Part 2

2.8K 270 31
                                    

.

.

.

"Chan"

Haechan yang sedang tiduran langsung duduk melihat siapa yang memanggilnya.sebenernya dia sudah tau dari suara yang memanggilnya.

"Aish,ada apa Jeno.kenapa cepat sekali kau pulang,bukannya kau dan yang lain akan makan diluar?"tanya Haechan bingung melihat keberadaan Jeno di dorm.

"Lah emang kenapa kalo aku ke dorm,ada masalah gitu?atau jangan jangan kau lagi melakukan sesuatu yang ilegal"tuding Jeno yang langsung duduk dekat Haechan sambil mengintimidasi.Haechan yang melihat langsung menabok kepala Jeno dari belakang.

"Yak!kau kira aku mau ngapain hah!!dasar senyum sipit.aku kan hanya bertanya kenapa kau menudingku seperti itu"jengah Haechan yang langsung menjatuhkan kepalanya ke sandaran sofa.sedangkan Jeno hanya terkekeh melihat kekesalan Haechan,asal kalian tau Haechan itu kalo kesal sangat lucu dari dia yang suka melakukan Aegyo.

"Mian"Haechan yang mendengar kata itu dari Jeno langsung bingung."untuk apa?"tanya Haechan yang masih setia memejamkan matanya."masalah Chenle" Haechan tambah bingung karena dia merasa ini bukan kesalahan Chenle ataupun yang lain tapi ini emang kesalahan dia yang suka teledor mehilangkan barang orang.

"Kenapa kau minta maaf,ini bukan kesalahan mu atau Chenle.seharusnya aku yang minta maaf karena sudah buat keributan tadi,lagian ini emang kesalahanku yang lupa mengembalikan barangnya Chenle"mungkin lanjut Haechan dalam hati.

"Tidak Haechan.ini emang kesalahanku" jelas Jeno sambil menatap Haechan yang kebingungan.
"Kenap_" Jeno langsung menyela ucapan Haechan."karena aku yang lupa mengembalikan Airpodsnya Chenle,seharusnya aku memberitahunya dari hari yang lalu tapi aku selalu lupa karena jadwal kita yang sedang padat.Haechan aku benar benar minta maaf,karena ku kau menjadi sasaran kekesalan Chenle kalo kau mau kau bisa melampiaskannya padaku.aku sungguh benar benar minta maaf chan-ah"Haechan yang mendengar itu sedikit kesal. ingat, cuma sedikit selebihnya dia merasa lega.

"Sudahlah Jeno aku sungguh tidak apa,lagian barang itu sudah ada ditangan Chenle dan semuanya sudah selesai.jadi,mari lupakan itu" Jeno langsung tersenyum lega dan ingin memprotes ke Haechan."Dan aku sudah memaafkan mu"lanjut Haechan yang melihat Jeno akan berbicara.

"Ah,iya apa kau sudah makan?"tanya Jeno."belum"jawab Haechan yang kembali ke posisi awalnya.

"Kalo begitu ayo makan,kebetulan aku dan Chenle membawakan makanan"

"Chenle?sekarang dimana dia?kenapa tidak ada"tanya Haechan beruntun."Yak!bertanyalah pelan pelan,apa kau ingin menjadi seorang rapper"kesal Jeno.Haechan memutar matanya malas melihat tingkah Jeno yang berlebihan.lihatlah baru saja maaf maafan dia sudah memulai kembali adu bacot pikir Haechan.

"Jawab saja tidak usah drama"ketus Haechan."yayaya,si pucat di telepon ibunya untuk kembali karena ayahnya berkunjung kemari jadi dia menitipkan makanan untukmu.lagian apa apaan responmu seperti itu"keluh Jeno.

"Oh,kalo begitu kau mandi dulu.sementara aku menyiapkan makanan"Haechan langsung melipir kedapur untuk menyiapkan makanan.sedangkan Jeno langsung mandi sesuai perintah.

🐻🐻🐻🐻🐻

Suara dentingan sendok dengan piring yang memecah keheningan di meja makan membuat Haechan merasa tidak nyaman.karena dia terbiasa berisik saat makan,ya walaupun itu tidak sopan tapi sungguh Haechan rasanya ingin berteriak layaknya tarzan.

Jeno yang melihat gerak gerik Haechan hanya menatap diam karena dia tau kenapa Haechan seperti cacing kepanasan.

"Yak!bisakah kau makan dulu kenapa bergerak seperti cacing yang disiram air panas"tegur Jeno sambil melototkan mata sipitnya."Apa kau mau garpu ini menancap dimatamu,kalo iya dengan senang hati aku melakukannya"balas Haechan sambil memperagakan layaknya ingin mencolok mata Jeno.

About haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang