cemburu

6.7K 147 1
                                    

"bu kaitlyn, saya perhatikan setelah kedatangan ibu disekolah ini membuat anak-anak jadi lebih tertib"
ucap kepala sekolah sambil menyeruput secangkir kopi.
"Mungkin selanjutnya ibu bisa membuat anak-anak lebih giat belajar, karena nilai mereka sebelumya sangat rendah. Saya harap Bu kaitlyn bisa ya"

"baik. Saya usahakan ya"


Bell telah berbunyi menandakan semua siswa harus masuk ke kelas untuk memulai pelajaran.

"tadi ibu dapet pesan dri kepsek kita, kata beliau nilai kalian harus ditingkatkan. Oleh karena itu mulai hari ini tiap jam pulang sekolah kalian ada pelajaran tambahan selama 1 jam."
Terlihat semua wajah siswa kini cemberut.
"Jika perlu, kalian les dirumah ibu. Tanpa bayaran."

"YAHH IBUUU"

"Keberatan?"

"Shutt! Diem"
"N-ngga kok buk, gapapa hehe"
Satu orang siswa lainnya membungkam mulut temannya yang mengeluh.


apapun yg kaitlyn katakan pasti akan bulat dan tak pernah berubah, ya seperti yang ia katakan pelajaran tambahan pun dimulai.

"ibu mau kluar bentar, baca bukunya pahamin rumus-rumus nya dlu"

dijalan kaitlyn berpapasan dgn yassa yang bru saja kembali dari toilet siswa, "yassa klo mau pulang dluan gapapa, tpi nnti malem bljar sm saya"
"umm, aku belajar disini aja kaka jdi nnti malem bs bobo nyenyak hehe"

"iya deh, udh sana msuk ke kelas"
"kaka mau kemana emang..??"
"ada deh"

yassa clingak clinguk kebingungan, padahal kaitlyn hanya ingin mengambil tas di ruangannya.


kaitlyn kembali ke kelas, 1 jam tak terasa, para siswa pun dipulangkan.

kaitlyn berjalan ke mobilnya dgn diikuti yassa dibelakangnya.
*BRUK
astaga anak ceroboh ini lupa mengikat tali sepatunya.

meskipun sakit yassa bergegas bangun dan mengikat tali sepatunya, ya meskipun sebenarnya ia sedang menahan air mata, setelah tersisa mereka berdua yassa pasti akan langsung mengadu pada kaitlyn.

yassa tertinggal lumayan jauh dri kaitlyn, bahkan kaitlyn sudah menaikan satu kakinya ke mobil, "lah, tu bocil mana?"
ia menoleh kebelakang melihat bocil nya berlari kecil kearahnya.

"here baby" ucap kaitlyn sembari merentangkan tangan nya.

gasp!
"kaka- hhiks..hiks"
"kenapa loh?"
yassa melepaskan pelukannya, mundur sedikit dari kaitlyn lalu menunjukkan lututnya yang lecet akibat terjatuh tadi.
"LIAT! yassa jatoh, kaka gliat apa"
ucap yassa sambil memanyunkan bibirnya cemberut.

"utututuu bocil aku jatoh ya? maaf ya kaka ga liat tadi"
kaitlyn berjongkok, memeluk pinggang yassa lalu mengangkatnya seperti karung beras, saat sudah dekat dengan mobil ia mengubah posisi gendongan ala koala.
tanpa menurunkan yassa, kaitlyn menyetir sambil memangku yassa di pahanya.


mereka telah sampai dirumah, setelah bebersih diri dan berganti pakaian mereka beristirahat.

drtt drttt~~

"yassa tolong ambilin handphone sy"
yassa memberikan telepon genggam itu.

"halo?"

"buk ini sy Shaka, mau nanya rumah ibu dimana ya?? sy mau belajar sama ibu boleh kan??

sebenarnya kaitlyn sudah lelah untuk mengajar lgi, tapi dia sendiri yang bilang kalau anak muridnya boleh belajar dirumahnya.

kaitlyn memberikan alamat rumahnya pada Shaka, tak butuh waktu lama, shaka sudah datang memencet bel rumahnya.

"tunggu sebentar"
kaitlyn membuka gerbang rumahnya, mempersilahkan pria itu untuk masuk.

"kmu mau belajar soal apa? biar ibu bantuin"

bukannya menjawab pertanyaan kaitlyn shaka justru melongo, bagaimana tidak, guru secantik ini ada di depannya dengan rambut tergerai, piyama putih yang agak ketat sehingga bodynya terbentuk sempurna.

"shaka?"

"eh, hmmm ini buk soal yang ini gimana ya..? sy msi bingung disini"

"ohh kalo yang ini mah gampang"

sementara itu yassa sendirian dikamar, ia keluar berniat ingin menemui kaitlyn.
"suara siapa sih? dirumah lgi ada tamu apa ya?" yassa bertanya tanya dalam otaknya.
yassa mengintip dri tangga, ya benar saja rumah ini sedang kedatangan tamu, "deket amat buset dah"
sepertinya ada yang cemburu..


"ahh begitu? ngerti ngerti"

"goodboy, cepet juga kmu ngrtinya"
kaitlyn mengusap kepala anak itu sebagai penghargaan.

pipi anak itu memerah seperti kepiting rebus.

"APSIH DEKET BGTT"
yassa sudah sangat panas melihatnya. kaitlyn yang tak sengaja menengok keatas tangga dan menyadari yassa sedang melihat kearahnya, kaitlyn langsung sedikit bergeser. "ekhmm, sampai sini aja ya? lanjut besok saya cape, kmu istirahat juga"

"i-iya buk, saya pamit pulang dlu ya"
kaitlyn mengantar anak itu ke gerbang, setelah anak itu pergi kaitlyn langsung cepat cepat kembali masuk kedalam, menghampiri yassa yang sepertinya marah.

boom, yassa sudah duduk ditempat ia tdi mengajar, ia menatap kaitlyn dengan sangat tajam, "deket bgt"
dua kata yang kluar dari mulutnya cukup membuat kaitlyn ketar ketir.

"kan saya ngajar"

"harus bgt deket kyk gitu? mana pake acara ngusep kepala segala hih"

"itu reward buat dia aja ga lebih"

"iti riwird biit dii iji, HUHH GA PEDULI"

"yaudah kmu maunya apa?"

"gaada" (maunya apsi ni bocil?!!!)

kaitlyn mendekatkan dirinya, ia pegang kedua pipi anak itu dan memandangi nya, pipi itu memerah, matanya juga sedang menahan tangis.
kaitlyn mengecup bibir manis anak itu, "nangis aja gausah ditahan"

tangisan itu langsung lepas, bahkan sesekali yassa juga berteriak kesal, bukan karena cemburu, karna sedari tadi yassa gampang menangis, "kmu lgi ada masalah kan? ga mungkin kmu nangis smpe kyk gini karena hal tdi"
bahkan yassa menangis hanya karena lecet kecil dilututnya.

"yassa ingin pulang"

"pulang? kmu udh dirumah, pulang kemana?"

"kerumah dad..hiks"

kaitlyn terkejut, bukankah pria itu telah membuat nya sengsara? mengapa ia malah ingin kembali ke tempat yang ia sebut neraka?

"kmu serius?"

"yassa ingin pulang.."

"tapi orang itu udh bikin kmu kesiksa!"

"kalau itu dad... yassa tidak apa-apa.. yassa yakin dad sebenarnya baik"

"sy ga habis pikir sama kmu yas"

"aku cmn mau pulang, apa itu sangat susah untuk diwujudkan?!"






akhirnya haha, kekumpul juga semangat buat nulis, folow aku bisa klii, see u kapan kapan
*klo typo harap maklum!*









secret boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang