti. Pandangannya dengan cepat memicing ke arah Mingyu yang sedang mengangkat kedua alisnya.
“Wonwoo?”
“Wonwoo sudah meninggal, Jung. Dua tahun lalu dia kecelakaan.”
Jungkook kembali memperhatikan foto perempuan bernama Roséanne di ponsel Mingyu. Sembari mendengarkan laki-laki itu berbicara, Jungkook menggeser layar hingga tiba pada satu foto yang hampir membuatnya tercekik.
“Kau tidak salah mau memperkenalkan aku dengan adiknya?”
Mingyu mengindik.
“Serius, Gyu? Bukankah dia justru ingin membunuhku karena ulahku lima belas tahun lalu? Atau kau tengah membantunya untuk membalas dendam terhadapku?”
Mingyu hendak mengambil ponselnya namun Jungkook menjauhkan tangannya hingga Mingyu hanya menghela napas. Jungkook memperingatkan dirinya sendiri dengan tegas, bahwa foto yang sedang ia lihat bukanlah Mingyu. Tapi tadi Mingyu bilang jika dia punya kekasih—perempuan.
Sialan!
“Dia tidak pernah peduli dengan keluarganya, Jung. Bisa dibilang Roséanne ini tipikal anak yang tidak peduli apa pun. Dia acuh dengan keluarganya. Jadi kau aman kalau mau menjadikan dia sebagai percobaan untuk penyembuhanmu.”
Jungkook memutar kedua matanya. Menilik kembali potret Mingyu bersama perempuan cantik berambut pendek yang lagi-lagi membuatnya menarik napas dalam. Tidak salah lagi, perempuan itu pasti kekasih Mingyu.
Dan apakah Jungkook cemburu? Tentu saja!!
“Baiklah. Akan aku coba,” setuju Jungkook sembari menyerahkan ponsel Mingyu.
Mingyu tersenyum sedikit lebar, merasa aman setelah beberapa menit berbincang dengan laki-laki tak bermoral seperti Jungkook.
“Tapi bagaimana kalau itu tidak juga berhasil?”
“Coba dulu....”
“Aku menginginkanmu kalau itu tidak bekerja.”
Napas Mingyu tercekat. Benar-benar gila. Jungkook sungguh mengejarnya tak kenal ampun! Kalau sudah begini, Mingyu harus menemukan rencana lain. Untuk mempersiapkan diri jika mungkin Jungkook benar-benar gagal melakukan hubungan percobaan dengan Roséanne.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER REVENGE
Художественная проза[ TERBIT DI KARYAKARSA ] Sembuh dari kelainan seks menyimpang bukanlah tujuan yang Jungkook inginkan dalam hidupnya. Lebih ke arah balas dendam. Bukan tentang dendam karena masalah penyimpanan seks tersebut, tetapi ia ingin membuat mantan kekasihnya...