Cukup sudah semalaman tadi dibuat lelah dengan sekian peringatan di grup chat anggota BEM. Sedari hari kemarin Ningning diberitahu untuk menajamen waktu agar bisa melakukan rapat anggota dengan segera, dan mau tidak mau ia harus membanjiri kolom chat agar anak-anak lain bisa menyesuaikan jadwalnya. Bersyukur lelahnya tidak berlangsung lama karena yang lain bersedia meluangkan waktunya hari ini.
Ralat bukan bersedia, tapi lebih keterpaksa, karena bagaimana pun Ningning adalah Ningning si wanita penyita libur weekend. Menurutnya jika tidak begitu kapan lagi bisa melakukan rapat karena tentu hari-hari biasa mereka pasti sudah memiliki jadwal kelas yang berbeda dan itu sulit disesuaikan. Bukan hanya anak-anak, ia sendiri juga merasa kesal tiap kali mencari waktu rapat dan kebetulan hanya bisa diambil diakhir pekan.
Tanggung jawab hanyalah tanggung jawab, Ningning memperingati anggota inti agar wajib menghadiri pertemuan tanpa terkecuali. Ia juga menambahkan akan diberikan sanksi kepada mereka yang tidak bisa hadir tanpa alasan jelas. Ia tidak mau pekerjaan susah payahnya disepelekan begitu saja, tak terkecuali untuk si ketua Jihoon.
"Mom, aku minjam mobil sebentar" Ucap Ningning yang baru saja turun dari kamar seraya menghampiri sang Ibu yang sudah siap dengan aktivitasnya dipagi hari.
"Mau kemana kamu? Setau Mommy kamu gak ada kelas hari ini" sejenak memperhatikan anaknya yang sudah terlihat rapi.
"BEM biasa lah, bentar doang kok"
"Yakin gak bohong? Awas aja sekarang ngomong sebentar, tau-tau kamu pulang malem kayak minggu lalu"
Percayalah Ningning bukan anak lurus yang memegang teguh perkataannya. Dia selalu bisa mencari alibi untuk kepentingan pribadinya dibalik kepercayaan sang ibu. Dia yang hobi bersenang-senang memang tidak mudah mendapatkan izin orang tua untuk bisa berkeliaran bebas tanpa harus menerima segala macam nasihat lebih dulu.
Dan mungkin untuk hari ini Ningning tidak mencari alibi lain, karena memang sudah ada rencana rapat BEM sebelumnya. Tetapi entah ia akan pulang cepat atau tidak setelah rapat selesai nanti.
"Kalo Mom gak percaya baca aja chat grup anak-anak, aku sendiri kok yang ngasih jadwalnya hari ini." Mencoba bersikap baik, Ningning merasa geli sendiri karena harus terus merajuk agar diberi pinjam mobil. "Aku juga bakal berangkat bareng Haechan, jadi Mom bisa marahin Haechan kalo aku kenapa-kenapa"
Tidak mau berpikir panjang, "Yaudah kamu ambil kuncinya dilaci tv, tapi jangan sampe pulang malam apalagi kamu pergi ke club. Mom gak akan segan kasih tau Dad"
"Thank you so much! I love you Mommy.." Ningning bersorak senang, lalu sekilas mencium pipi ibunya sebagai tanda terima kasih dan lekas pergi meninggalkan ruangan.
Tingkah laku Ningning terkadang sering kali membuat orang tuanya menggelengkan kepala. Seperti yang terjadi sebelumnya, imbas dari sikapnya itu Ningning pernah mencelakai mobil milik sang ayah karena pengaruh alkohol yang dia minum di club. Beruntung Ningning selamat dan hanya berakibat pada mobil ayahnya yang saat itu dia bawa. Alhasil sampai sekarang Ningning tidak diberi fasilitas mobil karena cecaran sang ayah dan hanya bisa merajuk pada ibunya.
Dan sesuai janji hari ini Ningning tidak bisa berangkat sendirian, ia akan mampir lebih dulu untuk menjemput teman karib satunya selain Yuna. Cowok yang tidak kalah bermulut lemes si Haechan. Ningning dan Haechan bergabung BEM sama-sama karena keduanya yang memang karib dari jaman SMA, sedangkan Yuna dia memilih tidak ikut keanggotaan dengan alasan malas karena akan ada banyak kegiatan yang nyita waktunya untuk bersantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari-hari PaJi | Jihoon • Ningning
FanfictionPaJi cupu ketemu Ningning makin cupu. Kapalnya GiJi tapi berlayarnya sama Ningning.. By, rrb.