Sulit untuk menjadi istri yang baik di tahun 1970-an [END]

Bab 15-16

Bab lima belas

Bab sebelumnya: Bab Empat Belas
Bab Selanjutnya: Bab Enam Belas

    Baru-baru ini, Yan Zhaoruo membeli makanan di kantin sekolah. Pada siang dan sore hari, dia hanya ingin berbaring, memejamkan mata dan istirahat sebentar. Dia benar-benar tidak punya tenaga untuk memasak lagi. Qin Chongyu juga memakan makanannya di kafetaria bersamanya. Tidak banyak bicara.

    Ketika Yan Zhaoruo melihat ke cermin, dia menemukan bahwa berat badannya bertambah, dan kulitnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Mungkin karena dia berjalan mondar-mandir di luar setiap hari dan sedikit berolahraga. Selain itu, Pang Cui tidak ada, jadi dia tidak perlu khawatir. Berfokus pada review, dengan kerja keras dan motivasi seperti itu, seluruh orang banyak berubah.

    Di malam hari, dia kembali dengan dua kotak makan siang dari sekolah. Sebelum Qin Chongyu, dia pergi ke dapur untuk mencuci gagangnya, lalu dia mengambil sumpit dan siap untuk dimakan. Ketika dia keluar dari dapur, dia mendengar suara gemerisik dari lantai atas, langkah kaki berhenti.

    "Kakak?"

    Dia memanggil, masih sedikit tidak nyaman setelah berteriak.

    Setelah dia dan Qin Chongyu menikah, mereka masih menelepon kakaknya pada awalnya, tetapi Qin Chongyu mengatakan mereka sudah menikah. Jika dia memanggilnya seperti itu lagi, akan terdengar canggung baginya, jadi dia memintanya untuk memanggilnya Chongyu secara langsung. Di dengan cara ini, Yan Zhaoruo merasa canggung lagi. Ada perbedaan usia enam tahun di antara mereka, dan mereka dulu dipanggil kakak dan adik, tapi tiba-tiba mereka memanggilnya dengan namanya, dan dia tidak bisa mengatakannya.

    Jadi nanti ketika dia ingin mengatakan sesuatu, dia selalu mengatakannya secara langsung, dan jarang menelepon saudara laki-lakinya atau Chongyu.

    Sambil memegang sumpit, Yan Zhaoruo menggosok ujung hidungnya dengan tangan lainnya Berdiri di bawah, dia tidak mendengar jawaban, jadi dia berteriak lagi, dan kemudian menemukan bahwa gerakan itu menghilang, dan wajahnya tiba-tiba menjadi serius.

    Bukankah seharusnya ada pencuri di rumah?

    Pang Cui menyelinap kembali terlebih dahulu, jika dia kembali sesuai dengan tanggal yang ditentukan oleh Qin Chongyu, dia khawatir seseorang yang diatur olehnya akan dikirim langsung dari kampung halamannya ke Endong.

    Endong adalah kota besar, tetapi tanpa Qin Chongyu, bahkan jika dia bisa tinggal di rumah besar keluarga Qin, itu tidak akan berguna baginya. Orang lain masih memandang rendah dirinya. Ketika dia pertama kali diadopsi oleh ayah Qin, dia memiliki suasana pedesaan. Tetangga dan anak-anak di lingkungan itu sering memandangnya dengan jijik, baik secara terbuka maupun diam-diam. Sekarang setelah semua orang dewasa, dia tidak bisa lagi masuk ke dalam lingkaran itu.

    Di kereta yang menyelinap kembali, Pang Cui sedang memikirkan bagaimana membuat Qin Chongyu tidak peduli dia menipu tetangganya dan menyebabkan Yan Zhaoruo dimarahi. , tapi Qin Chongyu memang sangat marah, dan dia takut.

    Kemudian dia mendengar seorang wanita tua duduk di sebelah seseorang mengobrol, mengatakan bahwa ada seorang siswi di kampung halamannya yang ingin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, tetapi ayahnya diam-diam menyembunyikan tiket masuknya. Dia akan tetap tinggal di kampung halamannya dengan jujur ​​ketika dia tiba. di perguruan tinggi. Ayahnya sendiri membantunya mendirikan keluarga suami yang kaya, dan ingin dia menikah dengan imbalan mas kawin. Dengan mas kawin, dia bisa membangun rumah untuk saudara laki-lakinya dan menikahi seorang istri. Lagi pula, anak perempuan Itu adalah percuma kuliah, biarpun diterima kuliah, kelak akan menikah dengan keluarga orang lain, lebih hemat biaya membantu saudara laki-laki sebagai ganti mahar.