Part 6

8 0 0
                                    

Apartemennya bryan sangat luas,setelah itu aku langsung mandi dan bersih-bersih,setelah aku selesai mandi,aku masih melihat bryan disofa,ternyata dia belum pulang,padahal kamar kita tetanggan

“loh aku kira kamu tadi pulang” aku pun duduk disamping Bryan,karena tadi aku habis keramas,jadi aku masih memakai handuk dikepalaku

“ngusir nih?”

“ngga lah,takutnya kan kamu cape mau istirahat juga gitu”

“iya sih,tapi aku pengen disini” ucap bryan sambil menyenderkan kepanya dibahu ku.
“kalo kaya gini kan hilang capenya”

“iya tapi Cuma cape kamu yang ilang” Bryan mengerutkan dahinya sambil menatapku “kamu berat soalnya”

“kita jarang-jarang loh bisa kaya gini” ucap bryan sambil menatapku
Lalu aku tersenyum sambil mengusap rambutnya,sebenernya aku seneng saat berada dekat dengannya,tapi tidak lama lagi dia akan menjadi kakaku.

“kamu lagi mikirin apa sih? Gak betah yah?” ucap bryan sambil memegang tanganku yang ada dipipinya.

“engga bukan itu”

“terus apa?”

“aku Cuma inget aja,bentar lagi kamu mau jadi kakak aku”

“kamu jangan khawatir,aku lagi pikirin ko caranya”

“cara apa sih? Dari kemarin aku gak dikasih tau”
Bryan hanya tersenyum simpul,kini bryan berada dihadapanku,nafasnya tersa dipipiku

“gimana kalo kita jalanin aja?”

“maksudnya kita backstreet?”

“aku gak mau jauh dari kamu”

“aku juga gak mau”

“yaudah kita lewatin jalan ini bareng-bareng,kita harus janji gak akan pernah meninggalkan satu sama lain. Aku gak mau gara-gara masalah ini hubungan kita berakhir”

“tapi,masa adik kakak pacaran sih? Emang ada yang kaya gitu?”

“no problem...yang penting kita bahagia?”

Aku hanya terdiam sambil memikirkan rencan bryan,apa ini satu-satunya jalan? Karena aku gak bisa ngorbanin hubunganku.

“pokoknya kamu gak usah mikirin iini dulu yah” Bryan mengusap pipiku,dan aku menatap matanya,dari jarak sedekat ini membuatku lupa akan segalanya,matanya yang seakan-akan menjelaskan seluruh pikirannya.
Cupss..Bryan menciumku,dan kita larut dalam ciuman itu

Drett.........drett.. hpku terus bergetar diatas meja,saat aku mamu mengangkat telpon bryan mencegahku,tangannya memeluk erat tubuhku.

“Bryan stop..”aku menghentikan aktivitas bryan. Dan membuatnya agak kesal,
“bentar aku mau angkat telpon dulu” akupun beranjak dari tempatku,dan melihat siapa yang telpon.ternyata mamah yang telpon aku pun mengangkat telpon.

“halo mah..”

“gimana? Masih sibuk yah? Mamah telpon dari tadi gak diangkat”

“hmm... iya gitu deh mah,hari ini sibuk banget,rara harus belajar semuanya dari awal.”
Aku pun berjalan menuju balkon,kini aku bisa melihat pemandangan kota surabaya dari atas.

“iya gak papa,kan supaya menambah pengalaman,nanti kamu makin pinter juga”

Tiba-tiba dari belakang ada tangan kekar yang memeluk pinggangku,kini dagunya menempel di bahuku,aku hanya tersenyum sambil mengusap pipinya

“oh iya gimana bryan,baik gak sama kamu?”

“hmm Bryan?” aku melihat kearah bryan mendengar namanya disebut bryan memberikan respon yang tidak biasa,dia mencium pipiku lagi “sst..bryan baik ko mah” ucapku sambil mencoba menghentikan bryan

I Love My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang