bagian 21

5 0 0
                                    

Jum'at berkah✖️
Jum'at Sial✔️

Di suatu pagi yang cerah, ada seorang anak SMA dengan balutan seragam muslimnya.
07.10 WIB gadis remaja tersebut masih berada di rumahnya. Dia terlihat santai tetapi tidak dengan hatinya yang cemas akan telat sampai di sekolah.
Karena rumah ke sekolah harus membutuhkan waktu 45 menit, sedangkan sekolah masuk pukul 07.30,tetapi gadis remaja itu masih tetap stay di atas motornya. Tanpa berniat menjalankannya.

"Udah gausah sekolah." Bukan tanpa alasan orang tua gadis itu menyuruh untuk tak bersekolah. Itu semua di karenakan untuk kesekolah dibutuhkan ongkos setidaknya 17 ribu. 10 ribu buat bensin, 7 ribu untuk jajan.

"Ngga mau, maunya sekolah." Rengek gadis itu. Walaupun sudah usia remaja tetapi dia sangat mudah menangis. Gadis itupun tidak suka dengan libur. Waktu SMP Lebih baik dia telat atau berjalan kaki daripada harus meliburkan diri hanya karena itu. Tetapi untuk masa SMA ini tidak mungkin dia berjalan kaki. Paling tidak dia hanya telat.

"Ya trus gimana kita tidak ada duit sepeserpun. Lebih baik kamu ke tempat bule mu. Bilang disuruh bapak minta duit untuk sekolah." Selalu. Selalu seperti ini setiap keluarga gadis itu tidak punya ongkos. Selalu minta keadek bapak gadis itu jika mereka tidak ada duit.
Jika kalian tau perasaan gadis tersebut sangat amat sedih jika selalu meminta. Tetapi gadis itu bisa apa? Jika tidak begitu gadis itu tidak akan bersekolah.
Usia kedua orang gadis itu sudah tak bisa di bilang muda, mereka berusia kepala 6. Sudah pensiun dari pekerjaannya dan menganggur.

"Yaudah aku kerumah bule. Sekalian berangkat ke SMA" Akhirnya gadis itu berangkat ke rumah bulenya, setelah mendapatkan duitnya gadis itu langsung berangkat ke SMA.
Sebelum ke SMA gadis itu menuju POM Bensin terlebih dahulu.

***

Gadis tersebut mengendarai dengan kecepatan Full walaupun jalanan sedikit padat. Gadis tersebut juga tidak memikirkan Keadaan motornya jika di ajak ngebut-ngebutan. Gadis itu menyalip sana sini. Bahkan dia hampir menabrak motor ketika menyalip.

***

Saat 5 menit lagi ingin sampai ke sekolah, motor matic yang di kendarai gadis itupun mogok. Gadis tersebut berusaha buat Menstarter tetapi tetap tidak bisa nyala. Saat ingin di standar dua, gadis tersebut melupakan jika standarnya patah sebelah.
Akhirnya gadis tersebut merasa hari ini adalah hari tersialnya. Sebentar lagi nyampe tetapi di kasih cobaan dengan motornya yang mogok. Walaupun banyak anak SMA yang sama dengannya lewat tetapi gadis tersebut tetap berusaha sendiri tanpa niat minta bantuan, atau ada orang yang dengan sendirinya menawarkan bantuan.
Sampai pada akhirnya gadis tersebut kelelahan. Dia beristirahat sebentar untuk mendiamkan motornya, dan ketika di rasa sudah lama gadis tersebut Menstarter kembali motornya, dan alhamdulillah dengan kesabarannya motor itu kembali menyala.
Gadis itupun melanjutkan perjalanan ke SMA nya tanpa terlambat. Walaupun siswa-siswi sudah pada baris untuk melakukan pembiasaan pagi yaitu yasinan, setidaknya dia tidak masuk ke barisan anak terlambat.

"Oy Glad, kamu udah sampai.?" Yang di panggil Glad adalah gadis remaja yang baru datang. Lebih tepatnya bernama Gladis Syaqueena

"Udah" Jawab seadanya dengan muka datar.

"Motormu sudah ditambal?" Temanku yang lain menyahut.

Ups. Mereka semua bahkan wali kelasku hanya tau kalau ban motor Gladis bocor. Padahal yang sebenarnya adalah masalah ekonomi.

"Udah." Jawab Gladis seadanya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kita akan memulai pembiasaan hari ini. Yang akan di pimpin oleh bapak Fikri." Intruksi bapak arahan. Dan berakhir kami mengikuti dengan tertib hingga selesai.

***



dairy nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang