Pagi hari yang begitu indah sudah saatnya Juna bersekolah, dengan diam-diam Juna membawa handphone ke sekolah hanya untuk berkomunikasi dengan Fitri. Hanya sepatu yang selalu menemaninya saat hendak bersekolah. Di jam istirahat sekolah, bukannya main bersama teman Juna lebih asik chatan dengan Fitri diam-diam.
Juna:
Fit, lagi apa kamu?...Fitri:
Lagi belajar lah, kan sekolah
ada-ada saja kamu Jun, aneh hahaJuna:
Hehehe...maaf kalo ganggu yakFitri:
Engga ganggu kok, lahh kamu
boleh bawa handphone?...katanya gabolehJuna:
Emang gaboleh, cuman aku gabut aja gaada temen ngobrol, jadi bawa handphone cuman buat chatan sama kamu hahaha....Fitri:
Umumumu ada-ada saja kamu,
yaudah hati-hati ya jangan sampai kena razia gara-gara aku hehe..📢••• Suara bel sekolah berbunyi, tiba saatnya para siswa masuk ke kelasnya masing-masing.
Juna bergegas mematikan handphone dan menyiapkan buku yang akan dipelajarinya. Sungguh ia sangat semangat sekali, semangatnya begitu keras bagaikan batu. Saat pelajaran berlangsung, Juna malah membayangkan bertemu dengan Fitri disuatu tempat yang indah."Heh Jun kenapa heh?" salah satu temannya bertanya kepadanya yaitu Rakha. Juna terlalu fokus bermimpi dan membayangkan Fitri hingga Rakha bertanya pun ia tak menjawab tapi malah cengengesan.
"Jun woy Jun kenapa kamu ?!!," tanya Rakha dengan nada tingginya
"Eh iya gapapa Rak," Juna menjawabnya
"Hah gapapa ya, terus kenapa tadi ngelamun? biasanya kamu ga pernah gini loh," sahut Rakha.
Setelah pulang sekolah Juna bergegas menghubungi Fitri dan menceritakan mimpi yang diimpikannya. Fitri meresponnya dengan simple yakni dengan sholawat.
"اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد"
Hari demi hari berganti cepat begitu saja. Warna biru pada langit menghiasi keindahan alam semesta. Juna dan Fitri tak ada hentinya mereka chatan bahkan hampir setiap hari. Namun, meskipun sering chatan hingga lupa waktu Fitri juga selalu mengingatkan akan hal-hal baik kepada Juna salah satunya ibadah dan memberikan semangat untuk hari-harinya. Selain itu juga, Juna selalu dinasehati oleh Fitri bahwa ia harus bersyukur dan hilangkan rasa insecure pada dirinya.
---Ruang Makan---
"Cekrek" Juna memotokan makanan yang akan ia makan.
"Aduh makanan aja kamu foto dek," sahut ibu.
"Iya Ma, ada-ada saja Juna nih... dikit-dikit foto," jawab kakak.
"Ya biarin dong hehe," Juna menjawab sambil cengengesan.
***
Saat hendak pergi ke kamar, tiba-tiba Kak Deva kakaknya Juna datang menemui Juna dikamar. Dengan sengaja Kak Deva mengejek Juna "Haduhh adek gue bisa-bisanya punya temen virtual, beda pulau pula duh duh..." ungkapnya. Mendengar kakaknya bicara seperti itu Juna pun marah dan membawa bantal untuk memukulnya. Juna dan kakaknya pun bertengkar hingga terdengar bising ke telinga ibunya.
"Waduh Juna, Deva kalian ?!!!!" Ibu Mira mamanya Juna datang ke kamar dan memarahi kedua anaknya.
"Deva, kamu tuh seorang kakak harusnya bisa memberi contoh yang baik ke Juna adeknya," sahut ibu.
"Iya tuh huh...dasar kak Deva haha...," kata Juna sambil tertawa.
"Udah diem Jun," jawab Ibu.
"Iya Ma.. maaf," jawab Juna.
Dewi malam itu cerah menerangi kegelapan. Membuka jendela, dan melihat keindahannya. Sambil memainkan handphone untuk memandangnya serta membayangkan Fitri yang jauh darinya. Juna gembira sekali dekat dengan Fitri cukup jauh bahkan apapun ceritanya pasti diketahuinya dan sebaliknya karena mereka selalu curhat isi hatinya.
Banyak orang bilang, virtual tidak akan bertahan lama. Mendengar seperti itu, Juna dan Fitri akan membuktikannya bahwa virtual yang bertahan lama itu ada bahkan bertahun-tahun lamanya sampai bertemu. Mereka berharap waktu itu tiba pada saat keduanya sukses dan mempunyai gelar masing-masing. Disekolahnya, Fitri tidak mempunyai teman laki-laki seperti Juna begitupun Juna tidak mempunyai teman perempuan seperti Fitri. Oleh karena itu, mereka sangat bersyukur bisa saling kenal walau secara virtual.
_______________________________
Segini dulu yak... stay tuned.
Ceritanya masih panjang, pokonya bantu vote dan komen yak!!!🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNATRI [On Going]
Teen Fiction[Belum direvisi, revisinya setelah tamat] Banyak orang bilang, virtual tidak akan bertahan lama. Mendengar seperti itu, Juna dan Fitri akan membuktikannya bahwa virtual yang bertahan lama itu ada bahkan bertahun-tahun lamanya sampai bertemu. Mereka...