Episode 04

8 6 0
                                    


Episode 04 – Kampung Gaib Sarangetan

Hari makin mendekati malam. Sore yang oranye mendekati jingga pertanda sudah hampir maghrib. Kali ini Bagas mempimpin barisan mereka unmemutuskan mengambil jalur kanan tidak sesuai dengan arahan sang nenek

Sepanjang perjalanan mereka, semakin mereka menyadari bahwa hutan semakin lebak, semak belukar dan pepohona rindang seperti mereka berada diantah berantah. Wajah mereka semua terlihat lelah. Seakan hutan itu tak ada ujungnya. Tak berapa lama mereka terpana oleh sesuatu yang mereka lihat diantara pepohonan.

Sesajen.

Hutan yang penuh sesajen.

Sesajen itu diletakkan disetiap pohon.

Bau dupa terasa menyengat seakan baru saja dibakar.

"Ini apa kok banyak banget" Tanya Vya

"Sesajen. cara orang-orang tertentu meminta sesuatu" jelas Bagas

"meminta sesuatu? Sama siapa?" tanya Vya lagi

Bagas hanyab menganggakta bahunya. Tak mau menjawab. Mereka lanjut berjalan sambil memandangi sesajen-sesajen itu.

"Kok bisa yaa mereka minta sesuatu yang selain tuhan" sambung sarah sambil berjalan

Bagas berhenti menoleh kepada sarah seakan ia agak tidak suka dengan perkataan sarah

"Mungkin karena gapernah dikasih" Sahut Ian

Sarah terdiam.

"bener juga" ujar Alex

"Ini mungkin budaya mereka. siapa kita ngehakimi cara mereka" tegas Bagas

Bagas kemudIan mendekati sesajen terdekat. Membakar dupa yang mati disesajen itu dengan koreknya. Bagas kemudian merapalkan tangannyta terlihat seperti berdoa

"Kamu mau minta sesuatu gas?" ujar Alex dengan nada bercanda

"Gas minta kita cepat sampe gas." Tambah Vya setengah tertawa

Bagas selesai berdoa kemudian meletakkan sebatang coklat sebagai persembahan.

"minta apa kau gas?" tanya alex penasaran

Bagas menggeleng tak menjawabnya

"Ayo lanjut jalan gaes. Jangan lama- lama ditempat seperti ini." Ajak Ian. Mereka kemudian lanjut kembali berjalan. Terus berjalan. Dan berjalan. Mereka belum menyadari ada yang aneh dengan rute yang mereka ambil sampai Sarah mulai mempertanyakan.

"Bukannya seharusnya kita udah nyampe dipuncak bukit."

"Iyaa, rasanya kayak kita mutar mutar aja disini." Tambah Vya

Bagas yang memimpin jalan tiba-tiba berhenti. Alex kaget dan menabrak Bagas. Bagas tertegun dan bingung menatap kedepan. Alex menyadari sesuatu yang membuat Bagas tertegun.

"Kita balik lagi ke hutan sesajen? Ini hutan sesajen tadi kan

Terlihat hutan sesajen yang sama seperti sebelumnya. Bahkan ada sesajen dimana sebatnag coklat persembahan Bagas.

Bagas terdiam, ia tertegun dengan keanehan itu. Alex mengambil coklat itu untuk memastikan. Ian menyadari sesuatu

"Apa kita tersesat?" tanya Citra Cemas

Vya menghela nafas. Tampak kelelahan

Sarah kemudIan melihat kepada Ian dan berujar "udah malam, kita cari tempat buat istirhata"

Ian Mengerti.

"Gaes, lanjut jalan. Kita harus cari tempat buat setup tenda. Aku pimpin jalan" jelas Ian

KAMPUNG GAIB SARANGETANWhere stories live. Discover now