Married for Business (Jaewin)

MfB - 5

M
f
B

------------------------------------------------------

Johnny, Jaehyun dan Jeno kini sedang duduk terdiam diruangan Jaehyun.

Jaehyun cukup dibuat pusing karena ternyata permasalahan diJepang bukan karena perijinan, melainkan boikot dari Yakuza atau Gangster yang menguasai kawasan Jepang, oh ayolah siapa yang tidak mengetahui Gangster paling menakutkan itu.

"Jadi sebenarnya bukan tentang perizinan, lalu mengapa Yakuza memboikot produk kita"ujar Jaehyun

"Maksudnya sendiri kita tidak tau jae, tapi pemerintah Jepang menyarankan agar kita berdiam saja dulu, dan mereka yang akan melakukan negosiasi"jawab Johnny

"Apa sudah dicari tau John"tanya Jaehyun

Johnny mengeluarkan berkas dari tasnya dan memberikan ke Jaehyun

"Yakuza tidak sembarangan memboikot sebuah bisnis apalagi perindustrian, kecuali ada perintah dari sebuah kelompok, nah kemungkinan besar ada seseorang yang memang sengaja melakukan ini"jelas Johnny

"Itu adalah daftar perusahaan yang pernah diboikot oleh Yakuza, dan Mayoritas perusahaan itu adalah dimana mereka melakukan penyelundupan produk mereka secara ilegal yang tentu saja diketahui oleh Yakuza, karena bagaimanapun juga mereka adlaha ahlinya dibidang ini"lanjut Johnny

"Cari tahu lebih lagi John, kemungkinan aku akan kejepang besok dan memastikan sendiri"ujar Jaehyun

"Baiklah"

"Jen bagaimana dengan produksi di Indonesia dan Eropa"tanya Jaehyun

"Aman Hyung, hanya diJepang yang memang berkendala"jawab Jeno

"Syukurlah, ya walaupun disana aman, produksi terbesar kita itu ya diJepang"ujar Jaehyun

"Baiklah, kalian berdua bisa kembali"lanjut Jaehyun

Jeno dan Johnny mengangguk lalu berpamitan dari sana.

Jaehyun memijat pangkal hidungnya karena merasa pening lalu melirik ke ponselnya yang tak mendapatkan notifikasi dari siapapun.

Ting

Jaehyun terkejap dan melihat Juwii yang mengirim pesan padanya, dia kembali meletakan ponselnya, tidak berniat untuk membalas pesan kekasihnya itu.

.
.

Winnie bersalaman dengan CEO dari HS Entertainment

"Terimakasih atas kepercayaan anda nona Winnie"ujar sang CEO

"Tentu, saya bukan orang yang melewatkan kesempatan sebagus ini tuan"jawab Winnie

"Setidaknya dengan anda mengakuisisi perusahaan ini, saya berharap kemajuan lebih besar lagi untuk HS"

"Tentu"

Winnie kemudian berpamitan setelah menyelesaikan kesepakatan dengan pemilik HS Entertainment.

Sambil menunggu lift terbuka Winnie memainkan ponselnya, ada beberapa pesan masuk dari Ji-Sung, Rena dan Chita serta pesan bisnis lainnya