Kagetsu yami

64 7 16
                                    

Nama ku adalah kagetsu yami anak kedua dari pasangan suami istri kagetsu

Keluarga ku terbilang keluarga yg kaya dan harmonis, kedua orang tua ku sangat sayang terhadap anaknya

Tapi aku bukan anaknya tentu saja mereka tidak akan menyayangi ku.

Terlahir kembar tapi kehidupan ku dengan kakak ku sangat berbeda.

Kakak ku terlahir dengan rambut berwarna putih serta wajah yg mirip dengan ayah.

Sedangkan aku terlahir dengan rambut hitam meskipun memiliki wajah yg mirip dengan ayah ku, dia tidak mau mengakui ku karena diantara keluarga ku tidak ada yg memiliki rambut hitam.

Lalu kenapa hanya rambutku yg berwarna hitam, karena masalah itu ayah dan ibu sempat bertengkar karena ayah menuduh ibu selingkuh.

Meskipun masalah itu sudah selesai namun mereka tidak menganggap ku sebagai anaknya.

Aku dibesarkan oleh beberapa pengasuh serta pembantu yg membantu kehidupan ku sehari hari.

Sedangkan kakak ku hidup bahagia dengan ayah dan ibu.

.
.

"Ayah, ibu lihat aku dapat nilai 100 "ucap ku dengan wajah yg tersenyum cerah

"Lalu?"ucap ibu ku dengan nada dingin

"Hanya begitu saja bangga"lanjut ayah, wajah nya yg berekspresi dingin tidak menatap ku sama sekali

Mendengar itu pun aku hanya bisa tersenyum dan kembali ke kamarku

"Papa! Mama! Lihat aku dapat nilai 90" teriak kakak ku yg baru saja tiba

Ayah dan ibu mengambil kertas milik kakak dan membacanya

"Wah keren ini baru anak papa"ucap ayah ku sambil mengangkat kakak ku, ekspresinya berubah menjadi sangat ramah dan penuh kasih sayang

"Bagus sekali kia, untuk hadiahnya adalah masakan mama bagaimana?" ucap ibu, dia tampak sangat senang

Aku belum sempat pergi kembali ke kamarku, pemandangan yg sangat menyilaukan serta menyakitkan itu ku lihat langsung.

Air mata ku mulai mengalir sedikit demi sedikit, aku segera pergi berlari kekamar lalu mengunci nya

'Kenapa selalu kakak'

'Tidak bisakah sekali saja kalian melihat ku'

'Aku hanya ingin diakui oleh kalian'

"Aku....aku....juga anak kalian '

Pikiran ku terpenuhi oleh berbagai pikiran, ku menangis seharian penuh dikamar ku.

Tanpa sadar hari sudah mulai malam ini adalah saatnya makan malam, aku segera menyiapkan diri berpakaian rapi lalu pergi ke ruang makan

Di sana sudah ada ayah, ibu, serta kakakku yg sedang makan dengan bahagia, mereka tampak melupakan keberadaan ku

"Oh? Yami kemari lah"ucap kakak ku sambil melambai kearah ku

Sesuai permintaan nya aku pergi menghampirinya.

Ku duduk di kursi ku yg ada sedikit jarak diantara kursi mereka bertiga.

"Kamu tau yami, aku tadi dapat nilai 90"ucap kakak ku dengan semangat

"Heh benarkah? Itu luar biasa kak"ucap ku sambil menahan emosi ku

"Tentu saja aku sangat hebat! Bagaimana dengan mu?" tanya nya pada ku

Aku terdiam lalu melirik kearah orang tua ku, mereka memberi isarat untuk ku diam

"Jelek 30"ucap ku sambil sedikit tersenyum

Hypnosis MicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang