02 | lo'ak?

157 21 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤKiri dan Lireah sedang mencari keberadaan Lo'ak yang belum kelihatan dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤKiri dan Lireah sedang mencari keberadaan Lo'ak yang belum kelihatan dari tadi.

Saat sedang mencari, mereka tidak sengaja bertemu dengan Ao'nung dan teman nya yang tengah menertawakan sesuatu.

"Hey, kalian melihat Lo'ak? dia belum terlihat dari tadi." tanya Lireah menatap mereka satu persatu.

Ao'nung bertatapan dengan teman nya kemudian tersenyum miring. "Dia mungkin akan kembali sebentar lagi,"

Lireah mengerutkan alis nya, melihat Ao'nung dengan tatapan curiga. "Apa kalian melakukan sesuatu pada nya?"

Ao'nung menggeleng dan segera menyangkal. "Tentu saja tidak! Kau menuduh ku, ya?" kata nya.

Kiri memutar bola mata nya malas. "Liar." gumam nya.

"Jangan berbohong.."

"Kami meninggalkan nya di luar karang. Kami kira dia akan kembali dengan sendiri nya," ungkap salah satu teman Ao'nung.

Kiri melongo tidak percaya. "Meninggalkan nya di luar karang? bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada nya!"

"Itu adalah tempat yang berbahaya!" lanjut nya, semakin khawatir dengan kondisi Lo'ak.

"Tunggu sampai ayah mu mengetahui hal ini, Ao'nung." ancam Lireah kemudian menarik paksa Kiri untuk pergi dari sana.

Mereka berdua pun segera kembali ke desa, menemui Tonowari untuk memberitahu soal tadi.

"Apa kalian sudah menemukan anak sully?"

"Ao'nung dan teman nya meninggalkan Lo'ak di luar karang!"

Orang orang yang ada di sekitar mereka langsung terkejut mendengar nya.

"Ao'nung tidak mungkin melakukan hal bodoh itu.." kata Ronal menggelengkan kepala nya tidak percaya.

Kiri menghela nafas kasar. "Salah satu teman nya mengaku perbuatan mereka."

Tiba tiba terdengar suara ribut dari luar, orang orang berkumpul menyoraki Lo'ak yang telah kembali.

"Itu putra sully!"

"Anak itu telah kembali!"

Lireah bergegas keluar disusul oleh Tonowari, Ronal, dan kiri. Disana sudah ada Ao'nung yang terdiam di tempat nya.

Neytiri menghampiri putra nya itu. "Ibu berdoa supaya diberi kekuatan agar tidak.. mencongkel mata putra termuda ku!"

"Baiklah ayo kita kembali." Jake mengajak anak nya kembali ke marui mereka.

Tonowari menggeleng. "Tidak. putra ku lebih tau dari sekedar mengajak nya keluar dari karang"

"..dia yang salah." Tonowari membuat Ao'nung berjongkok untuk meminta maaf kepada Jake dan Neytiri.

"Tidak ini bukan salah Ao'nung. Ini semua adalah ide ku." kata Lo'ak tiba tiba yang membuat semua orang menoleh kearah nya.

Lireah menatap Ao'nung meminta penjelasan namun pemuda itu hanya diam tidak berani membuka suara.

"Huft.."

● ● ●

Keesokan hari nya, mereka semua berkumpul untuk mendiskusikan tentang makhluk yang telah menyelamatkan nyawa Lo'ak.

Anak itu mengatakan bahwa makhluk ini sendirian dan sirip nya hilang satu.

"Ugh, andai aku ada disana." kata Kiri. "Lautan ini memberkati mu dengan suatu anugrah." sambung nya.

"Para tulkun belum kembali. Lagipula, tidak ada tulkun yang sendirian. Mereka hidup berkelompok." kata Ao'nung.

"Payakan." celetuk Lireah yang sedari tadi diam mendengarkan percakapan mereka.

Lo'ak menoleh dengan tatapan bingung. "Payakan? siapa payakan?" tanya nya.

"Ia adalah Tulkun yang di asingkan, mereka semua menganggap bahwa Payakan adalah paus pembunuh." jawab Rotxo.

"Dia telah membunuh na'vi dan tulkun lain nya. Bukan disini, tapi jauh di selatan." Ao'nung menambahkan.

"Kau beruntung masih hidup, Lo'ak." kata Tsireya pada Lo'ak.

Lo'ak mengerutkan alis nya, menggeleng tidak percaya. "Dia bukan pembunuh, dia telah menyelamatkan hidup ku."

"My baby bro! ksatria perkasa yang berhasil menghadapi tulkun pembunuh.. dan masih hidup untuk menceritakan nya." kata Neteyam yang tentu saja tidak mempercayai Lo'ak.

Lo'ak terlihat kesal. "Kalian sama sekali tidak mendengarkan ku." kata nya sebelum pergi meninggalkan mereka semua.

"Lo'ak, aku mendengarkan!" seru Tuk, namun tidak di dengar oleh Lo'ak yang masih berjalan pergi.

"Lo'ak kembali!"

Lireah memandangi kepergian Lo'ak. "Mungkin lain kali kita harus mempercayai nya, mungkin saja dia berkata dengan benar."

Neteyam langsung menatap kearah Lireah ketika mendengar apa yang dikatakan gadis itu barusan.

"Dia pandai berbohong, Lireah. Jangan mudah terhasut dengan perkataan nya."

Note : ayoo di vote T-T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : ayoo di vote T-T

𝐋𝐈𝐑𝐄𝐀𝐇, AvatarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang