0.1 effort

21 4 1
                                    

------

Enjoy reading bestie~
Thanks for reading ~
------


" Lo yakin kali ini Zenara bakalan nerima lo Jay? "  Harion melihat ke arah temannya yang sendari tadi berdiri di depan cermin tanpa henti

" Yakin, Zenara tu suka sama gue tapi ya gitu dia belum percaya sama gue " Jayden memakai minyak wanginya di setiap sudut jaketnya.

"  Ya lo buat dia percaya lah, seorang Jayden yang biasanya naklukin cewe dalam hitungan jam malah di gantung berbulan bulan gini " ucap Harion lalu memakan Snack yang ada di hadapannya.

" Brisik ya lo, dia tuh beda dari cewe lain. gue yakin lo juga ga akan bisa dapetin dia"

Jayden kembali melanjutkan aktivitas nya di depan cermin.

" Tapi gila aja, lo udah nembak nara hampir 30 kali tapi dia masih ga percaya sama lo?" Mahesa menghampiri temannya di samping cermin.

" Yang bener itu 49 hes,  otw 50 sama yang sekarang " Juan yang sendari tadi membaca bukunya kini menatap Jayden dan Mahesa sambil tersenyum jahil.

" brisik ya kalian, gue cabut. Oh ya klo mau pada pergi jangan lupa beresin lagi rumah gue, sampe bersih! "  Jayden berjalan keluar sambil memakai jaket hitam kebanggannya.

" YOI, GOOD LUCK MA BRO! " Teriak Harion.

•||||||||||||||||||•

Jayden sekarang sudah berada di depan rumah Nara, jatungnya berdegup kencang saat melihat Nara yang berjalan menghampirinya.

Jayden dan Nara sudah dekat hampir 4 bulan lamanya. namun, Nara tak kunjung memberi kepastian tentang status hubungannya dengan Jayden.

Nara tergolong wanita yang sulit di taklukkan oleh Jayden, sifat Nara yang terkenal galak dan cuek entah kenapa malah membuat Jayden semakin mencintainya.

Menurutnya, Nara itu seperti bunga mawar. Berduri tapi cantik.

Berbeda dengan Jayden yang selalu menunjukkan rasa cintanya, Nara justeru sebaliknya. Sifat kaku dan gensinya membuat  dia cenderung tidak bisa menunjukkan rasa cintanya pada Jayden. padahal jika Jayden tau, rasa cinta Nara kepada Jayden lebih besar daripada rasa cinta Jayden kepada Nara.

" Kak, kok ngelamun sih " ucapan Nara menyadarkan lamunan Jayden.

Jayden tersenyum lebar, adik kelas tercintanya itu bener benar cantik sekarang.

" Ini bukan ngelamun, tapi aku terpesona sama kecantikan kamu " Jayden menatap mata Nara, dan saat itu juga dirinya dibuat kaget setelah sadar bahwa Nara memakai riasan wajah saat ini.

DEMI DEWA NENEK TAPASYA !!

rasanya Jayden ingin terbang ke langit ketujuh. si cuek dan sarkas yang biasanya tidak pernah menggunakan riasan wajah, kini menggunakannya hanya untuk pergi menonton film bersama Jayden?

" Tunggu, ini beneran Zenara? Aku ga salah rumah kan?  "  Jayden masih menatap Nara, Nara disana hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

" Apasih kak, udah ah ayo! " Sentak Nara.

" jangan marah marah, nanti Nara cepet tua loh. Nih pake helm nya "

Jayden tersenyum jahil dan menyalakan motornya, lalu diikuti Nara yang menaiki motor Jayden.

Diperjalanan seperti biasa Jayden terus menerus mengajak Nara berbicara dan sesekali sedikit menggodanya.

Tangan Jayden beralih ke tangan Nara yang hanya berpegangan pada jaketnya, ia memposisikan
tangan Nara tepat di perutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHOOSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang