1

661 68 9
                                    

****

Semuanya berawal dari malam itu, malam ketika Daddy mengenalkan seorang gadis kepadaku, gadis yang tidak pernah sekalipun terfikirkan olehku akan menjadi istri masa depanku kelak. Gadis itu bernama Lee Haechan, saat pertama kali melihatnya datang ke rumahku hal pertama yang ada difikiranku adalah 'cantik' gadis itu sangatlah cantik dan memikat namun terlihat dingin dan misterius disaat yang bersamaan.

Bagiku gadis itu persis seperti duplikatku dalam versi wanita dan entah kenapa aku merasa tertarik, seperti ada magnet tak kasat mata yang terus-menerus menarikku padanya. 'Berbahaya', gadis ini sangatlah berbahaya. Dia seolah mampu memikat siapapun meski hanya diam tanpa melakukan apapun. Matanya, hanya melalui matanya seseorang bisa langsung terperangkap dalam jebakan pesonanya dan karena itulah sebisa mungkin aku mencoba untuk menghindari mata gadis itu namun semuanya seolah sia-sia saja, gadis itu terlalu memikat sehingga sangat sulit untuk diabaikan.

"Jen, kenalkan ini anggota dewan Lee Minho beserta istrinya Bae Suzy dan tak lupa anak gadisnya yang cantik Lee Haechan" aku tersadar dari lamunanku begitu Lee Donghae ayahku mulai berbicara dan mengenalkan mereka padaku.

Aku hanya tersenyum tipis membalas sapaan mereka namun mataku sama sekali tidak lepas dari gadis bermarga Lee itu, Lee Haechan... Entah kenapa tapi aku merasa nama itu akan menjadi salah satu nama yang akan selalu ku ingat untuk kedepannya.

Entah sudah berapa lama aku memandangi gadis itu tapi sepertinya aku sama sekali tidak merasa bosan untuk terus menatapnya, dalam diam aku menulusuri gerak-gerik gadis itu dan sepertinya gadis itu sudah mulai menyadari bahwa dari tadi aku terus memandangi nya jadi saat ia berbalik untuk menatapku aku langsung mengalihkan perhatianku darinya supaya ia tidak curiga.

"Jen, ku dengar dari Donghae kau akan terjun ke dunia politik, apakah itu benar?" Meski pikiranku masih terpaku pada gadis itu tapi aku masih bisa menangkap suara paman Minho yang bertanya padaku.

"Iya paman, itu benar. Rencananya aku ingin mencalonkan diri sebagai menteri tapi karena jabatan menteri itu bebannya terlalu berat maka aku akan mencoba untuk memulainya dari bawah, menjadi seorang senator contohnya"

"Menteri? Wow, mengesankan. Kalau kau mau paman bisa membantumu untuk mencapai impianmu itu, kau tertarik?"

"Untuk sekarang sepertinya tidak perlu paman, seperti yang ku bilang tadi aku akan memulai semuanya dari bawah dan dari usahaku sendiri, aku harap paman mengerti dan tidak kecewa, maaf jika seandainya kata-kataku ini agak sedikit menyinggung" aku sengaja menekan kata usahaku sendiri, bukan karena apa tapi aku tau betul bagaimana watak anggota dewan macam Lee Minho ini, mungkin awalnya dia akan berpura-pura membantu namun pada akhirnya aku hanya akan dijadikan boneka olehnya, ck manipulatif.

"Kau tenang saja, paman sama sekali tidak tersinggung, malahan paman merasa sangat senang melihat tekadmu yang besar itu. Dan karena kau menolak bantuan paman maka paman hanya bisa mendoakanmu semoga impianmu menjadi menteri itu terwujud" meski dia mengatakan nya dengan wajah tersenyum namun aku bisa melihat dengan jelas kilatan amarah dimatanya saat aku menolak tawarannya itu, sepertinya ego pria besar ini tergores karenaku, oh betapa senangnya aku mengetahui hal ini.

Jujur saja, aku sama sekali tidak menyukai para anggota dewan yang sok memamerkan kuasa mereka terlebih padaku, contohnya seperti apa yang paman Minho lakukan sekarang ini. Mereka semua berlaku seolah negara ini milik mereka, memuakkan sekali.

Pandanganku tanpa sadar teralih pada sosok Lee Haechan yang kini juga sedang menatapku sembari menyesap wine ditangannya, meski terhalang gelas kaca namun aku bisa melihat dengan jelas ada sebuah seringai tipis yang gadis itu perlihatkan dan aku sama sekali tidak mengetahui apa makna dari seringai yang ia keluarkan.

The Dangerous Wife (NOHYUCK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang