Brengsek

361 43 5
                                    

Pagi ini, rain sakit, demam, dan juga pilek.
"Udah nak, ga usah di paksa, jangan sekolah dulu ya?" Perintan ibu nya.
"Iya ibu" jawab nya dengan lemas.

"Ntar ibu kabarin nanda" lanjut ibu sebelum pergi dari kamar rain.

Rain melihat pintu kamarnya tertutup.
"Seengak pantes nya kah aku jadi pacar nya hero?" Ucap nya pada diri sendiri.
.
.
.
"Boyyy, lo liat rain gak?" Tanya reica pada nanda dan yasa.
"Rain sakit, katanya karna kemarin hujan hujanan" jelas nanda kepada reica.
"Lah? Bukan nya kemarin dia sama si hero?" Tanya reica dengan tatapan heran.

"Ga tau anjir, mamah rain bilang nya karna kehujanan doang, masa iya hero jemput nya pas hujan?" Jelas nanda.
"Wah, ga beres nih" lanjut yasa yang di anggukan oleh kedua teman nya.

"Her, gimana? Lo kemarin anterin si rain kan?" Ucap fegan sambil memain game di ponsel nya, tanpa melihat hero.
"Rain? Engga gua ga anterin dia" fegan mematikan ponsel nya.

"Lah? Bego, kemarin hujan her" jelas fegan dengan penuh amarah.
"Ya, di gerbang belakang udah gaada, dia udah pulang duluan kali sama nanda" jelas nya dengan santai.

Milan dan fegan pun saling bertatapan.
Apa yang sedang di pikirkan oleh teman nya itu? Jelas jelas kemarin nanda pulang sendirian, tanpa adanya manusia manis di dalam nya.

"Lo ngigo ya?" Tanya milan tiba tiba
"Ha? Apaan sih?" Ucap nya yang tak tau apa apa.
"Udah lah, yok kantin" kata fegan mencairkan suasana.





















"Coba tanya ibu nya rain, rain pulang ada motor nya ga?" Saran reica.

"Sama orang ga, bukan ada motor nya ga" ucap yasa, reica pun menoyor kepala yasa.
"Coba gua tanya ya" Ucap nanda.

"Udah nih, katanya dia jalan kaki" kata nanda, reica yasa pun bertatapan.




















"noh" kata nanda sambil menunjuk salah satu bangku.

Reica, nanda, dan yasa sudah berada di depan meja itu.
"Kenapa?" Tanya hero santai.

"KENAPA?? LO BILANG KENAPA?" teriak nanda yang sudah tak tahan emosi nya.
Apakah yang lain melihat? Oh tentu.

"Apaan sih nan?" Reica sudah tak tahan untuk ini semua.
"MAKSUD LO APAAN SIH ANJING? LO TINGGALIN RAIN GITU AJA?" lanjut reica sambil menarik kerah baju hero.

"Gua ga ngerti, ada apa sih?" Bisa bisa nya, hero belum mengerti apa yang sedang di bicarakan.
"LO GILA APA GIMANA SIH? TEMEN GUA, ALIAS RAIN, SAKIT GARA GARA COWO BRENGSEK KAYA LO!" Emosi yasa.

"Bentar? Sakit, bukan nya rain naik mobil sama nanda?" Ucap milan tiba tiba.
"MANA ADA, NI COWO TINGGALIN RAIN SENDIRIAN, TANPA APAPUN." teriak nanda lagi.

Hero mengerti sekarang apa yang sedang di bicarakan.
"Rain? Sendirian?" Akhirnya hero bicara.
"IYA, DAN ASAL LO TAU, DIA ITU TAKUT PETIR, LO DENGER, TAKUT. PETIR." teriak reica di depan telinga hero.

"Her, apa apaan sih lo? Tinggalin rain gitu aja, lo kemana?" Tanya fegan sambil berdiri.
"G-gua"
"JAWAB ANJING" reica yang tak sabar.

"Gua anterin senja pulang." Jawab singkat hero.
"BABI"

Bug

"Reii" nanda dan yasa memisahkan reica dan hero.
"LO GA PANTES DAPETIN RAIN ANJING, BRENGSEK LO TOLOL" maki reica kepada hero yang masih di lantai karna terjatuh.

Iya, reica memukul hero.

"GUA GA TAU KALAU RAIN BELUM PULANG" ucap hero yang masih membela dirinya sendiri.
"YA SEENGAK NYA LO KABARIN DIA BABI, LO NGERTI YANG NAMANYA PACARAN GA SIH?" jawab reica yang masih marah.

"BRENGSEK LO, KALAU LO UDAH GA SUKA SAMA TEMEN GUA, PUTUSIN ANJING, GUA TAU, SELAMA INI LO MASIH STUCK SAMA FIRST LOVE LO" jelas reica sambil berteriak.

Hero terdiam, perkataan reica benar, tak seharus nya ia seperti ini.
Brengsek, dirinya memang brengsek.

"LO JAWAB SEKARANG PERTANYAAN GUA, LO SAYANG GA SAMA RAIN ANJING? SAYANG GA TOLOL!" Lanjut reica.
"Sayang" ucap hero pelan
"KALAU LO SAYANG, KENAPA LO SELALU GA PENTINGIN PERJUANGAN DIA?" Jelas reica lagi.

"Maaf"
"Maaf nya bukan ke kita, tapi sama rain" ini nanda yang jawab, reica di bawa jauh dari hero sama yasa.
"Gua pamit, dan lo hero, pulang, lo harus minta maaf sama dia." Jelas nanda sambil menunduk.

"Dia pernah bilang sama kita her, katanya, rain sayang sama lo sekarang, dan selamanya. Sedih her kalau gua liat dia sering nangis karna lo" lanjut nanda yang sudah tidak menunduk.

"Gua tau, ntar pulang gua ke rumah nya"  ucap hero.


































Typo maafinn!

Vomentt

Glimpse Of Us. [HyuckRen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang