2. Bertemu Kembali

0 0 0
                                    

Setelah jendra pergi alyn segera masuk. Ia memasuki rumahnya sekitar pukul 23.00 dan melihat ada sebuah mobil besar berwarna hitam sudah terparkir yang ia ketahui pasti ayahnya sudah pulang. Dengan perasaan khawatir alyn masuk dan benar saja ayahnya sedang duduk di ruang tamu menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat.

Alyn berjalan tanpa melirik sedikitpun kepada ayahnya. Ia terlalu lelah untuk mendengarkan ocehan panjang ayahnya.

"Dari mana saja jam segini baru pulang!" Kata harish, segera mengejar alyn yang berjalan tanpa menghiraukannya.

"Alyn! dengar tidak saya bilang apa!!" Marah harish karena alyn terus berjalan dan mengabaikannya.

Karena kesal ia pun menarik tangan alyn dan

Plak...

Dengan penuh kekesalan ia menampar alyn.

"Kurang ajar ya kamu!" Bentak harish

Alyn mendongak
"Alyn cuma pergi beli makanan keluar karena dirumah tidak ada apapun yang bisa di makan!!" Bentak alyn lalu pergi menuju kamarnya sambil mengusap air matanya.

Alyn menangis bukan karena ia sedih ditampar oleh ayah nya. ia sudah tidak peduli karena hal tersebut sudah biasa untuk nya. Alyn menangis karena kesal, Ia berfikir dengan keadaan penuh dengan luka seperti ini pun ayah nya tidak perduli dengan nya.

Alyn memasuki kamar nya dan langsung tidur tanpa memperdulikan lukanya yang perlu diobati. Ia terlalu lelah setelah kejadian yang menimpanya malam ini.

Keesokan pagi nya

Alyn pov

Karena sudah mulai masuk tahun ajaran baru alyn bangun dan bergegas untuk bersiap-siap sekolah dengan keadaan pipi sedikit memar dan kening terluka. Setelah liburan hampir satu bulan lamanya alyn kembali masuk sekolah sebagai siswa kelas satu SMA.

Hari senin merupakan hari dimana seluruh siswa-siswi harus mengikuti upacara, alyn sedikit khawatir karena ia kesiangan dan baru bangun pukul 06.30 , tidak lucu bukan dihari pertamanya ia sudah dihukum karena telat.

Benar saja seperti tebakan nya alyn sampai sekolah pukul 07.05. setelah sampai alyn segera memparkirkan motornya di parkiran yang terletak di gedung belakang. Karena telat ia harus berjalan untuk menuju gedung depan karena pagar pintu belakang sudah di tutup.

Banyak siswa-siswi yang ikut berjalan memutari sekolah sepertinya, sepengelihatan alyn baik siswa maupun siswi yang telat kebanyakan sudah kelas dua atau tiga SMA terlihat dari angka romawi yang menempel dibaju sebelah kanan lengannya.

Sesampainya di gerbang depan alyn dan siswa siswi yang telat harus berbaris terpisah dengan siswa-siswi teladan yang datang tepat waktu. Karena teriknya matahari alyn mengangkat tangannya dan ia taruh diatas kening untuk menghalangi cahaya matahari.

Saat pembina membacakan amanat alyn kesal karena ada segerombol siswa yang baru datang berbaris di sampingnya dan mengobrol sambil tertawa renyah. Karena sudah sangat dongkol ia menengok kepada laki-laki disampingnya dan ia terkejut karena eye contact dengan laki-laki yang ternyata ia kenali parasnya.

Jendra pov

Jendra merasa tak asing dengan perempuan disampingnya tatapi ia tidak bisa melihat rupanya karena tertutup oleh tangan yang sedang menutupi sebagian wajahnya.

Karena penasaran ia kembali melirik perempuan itu dan terkejut saat perempuan itu juga melihat ke arahnya dan ia lebih terkejut karena perempuan disampingnya ini adalah perempuan yang sudah membantu adiknya semalam.

Jendra tertawa karena kedua kalinya perempuan itu langsung memalingkan wajah saat eye contact dengannya.

"Emang yaa jodoh gaakan kemana. Asal lo tau yaa gua nungguin chat lo dari semalam eh ternyata malah satu sekolah." Ucap jendra

Karena merasa diabaikan jendra kembali membuka suara

"Lo diluar sama di sekolah beda banget yaa sampe gua bener-bener ngga ngenalin." kata jendra karena pangling malihat alyn memakai kerudung yang dimana memang sudah diwajibkan karena memang mereka bersekolah di sekolah islam.

"Gimana luka lo, ada yang parah ngga...a..lyn?" Tanya jendra dengan ragu setelah melihat name tag yang menempel di kerudung alyn.

Alyn bingung bagaimana laki-laki disamping nya ini mengatahui nama nya ia mengingat lalu ia melirik ke arah name tagnya.

"Gapapa, gaada yang parah." Balas alyn

Keempat teman jendra yang melihatnya berbicara dengan perempuan itu pun kepo dan melongo menyadari bahwa perempuan itu merupakan perempuan yang semalam mereka antar pulang. Genta langsung mencolek jendra dan bertanya.

"Lah anjay cewe yang semalem kan?" Lalu dibalas anggukan oleh jendra

"Udah masuk semester dua baru tau gua dia dekel gua. Siapa namanya?" Kepo genta dan rigel. Varda hanya menampakkan wajah terkajutnya dan hilmy hanya melihat dengan tatapan tidak peduli.

"Caralyn azzura. Alyn" sambung jendra

Setelah mengetahui nama nya pun mereka menarik laki-laki itu untuk bertukar tempat dengan nya.
Genta mencolek lengan alyn. Alyn kesal lalu menatap sinis kepada keempatnya.

"Neng alyn... yang semalem kan?!" Tanya genta

Karena bingung alyn hanya membalasnya dengan senyuman singkat.

"Neng alyn gimana luka nya?? Ga jadi koreng kan, ga berbekas kan." Kepo genta dengan pertanyaan nya yang banyak.

Alyn diam saja tak tahu harus menjawab bagaimana.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan kesal. Bagaimana bisa siswi yang hari pertama masuk sudah dikenali dan digoda oleh kelima laki-laki yang terkenal dengan parasnya disekolah ini.

Karena pertanyaan-pertanyaan dari genta tak kunjung selesai, dengan segala kekesalannya rigel menarik nya untuk bertukar posisi.

"Minggir. Alyn kan...pasti baru nii soalnya masi pake name tag. Ipa atau ips neng alyn?" Kepo rigel

"Ipa 2" jawab alyn

Karena kesal merasa tersingkirkan genta dengan kesal kembali menarik lengan rigel dan terjadilah rebutan posisi.

"Lama banget lu", "gantian nyet", "Minggir anjing", " ah geser tai". Dan segala tingkah heboh mereka berdua.

"GENTA, RIGEL TAU LAGI UPACARA TIDAK SIH!!"

Story of AlynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang