--•Perpisahan Dua Orang Sepupu

82 60 24
                                    

Bagaimanapun, kematian adalah hukum alam yang tidak dapat dilawan. Manusia tidak diberi kesempatan untuk menawar, melainkan kekuatan untuk bersabar.

"Dek...nanti kalo nikahan kakak sepupu izin yah ke sekolah," bicara ibunya.

Waktu terasa semakin cepat, 2 minggu menjelang pernikahan kakak sepupu Juna. Keluarga dari luar kota datang untuk menyaksikan serta bersilaturahmi. Juna pun gembira bersama adik sepupunya hingga terdengar kebisingan ke telinga keluarga.

"Juna, Ginan...jangan berisik!! malu tuh sama Om Tante" sahut ibu.

Disaat kakak sepupu akan menikah, Juna dengan hebohnya menceritakan ia akan izin di hari Kamis kepada teman-temannya. Hingga suatu saat Ginan datang menemui Juna pun ia heboh dan pamer akan izin ke sekolah.

"Gin gue mah mau izin nanti pas nikahan Kak Anti" Katanya.

"Halah izin izin...bukannya minggu depan udah libur ya dua minggu"
jawab Ginan.

"Hahh!! libur?" kaget Juna.

"Iya libur, kan emang udah saatnya libur, ketinggalan info nih lo mah," jawab Ginan.

Setelah acara pernikahan di gelar dan Kak Anti pun sah menjadi istri Kak Faiq. Keluarga dari luar kota pun hendak pulang kembali ke Jakarta. Raja siang terpacar mengelilingi bumi. Daun-daun melambai-lambai
menghiasi hari dimana para keluarga akan pulang.

"Ginan, nanti malam belajar bareng ya," Juna mengajak Ginan belajar bersama di rumahnya.

"Oke..ehh tapi gue gaada sepeda nih, kalo mau belajar bareng gue..lo jemput gue ya ke rumah," jawab Ginan

Juna menjemput Ginan ke rumahnya menggunakan motor. Setelah sampai di rumah Ginan mereka pun izin ke orang tua Ginan. Kedekatan mereka begitu erat layaknya saudara kandung, banyak orang mengira mereka pacaran. Dua orang saudara sepupu ini selalu bersama kemana-mana hingga sampai banyak orang menyebutnya mirip bahkan kembar. Keduanya pun memiliki sifat yang sama, yaitu rajin belajar dan pekerja keras.

"Jun, bantuin gue dong, susah nih ga ngerti-ngerti,"katanya.

"Mana?...oh itu, ih gue juga ga ngerti, kadang liat google gue juga,"sahut Juna.

"Gimana dong ini supaya kita ngerti, mager banget libur-libur belajar mah engga masuk ke otak," jawab Ginan.

Serentak Juna dan Ginan pun membuka you tube untuk melihat pembelajaran yang tidak dimengerti mereka. Saat belajar banyak sekali keluh kesah mereka. Keduanya ingin cepat bersekolah karena mereka bosan. Hampir setiap hari Juna dan Ginan belajar bersama, mengingat banyaknya pelajaran yang tidak dimengerti keduanya. Dan akhirnya kerja keras mereka pun membuahkan hasil yang baik. Serentak pelajaran yang tidak dimengertinya menjadi mengerti.

Sesaat setelah beberapa Minggu ke depan Ginan harus pindah ke Jakarta mengikuti ayahnya yang bertugas. Ginan tidak rela harus berpisah dengan Juna saudara sepupunya yang sangat dekat dengannya.

"Jun...Minggu depan gue harus ikut ayah tugas ke Jakarta dan pastinya bakal tinggal disana nantinya," serentak Ginan menemui Juna.

"Hah?!! yang bener lo,"Juna kaget, hingga beberapa buku yang dipegangnya pun nyaris berjatuhan.

"Iya bener, sebenarnya gue sedih banget, gue gamau jauh dari lo, lo satu-satunya sepupu yang paling dekat sama gue Jun bahkan lo udah jadi support system yang baik buat gue, tapi ya gue harus gimana lagi, udah beberapa kali juga bujuk ayah tapi tetep gabisa soalnya ini menyangkut karir ayah gue, gue sedih banget harus pisah sama lo Jun...,"Ginan menjawabnya dengan penuh kesedihan.

Dengan sedihnya, Juna dan Ginan harus merelakan perpisahannya. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat hingga sampai dipenghujung perpisahan mereka. Daun-daun melambai-lambai menyambut hari dimana perpisahan dua orang sepupu ini akan berpisah. Sebelum keberangkatan, Ginan terlebih dahulu menemui Juna dan segera memeluknya sambil menangis.

Disetiap hening lamunnya, Juna selalu memikirkan Ginan. Tak ada teman dekat dan support system baginya. Juna ingin cepat beraktivitas kembali dan bersekolah bermain bersama teman-temannya. "Jlegggg" handphonenya terjatuh, Juna mendapatkan informasi bahwa Ginan kecelakaan diperjalanannya.

"Juna, ada apa?" sahut ibunya.

"Mah..., Juna mendapatkan informasi Ginan sama om tante kecelakaan mah,"Juna menjawab sambil menangis.

Mobil Ginan jatuh ke jurang, keluarganya meninggal terutama Ginan. Air mata pun berceceran dimata Juna. Kabar itu sangat membuat Juna sedih sampai enggan untuk makan. Sedikit demi sedikit ibunya terus membujuk dan membuatnya untuk ikhlas dan bersabar.

_____________________________
Temen-temen ini masih cerita singkat antara dua orang sepupu ya🤗!! jangan lupa klik tombol vote ya karena vote sangat berarti buat saya.

Next cerita JUNATRI?!! let's swipe

JUNATRI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang