Begin

11 1 0
                                    

Tak ada yang istimewa hari ini, hanya Lovely yang masih bergelung dalam selimut dengan posisi ternyaman. matanya masih enggan menyapa dunia. Suara ketokan pintu pun tak henti-henti terketuk dari luar kamarnya. Hingga orang itu terpaksa membuka pintu kamar lovely yang memang tak terkunci. Menampakkan wanita paruh baya bersetalan sangat formal membawa nampan berisikan set sarapan khusus lovely. Suara tapak kaki yang dibalut heels yang tak terlalu tinggi tidak cukup untuk membuat nona itu terusik tidurnya. Sampai wanita bersetelan formal tersebut menyingkap gorden jendela kamar yang terhubung ke balkon, menyuguhkan sinar mentari kelewat terang, dapat diperkirakan mampu menembus selimut yang digunakan Lovely saat ini. Perlahan ia letakkan nampan itu ke atas meja yang berada tak jauh dari ranjang kebesaran seorang nona Lovely. Dan dia kemudian mendekat.

"Selamat pagi, nona... Anda punya jadwal kuliah pagi hari ini, sudah saya siapkan sandwich dan susu kedelai kesukaan anda. Tuan presdir juga menyematkan pesan singkat pada anda untuk menemui beliau setelah jam kuliah berakhir nanti." Mungkin rentetan kalimat itu sudah cukup mengusik kesadaran Lovely, walaupun belum sepenuhnya. Namun setidaknya selimut yang menutupi hampir seluruh badan nona muda itu akhirnya tersingkap dan menampakkan bareface khas bangun tidur Lovely.

Lovely bangkit dengan terpaksa sebenarnya, ia masih ingin menembus mimpi lebih lama lagi. Tapi bibi Jo lebih dahulu datang dengan memberi sambutan singkat untuk sapaan pagi yang cerah hari ini.

"Saya akan siapkan air hangat untuk anda mandi, nona." Setelahnya bibi itu pergi melenggang menuju kamar mandi nona nya.

"Jangan hangat, normal saja, aku ingin badanku terasa sejuk hari ini.. " Bisa dibilang memang musim panas telah datang, sudah ia rasakan sejak semalam, sampai ia harus menurunkan satu angka pada AC nya.

"Baik nona.. " Bibi itu mengiyakan apa yang ia minta. Sudah cukup jelas bagi gadis yang masih memeluk erat selimut di lengannya untuk bisa disebut sebagai seorang gadis dengan darah biru kental dalam hidupnya.

Setelah kesadarannya benar-benar sudah kembali, ia bangkit dengan langkah gontai menuju meja didepan ranjangnya itu, dimana sarapan yang disiapkan tersaji dan siap untuk dia santap sebelum mandi. Lovely tipikal yang memang makan dulu baru mandi, karena ia berpikir jika mandi dulu lalu makan, itu akan mengurangi harum pada tubuhnya.

Sejenak ia memikirkan apa yang akan ia lakukan hari ini.

-Pergi kuliah
-Menemui Hwangjoo untuk mengerjakan project
-Memesan bunga untuk Nenek sore nanti
Lalu apa tadi? Menemui ayahnya? Tumben sekali. Berarti memang ada hal mendesak jika ayahnya sudah berpesan ingin bertemu dengannya. Apalagi di kantor.

"Bibi Jo, apa ayah tidak bilang kenapa dia ingin menemuiku?" Tanyanya selepas bibi tadi selesai menyiapkan air sesuai yang diinginkan.

"Tidak nona, beliau hanya berpesan pada saya agar memberitahu Anda untuk menemui beliau selepas kuliah nanti," benar juga, untuk apa dia menanyakan hal yang tak seharusnya Bibi Jo ketahui soal apa yang ingin ayahnya bicarakan.

"Baiklah, siapkan bajuku.. "

"Baik nona.. " Dan konfersasi itu berakhir dengan Bibi Jo yang beralih pergi ke Walk in Closet, sementara Lovely memakan dengan lahap sandwich kesukaannya.

***

"Lihatlah putra tampanku hari ini, dia akan bekerja sementara ibu akan sangat rindu di rumah.. "

Sebuah sapaan pagi untuk sosok tampan dengan rahang tegas yang baru saja siap dengan style kelewat formal yang ia kenakan. Mencetak aura wajah didominasi kewibawaan seorang Kim Taehyung, putra seorang petani yang hari ini akan di menyandang gelar sebagai bodyguard pribadi salah satu presdir terhormat dari perusahaan besar di Seoul.

Lovely's BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang