3. Pengacau

1 0 0
                                    

Alyn pov

Karena baru hari pertama sekolah alyn tidak banyak berbicara, ia hanya mendengarkan berbagai macam obrolan-obrolan random dari teman-temannya.

Syafira atau biasa di panggil fira merupakan anak bawel tentunya, tetapi tidak sebawel yara. Ia juga anak yang pintar tetapi tidak sepintar kalea. Pokoknya dia anak yang netral dari segi apapun.

yara tipe anak yang periang dan banyak ngomong. Ia selalu menceritakan hal-hal yang menurutnya seru untuk di bahas dan perlu kalian tahu setiap kembali dari suatu tempat ia pasti menceritakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan. seperti sekarang ia selalu berbincang mengenai kejadian saat upacara hari ini.

"Sumpah lo pada tau gak sih, tadi abis upacara gua ketemu cogan dikantin. Kalo gua liat dari tampang-tampang nya si kelas 12 kayaknya." Pamer yara.

"Dan yang lo harus tau juga tadi ada satu cewe gatel banget. Masa dia dateng-dateng teriak terus duduk di meja itu cogan-cogan guaa." Ucap yara menampakkan wajah dramatis nya.

"Dan yang harus lo tau juga. Itu cewe gandeng cogan gua. Tapi menurut gua bukan pacarnya sih, because itu cogan kaya risih gitu sama tu cewe." Tambah yara

Kalea tipe anak yang memikiki otak diatas rata-rata dan tidak banyak bicara. ia hanya berbicara jika diperlukan saja, but ia juga juga tipe anak yang bisa menghargai orang seperti selalu menanggapi ocehan berisik yara.

"Iya yar, terserah seenaknya lo aja." Balas kalea.

Tidak lama dari percakapan mereka berdua seorang guru datang mengetuk pintu dan masuk. Sepertinya beliau guru yang akan menjadi wali kelas mereka selama satu tahun kedepan.

........

Pukul 10.00 bel istirahat berbunyi. Mereka berempat berniat kekantin untuk mengisi perut mereka yang sudah meminta untuk diisi.

Baru saja turun dari tangga mulut yara sudah mengoceh
"Lyn sumpah itu tu cewe yang gua bilang gatel tadii." Kata yara sambil menunjuk seorang perempuan dengan matanya untuk mengisyaratkan kepada alyn bahwa itulah perempuan yang ia bicarakan.

Alyn melirik kepada perempuan yang ditunjuk yara.

Setelah melihat langsung kejadiannya alyn berfikir omongan yara ternyata ada benarnya karena benar perempuan itu datang kekantin dengan suara cemprengnya dan duduk disamping laki-laki yang tadi menggangunya.

Sebentar, berarti laki-laki tampan yang dimaksud yara tadi adalah laki-laki yang tadi pagi mengganggunya dan semalam mengantarnya pulang.

"HAH. Yar...jangan bilang itu cowo yang lo bilang ganteng." Alyn menggandeng tangan yara dan menunjuk laki-laki yang lengan kanannya sedang digelayuti oleh perempuan tadi.

"IYAA..LO KENAL!?" Tanya yara dengan suara cemprengnya yang menggelegar.

"Hah...e enggak." Elak alyn, mata yara memincing curiga terhadap jawaban alyn.

Saat tengah menatap perempuan tersebut alyn terkejut mengapa laki-laki yang tengah duduk disampingnya itu berdiri dan berjalan ke arahnya. Ia panik dan pura-pura berjalan menuju tempat menjual mie ayam.

Jendra pov

Jendra merasa kesal karena dari tadi clara selalu memeluk lengannya dan membuatnya risih. Yaa perempuan yang disebut gatal oleh yara itu bernama clara. Ia sudah berusaha untuk mengusirnya dan usahanya selalu saja sia-sia karena Clara tidak bergerak dari tempatnya sedikit pun, maka dari itu ia memutuskan untuk mendiamkannya saja.

Banyak pertanyaan berisik yang keluar dari mulut clara.

"Jendra udah makan belum?"
"Jen tadi masa ada yang gangguin clara tau."
"Jenra tadi bangun kesiangan yaa."
"Jen tadi aku liat kamu ngobrol sama cewe tau dilapangan depan. dia siapa?"

Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat telinga nya ingin pecah

"Bisa diem nggak? Atau lo pergi aja deh." Kesal jendra karena clara sangat berisik
"Ish galak banget sih." Clara langsung menutup rapat mulutnya.

Makan siang jendra sedikit tenang karena clara tidak mengoceh lagi seperti tadi. Setelah selesai memakan nasi goreng ia menyeruput es teh yang berada disamping piringnya. Saat tengah mengobrol dengan keempat temannya jendra kesal karena dari tadi clara selalu bergelayut dilengan kanannya. Ia memutuskan pergi mengikuti perempuan sedari tadi menatap dirinya dan clara.

Author pov

Clara bingung kenapa jendra tiba-tiba berdiri. Ia mengikuti arah pandang jendra dan mengepalkan tangganya melihat jendra mengikuti perempuan centil yang sedari tadi menggagu pikirannya.

Setelah berdiri jendra pergi ke warung sembako disebelah tukang nasi goreng untuk membeli sesuatu dan mengikuti alyn menuju penjual mie ayam.

"Itu luka dikening lo ngga mau diobatin dulu apa?" Tanya jendra memberi plester luka kepada alyn

"Makasih." Alyn mengambil plester yang diberikan jendra.

"Ini pipi kenapa sampe lebam begini?" Tanya jendra memegang dagu alyn karena penasaran terhadap luka di pipinya itu, dan langsung ditepis oleh alyn.

"Bukan urusan lo kak." Jawab alyn mengambil mie ayamnya dan menarik tangan fira yang sedari tadi melongo menonton pertunjukan itu.

Saat berjalan mencari meja kosong untuk makan, bahu alyn disenggol keras sampai mie ayamnya hampir tumpah.

"Gausah centil, lo cuma pengacau hubungan gua sama jendra doang. Satu sekolah juga tau jendra sukanya sama gua." Kata perempuan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story of AlynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang