°1°

58 7 0
                                    


Seoul-Korea...

Di tengah derasnya hujan yang mengguyur kota Seoul seorang wanita duduk di tengah jalan sambil menangis tersedu-sedu setelah mengetahui pria yang akan menikahi nya mengalami kecelakaan dan tewas di tempat kejadian,wanita itu terus menangis sambil menyebut nama sang kekasih kondisi wanita itu sangat kacau rambut yang tadinya terikat rapih kini tergerai tak beraturan,jas dokter yang ia kenakan juga sudah kotor.

"Hikks aku pembunuh AKU PEMBUNUH hikss"teriak wanita itu dalam tangis nya.

"PARK JIMIN AKU MENCINTAIMU HIKKS AKU MENCINTAIMU"teriak wanita itu lagi.

Berapa detik kemudian wanita itu tidak sadarkan diri menutup matanya sambil menyebutkan nama sang kekasih lirih sangat lirih...

______________

Rumah Sakit Universitas Chung-Ang - Seoul.

Kim jisoo melemparkan gelas yang ada di samping ranjang rawat nya ia terus berteriak dan menangis setelah sadarkan diri, iya wanita yang menangis malam itu adalah Kim jisoo wanita yang di tinggal pergi untuk selamanya oleh sang kekasih.

Mendengar suara pecahan gelas dari dalam kamar rawat jisoo semua orang yang berada di depan kamar rawat itupun langsung masuk dan mendapati jisoo yang sedang menangis dengan menekuk kedua kakinya,kakak laki-laki kedua jisoo langsung memeluk tubuh jisoo erat memberi ketenangan untuk adik tersayang nya.

"Menangislah,oppa disini untuk mu"ucap Kim namjoon kakak kedua jisoo.

Semua orang yang melihat keadaan jisoo yang begitu kacau ikut menangis,apa di tinggalkan oleh salah satu orang yang kita cintai begitu menyakitkan?.

"Hikss oppa aku telah membunuhnya hikss"Isak jisoo dalam pelukan namjoon.

"Tidak,itu semua bukan salahmu ini semua sudah takdir"ujar namjoon sambil mengelus kepala jisoo.

"SEHARUSNYA AKU TIDAK MENYURUH NYA MENJEMPUTKU HIKSS AKU PEMBUNUH HIKSS"teriak jisoo sambil melepaskan pelukan namjoon.

"Unnie kau tidak membunuh jimin oppa, jangan menyalahkan dirimu benar apa yang di bilang oleh namjoon oppa ini semua sudah takdir"ucap Jennie sambil berjalan mendekati jisoo.

"Jennie-aa aku telah membunuh kakakmu maafkan aku hikss aku tidak bisa menjaganya kau penjarakan aku saja YAA KAU PENJARAKAN AKU SAJA ATAU BUNUH SAJA AKU BUNUH HIKSS... jimin aku mencintaimu sungguh.."ucap jisoo lalu mengucapkan ia mencintai jimin dengan lirih.

Jennie menangis dalam hati,ia sudah mengikhlaskan kepergian sang kakak tapi mengapa jisoo terus menyalahkan dirinya sendiri dan larut dalam kesedihannya.

______________________

Seminggu berlalu setelah kejadian itu jisoo kini sudah mencoba mengikhlaskan jimin dan kembali beraktivitas seperti biasa sebagai seorang dokter,tapi tetap saja jisoo tidak sepenuhnya bisa melupakan jimin begitu saja.

Kim jisoo dan Park jimin sudah menjalin hubungan selama tiga tahun lamanya mereka saling mencintai,jimin sudah berjanji untuk menikahi jisoo bahkan jimin sudah melamar jisoo tapi takdir berkata lain takdir tidak menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan.

Kim jisoo menghapus air matanya ketika pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok pria  dengan setelah jas dokter dan kacamata yang menempel di hidung nya,memecahkan lamunan jisoo seketika.

"Cih masih menangisi nya?sudahlah jisoo oppa sudah bilang kalau kau menangis seperti ini jimin juga akan menangis disana"gurau Kim suho kakak pertama jisoo.

"Aku tidak menangis oppa,sudahlah aku lapar"ucap jisoo meninggalkan suho sendirian diruangannya, suho hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap jisoo.

Jisoo berjalan menuju kantin rumah sakit untuk membeli makan siang sambil tersenyum manis menyapa para perawat yang lewat di depannya.

Di bangku paling belakang kantin rumah sakit terlihat seorang pria sedang memperhatikan jisoo pria itu terpesona oleh senyuman jisoo,hati pria itu di buat menghangat bagaimana jisoo tersenyum begitu cerah padahal matanya terlihat begitu menyedihkan.

Pletakk...

"Aww Yakk!Yoona mengapa kau memukulku dengan sumpit mu eoh?ini sangat sakit tau"gerutu pria itu sambil memegang kepalanya yang di pukul oleh sang kakak.

"Yakk Kim seokjin aku ini nuna mu aku lebih tua dari mu ingat itu!lagian matamu tidak bisa di jaga sekali ya,setiap ada wanita cantik kau terus menatap dengan tatapan yang menjijikan"ucap Yoona,tapi perkataan Yoona tidak di dengar oleh seokjin, seokjin terus menatap jisoo sedari tadi dan bergumam.

"Manis,sangat manis"ucap seokjin pelan namun masih terdengar oleh sang kakak.

"Namanya Kim jisoo dia dokter disini"ucap Yoona.

"Oh Kim jisoo"ujar seokjin sambil menganggukkan kepalanya.

"Seorang dokter,ahh nuna apa aku harus berpura pura ke keracunan agar bisa menjadi dekat dengan dia?"lanjut seokjin, mendengar itu yoona nyaris tersedak bagaimana bisa adiknya berfikir begitu untuk mendekatkan seorang wanita.

"Heii seokjin pabbo ingat status mu itu"ujar Yoona sambil menjewer telinga seokjin.

"Awww nuna sakit lepaskan aku hanya bercanda"ucap seokjin,lalu yoona melepaskan tangannya dari telinga seokjin.

Yoona berjalan meninggalkan seokjin sendiri di kantin rumah sakit, seokjin tidak hentinya memandang jisoo dari kejauhan apa kini ia jatuh cinta lagi?.

"Maafkan aku sepertinya aku sedikit berpaling darimu"ujar seokjin dalam hati lalu menyusul Yoona yang sudah jalan lebih dulu dari nya.

















Gatau lagi gabut aja nulis ini😂Demen aja gitu kalo Namjoon jadi kakak jisoo😁btw guyss sebenernya ini cerita aku di akun satu nya cuma pemeran nya aku ganti nama nya,kalo nemu cerita kaya gini berati itu akun aku yaa,jadi aku ga plagiat cerita orang yaa guysss🙌











Yukk komen dan pencet bintang nya, terimakasih 😉









THANK YOU-JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang