#02

442 43 1
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

☆☆☆

Jimin mengeratkan mantelnya dan berjalan cepat menaiki undakan tangga menuju pintu rumah sederhana milik sahabat masa kecilnya. Jimin menekan bel sampai dua kali sebelum pintu terbuka pelan.

"Taehyung?" Jimin tersenyum ketika tau siapa yang membukakan pintu untuknya.

"Oh, Jimin." Balas Taehyung, lembut.

"Jungmin mana?" Tanya Jimin langsung.

"Dia berada di dapur, sedang membantu Hyeri membuat sup daging ayam. Masuklah."

Taehyung menyingkir dan membiarkan Jimin untuk lewat. Jimin melepas sepatunya sebelum pergi ke dapur untuk menemui Hyeri dan Jungmin.

"Jungmin?" Panggil Jimin membuat balita laki-laki berusia 4 tahun yang tengah mengaduk-aduk air di lantai dapur menoleh. Balita mungil dengan pipi penuh itu tersenyum lebar melihat siapa yang datang.

"Ibu!"

Jimin melepaskan tas kerja dari lengannya lalu membungkuk dan merentangkan tangannya, menyambut putranya yang berlari ke arahnya dengan tawa riangnya. Jungmin jatuh tepat di pelukan Jimin dan Jimin langsung memeluknya dengan erat.

"Aigoo, jagoan ibu yang tampan." Jimin mengusap rambut Jungmin sebelum mengecup keningnya berulang kali.

Jungmin menatap Jimin dengan mata coklat mudanya yang ceria, bola mata yang selalu mengingatkan Jimin kepada seseorang. Jimin tersenyum kepada balita itu dan mengusap pipi mulusnya penuh sayang.

"Minumlah dulu." Hyeri, sahabat masa sekolah Jimin, mendekati Jimin dan menyerahkan segelas air putih kepadanya. Jimin menerimanya dengan penuh senyum.

"Terima kasih, Hyeri. Maaf aku dan Jungmin selalu merepotkanmu."

Hyeri mendengus geli. "Ya, seperti kau bicara dengan siapa saja. Kau dan Jungmin tidak pernah merepotkanku. Aku dan Taehyung justru senang ada Jungmin disini. Rumah kami jadi semakin ramai karenanya."

Jimin menatap Hyeri penuh rasa terima kasih. Jimin tau Hyeri dan Taehyung tidak pernah keberatan menampung Jungmin sampai Jimin kembali dari bekerja.

Jimin dan Jungmin makan malam terlebih dahulu di rumah Taehyung dan Hyeri. Setelah itu Jimin bersiap membawa putranya untuk pulang ke kondominium milik perusahaan yang di pinjamkan untuknya. Kondominium itu berjarak beberapa meter saja dari rumah Hyeri jadi Jimin memilih untuk berjalan kaki.

"Sampai bertemu lagi, Jungmin." Kata Hyeri di ambang pintu. Di usapnya pipi balita menggemaskan di gendongan Taehyung tersebut. "Besok sepulang sekolah kita pergi berbelanja ke minimarket, ya?"

"Euhmm..." Jungmin mengangguk kecil.

Jimin tersenyum melihat interaksi keduanya. "Kami pamit dulu, Hyeri."

"Hati-hati, Jimin."

Jimin berjalan terlebih dahulu disusul Taehyung yang menggendong Jungmin. Mereka berjalan dalam diam menuju gedung kondominium milik Jimin.

"Jimin?" Panggil Taehyung ketika mereka berjalan selama lima menit dalam diam.

"Ya?"

Taehyung menatap Jimin dengan sendu. "Aku merasa sedih melihatmu bekerja keras sendiri untuk menghidupi Jungmin. Apakah kau tidak merasa lelah? Kau harus berangkat pagi lalu mengantar Jungmin ke sekolah, lalu pulang larut dan menjemput Jungmin terlebih dahulu ke rumahku."

Jimin menggeleng lemah. "Awalnya memang sangat melelahkan. Tetapi lambat laun aku mulai terbiasa. Aku tau ini hanya masalah waktu." Jimin lalu menoleh dan tersenyum ke arah Jungmin yang terlelap di bahu Taehyung. "Lagipula setiap lelah yang aku rasakan selalu hilang begitu aku melihat senyum Jungmin. Dia adalah alasan aku untuk tidak pernah menyerah."

Taehyung menatap nanar Jimin. "Jimin, tetap saja. Kau ini memang laki-laki. Tapi kau juga seorang ibu yang melahirkan Jungmin. Seharusnya kau bisa mencurahkan segala perhatianmu untuk Jungmin di usianya yang masih balita. Aku dan Hyeri memang tidak masalah merawatnya, tapi tetap saja kau adalah ibu kandungnya, bukan Hyeri."

"Jungmin pasti mengerti." Gumam Jimin, lirih.

Taehyung tiba-tiba berhenti berjalan. "Hentikanlah, Jimin. Ini sudah hampir lima tahun lamanya kau pergi dari dia."

Tau siapa yang dimaksud 'dia' oleh Taehyung, Jimin ikut berhenti. "Taehyung, kau tau aku tidak ingin membahasnya."

"Jungkook menyesal, Jimin!" Taehyung berteriak tertahan. "Dia benar-benar menyesali perbuatannya. Berilah dia kesempatan, dia ingin kau dan Jungmin kembali."

Ekspresi datar yang ditunjukkan Jimin membuat Taehyung kelepasan bicara. Taehyung langsung mencoba untuk meralatnya.

"Maksudku, kau tau ini sudah bertahun-tahun sejak kalian berpisah. Aku hanya..."

"Mulai sekarang kau tidak perlu mengantar kami pulang lagi." Jimin sedikit memaksa merebut tubuh Jungmin dari Taehyung.

"Jimin..." Keluh Taehyung.

Tetapi Jimin mengabaikannya dan memilih membawa pergi Jungmin ke kondominium. Dia tidak menoleh lagi ke arah Taehyung dan Taehyung juga tidak mengejarnya.

"Aku tau kau menderita selama hidup bersamanya, tapi dia sudah berubah." Gumam Taehyung, memandang sedih Jimin yang semakin menghilang di ujung jalan.

TBC

[ ⭐️ ] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang