𝐃𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭!

6 1 0
                                    

"aku harus bergegas menuju kota yang lalu aku di tenggelamkan!" ucap Liam dengan tegas

dengan mobil seadanya yg ditinggalkan di ruangan tersebut Liam pun bergegas pergi, menuju kota yg ia tuju

perjalanan pun tak terasa, waktu sudah menunjukkan malam hari banyak bintang bertebaran di atas langit yang indah

lalu aku istirahat sejenak menghilangkan penat ku di dalam mobil
.
.
.

Pagi hari pun tiba, Liam harus melanjutkan perjalanan nya.

"Ini adalah kota yang aku tuju selama ini, wah banyak perubahan nya, ke amanan kota ini pun sudah tidak ketat seperti dulu kala" ucap Liam sambil menelusuri bagian bagian kota tersebut

" Sejak kapan dibangun Bar disini, ah sudahlah aku harus fokus mencari info tentang boss yang dulu memerintahkan ku" ucap Liam

" MARKAS NYA HANCUR?!, kemungkinan besar mereka pindah ke tempat lain" Ucap Liam kaget saat melihat markas yg biasanya ia kumpul sudah dihancurkan oleh pemerintah

" halo pak maaf mau tanya, ini markas pembunuh berantai kan? mengapa dihancurkan maaf mengganggu " ucap liam

" iya, sudah lama dihancurkan sejak 2007 yang lalu saat pemberontak pembunuh berantai yg bernama Liam Caspin Franklin di tenggelamkan di dasar laut, Anggota yang lain tidak tahu kemana pergi nya, tidak ditemukan sampai saat kini" ucap seorang lelaki kepada Liam menjelaskan kejadian terjadi

" Wah lengkap sekali ya informasi nya, saya curiga bahwa anda adalah intel polisi yang sengaja menguntit saya kan!!." ucap Liam

" Hahaha darimana kamu tahu klo saya adalah intel?" ucap seorang lelaki itu sambil tertawa kecil

" Sebenernya anda sudah tahu kan bahwa saya adalah " LIAM CASPIN FRANKLIN" pembunuh berantai yang sempat diketahui oleh anggota polisi kan." ucap liam sambil mengeluarkan senjata tajam di saku nya

" maaf tebakan anda salah, saya adalah Kevin. teman anda. tolong lepaskan pisau itu atau kamu saya tembak mati" ucap Kevin

" mari ikut saya" ucap kevin

" Dimana adik saya. Esme, dimana dia!" ucap Liam terhadap Kevin teman lamanya itu

" Esme? Esme sudah beda alam dengan kita, karena dia dihukum mati oleh hukum. dan ya aku yang menjebloskan nya" Ucap Kevin

" DASAR TIDAK TAHU DIRI. SUDAH DIBERIKAN AMANAT MALAH DI LANGGAR. Jadi kamu dalang dari semua ini?! Ga nyangka klo km sendiri yang tega menjebloskan anggota pembunuh berantai " ucap Liam marah terhadap Kevin

" Iya, aku adalah dalang dari semua ini. dan kamu juga akan saya habisi sekarang juga, selamat tinggal sahabatku!!!" Ucap kevin sambil mengarahkan pistol kepada Liam

" Suara tembakan pun terdengar sangat nyaring"

Jasad nya liam pun dibawa oleh kevin dan tidak tahu di kuburkan dimana sampai saat ini
....

aku tersadar dari koma yang begitu lama, disamping ku ada bunda, Galen, dkk

aku perlahan membuka mataku, dan ternyata ada Sesosok Lelaki berkulit bersih menggunakan pakaian putih tersenyum ke arahku dan berkata " Cakra, terimakasih sudah meminjamkan tubuh mu untuk aku mencari penegak keadilan, terimakasih, aku izin pamit, salam hangat dari ku
" Liam Caspin Franklin "  jiwa ku sudah tidak penasaran. terimakasih.

Lalu aku perlahan membuka mataku dan melihat ke sekeliling dinding, bunda ku tersenyum melihat diriku yang mulai sadarkan diri dari koma, Ya aku adalah jiwa " CAKRA"
dan galen pun menangis melihat diriku mulai sadarkan diri dan ia berkata " Untung lu kagak metong, coba Metong kesepian dah gue di sekolah"

semua orang pun tertawa mendengar galen mengucapkan kata tersebut dan tante ku berkata" shutt jangan gitu len, baru siuman jangan dibuat kaget dulu" ucap tante ku sambil tertawa " iye iye maap dah, maap y cak" ucap Galen sambil memegang tangan kiri ku yang di infus

udeh ye udeh tamat bye semua
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang