"Aku ingin menghancurkannya.." tegas seorang wanita yang tengah berkaca di depan cermin, memandangi wajah jelitanya ditengah cahaya remang ruangan minim lampu. Hanya ada lampu kandelir dengan bohlam yang sudah lama tak di ganti.
"Hubunganku dengan Seongnam berakhir itu semua bermula karena wanita sialan itu terus saja mengusik pria yang sudah tahu dia adalah wujud playboy berdarah dingin. Dan kemarin, sekali lagi.. Begitu aku berhasil menemukan pilar baru, dia langsung merebutnya dengan sangat mudah, tapi pria itu menyebutnya dengan panggilan " Nona?" Hana mendengkus kesal ketika mengingat moment moment dimana dirinya baru saja putus dengan kekasihnya dan hampir mendapatkan Taehyung ketika dia dilindungi dari ke angkuhan Seongnam terhadap dirinya.
"Sekarang kau ingin melakukan apa untuk membalasnya?" Nyata di ruangan itu ia tidak sendiri. Hana bangkit lalu mendekati sosok yang tadi membalas ungkapan kekesalannya. Dengan gerakan cepat ia mendaratkan pinggul nya diatas pangkuan sosok tampan yang memandangnya tajam sejak tadi.
"Terlalu dini jika harus balas dendam untuk sekarang, aku ingin mencari moment terbaik supaya aku bisa mendapatkan kepuasanku melihat derai air mata nya terkuras habis."
"Licik sekali. You go girl.. " Pria itu menunjukkan smirk menggoda, membelai surai Hana dengan sensual. Seakan Hana adalah gadis terlicik dan itu membuatnya bangga akan sifat itu.
"Dan jika aku berhasil, aku akan menepati janjiku untuk menikah denganmu di Las Vegas. Berdua. Saling melindungi. Dan kita akan sama sama hancur diatas ranjang hotel terbaik disana."
"Kehendakmu adalah harapanku juga, baby."
Dan setelahnya mereka melakukan kegiatan panas ditengah remang lampu yang terasa mencekam. Namun bagi mereka itu adalah magic hour terbaik untuk bisa memuaskan hasrat sendiri-sendiri.
***
Memang sudah hal lumrah jika melihat Lovely dengan teman terbaik di rumahnya yaitu bantal, guling dan selimut empuk terbaik untuk menemani tidur nyaman seorang putri. Tapi tidak hari ini, mencoba sebisa mungkin bangun awal di pagi hari, bahkan sebelum Bibi Jo sampai di mansion itu untuk bekerja, dan juga Taehyung yang tak kunjung keluar dari kamar. Lebih tepatnya tidak biasanya. Lovely bersenggama didalam dapur, bersama peralatan dapur dan juga bahan pancake dan se toples madu yang nanti akan dibaluri diatas pancake buatannya. Mengenakan piyama tidur berkain tebal dan lembut bermotif bunga daisy, serta rambut yang dibiarkan digelung dengan jepitan harga pasar.
Setidaknya wajah cantik itu tidak berubah, hanya saja hari ini ia tampak berbeda dibanding sebelumnya. Kebetulan juga setelah ini ia dan Taehyung akan pergi menjemput adiknya yang datang dari Swiss.
"Nona Lovely?" suara dari balik dinding pembatas dapur terdengar mengalun pelan kelewat lembut. Tidak dengan raut wajahnya yang kelihatan terkejut.
Sama terkejutnya dengan Lovely yang spontan menoleh mencari presensi dari sumber suara itu.
Kim Taehyung. Ternyata pria itu baru selesai jogging, dengan berpakaian kurang bahan yang memperlihatkan lekuk tubuh kekar berotot nya serta pantulan cahaya lampu memperjelas cucuran keringat di leher dan lengan nya. Cukup membuat Lovely terdiam selama beberapa detik untuk menahan nafas.
"Kau mau menggodaku dengan penampilan mu yang seperti itu? Tidak sopan sekali.. " Rengutnya mencoba mengalihkan sumber fokus, menutupi salah tingkah yang ada di benaknya.
Taehyung baru sadar pula bahwa sekarang dia sedang tidak mengenakan pakaian formal dan ia juga belum bersiap.
"Astaga, m-maafkan saya, nona... Saya permisi dulu," Jawab Taehyung. Pria itu langsung beranjak pergi setelah Lovely mengatakan hal itu.
"Dasar pria... Belum juga seminggu dia bekerja dengan ku, tapi sudah membuat tensi darahku naik." Batin Lovely. Merasa sedikit kesal dengan penampilan Taehyung tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely's Bodyguard
RomanceLovely tidak tahu bahwa kedatangan Taehyung dalam hidupnya malah menjadi candu tersendiri bagi kelangsungan hidupnya.