5

233 30 7
                                    

Sang ratu bakal nongol ges wkwk, mau ngapain yak? Mari kita baca aja hehehe. Jangan lupa vote dan comment yak, 😘😘


——————————


Seminggu lebih setelah kejadian itu, Jeonghan masih bersikap dingin pada Hongjoong. Bahkan Yunho yang menjadi alasan pada awalnya, ikut memusuhi Hongjoong.

Hongjoong? Sibuk di Macau mengurus casino dan barnya yang mulai diusik lawan bisnisnya, dan selama itu pula, manusia itu tidak terlihat dirumah. Oh tentu saja dia akan lebih tinggal di rumah pribadinya disana. Bermusuhan dengan Jeonghan bisa memperburuk hidupnya.

Hongjoong sangat dicintai Jeonghan, tapi jika Jeonghan memusuhinya, maka hidupnya tidak akan tenang. Karna—si penuh cinta— Yoon Jeonghan kan berubah menjadi —si iblis— jika kecewa. Hongjoong tidak sanggup didekat Jeonghan jika keadaannya masih seperti itu.

Kabar itu tentu saja sampai pada telinga sang Maharatu, Jung Seokjin. Penasaran juga, siapa si cantik Park yang dibawa Wooyoung ini hingga membuat huru-hara antara anak kesayangan dan menantunya di penthouse menjadi memanas.

**

"Ma?"

Jeonghan terkejut saat mendapati ibu mertuanya datang.

"Halo sayangku."

Seokjin memeluk Jeonghan erat. Melepaskan rindu setelah sama-sama sibuk selama hampir sebulan ini.

"Mama apa kabar?"

"I'm fine honey. Kamu gimana sayang?"

"Also fine but, aku lelah Ma."

Seokjin mengusak rambut halus Jeonghan.

"Jangan capek-capek, nanti pengaruh ke program kalian. Tapi seriusan? Seungcheol udah mau punya?"

Jeonghan mengangguk.

"Dia ngerasa kerjaanku sudah bisa aku handle dari rumah. Mama udah bisa nerima seandainya nanti aku beri kabar kalo mama dan papa bakal jadi kakek dan nenek? Hehe."

Seokjin terkekeh, "Absolutely. Mama bakal jadi hot granny kalo gitu. Okay mari kita kembali ke duduk perkaranya. Kenapa Yunho gak mau pulang ke penthouse? Dan juga, kenapa kamu musuhi adikmu itu?"

Jeonghan mengerucutkan bibirnya, "Aku bakal jelasin, tapi sebelumnya Mama harus ketemu sama Seonghwa."

Jeonghan mengiring Seokjin ke kamar Seonghwa —atau lebih tepatnya kamar Hongjoong— membuat Seokjin sedikit terkejut,

"Dia tidur disini?" Jeonghan mengangguk. "Seriously darl?" Jeonghan sekali lagi mengangguk.

"How can?"

"Ya tentu aja bungsu kita semua, the real Our boss baby. Lagian siapa yang bisa nentang dia sih Ma?"

Oke, darah sassy milik Seokjin diserap sempurna oleh bungsu mereka, Jung Wooyoung. Jadi si mulut pedas itu pasti tidak akan bisa dibantah kakak-kakaknya. Tapi musuh cekcok Wooyoung hanyalah Kim Hongjoong seorang, karna yaaah kata orang 'si bulan November' jadi, ya begitulah kira-kira.

"Pasti Hongjoong maki-maki doa sepanjang hari."

"Jangan ditanya Ma. Ayo masuk."

Tok

Tok


Tok


"Seonghwa-ya. Ini kakak, boleh kakak masuk?"

WINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang