Part 2 *Strange Event❔*

22 5 0
                                    

Hari Selasa, Pukul 07.11 di High Internasional School Antariksa (HIS Antariksa)

"Eh emang bener bakal ada guru baru?". murid 1

"Iya... gantinya pak octa tuh". murid 3

"Widii guru matematika ternyata". murid 2

"Btw, Jos tumben telat". murid 1

"Ujan kali makanya telat". murid 2

"Lagian dari kemaren ujan mulu". murid 1

Beberapa saat kemudian

Klek

Pintu terbuka, Pria berotot ramping itu memasuki ruangan dengan setelan kemeja tampak berkarisma. Suasana seketika hening, seakan akan auranya penuh misteri.

"Gila ganteng banget".

"Woy ini serius?".

"Ekhem.."

Seluruh murid terdiam.

"Pagi".

"Pagi!". sahut siswi-siswi yang bersemangat

"Seharusnya saya di jam terakhir, tapi saya tukar dengan guru jam pertama... Terakhir matematika bahas tentang?".

"Lah kaga kenalan dulu apa gimana kek?". Guman salah satu murid

....
"Saya Jovan Antoni, biasa di panggil Jovan".

"Pagi Pak Jovan..." Kata salah satu cewek centil

dikacangin;⁠)

Brakkk

"Permisi pak... Maaf saya telat... ee saya-". Ucap Jacelyn gugup

Seluruh pasang mata penghuni kelas tertuju pada gadis malang itu. pakaiannya basah kuyup, baju di lengan kanannya sobek dengan noda darah, wajah pucat pasi bibirnya bergetar.

Melihat para murid laki-laki yang terus tersenyum dengan tatapan menggoda. Jovan langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Ikut saya".

Kata kata yang keluar dari mulut pria dingin itu berhasil membuat Jacelyn bungkam seribu bahasa.

"Pak sekali lagi saya minta maaf".

Tap tap tap

Jacelyn jauh tertinggal, langkah kaki Jovan tidak sebanding dengannya yang bahkan sedang merintih kesakitan, pergelangan kakinya bengkak karena terkilir.

Tepat didepan pintu bertuliskan JOVAN ANTONI

"Masuk".

"Tapi pak..".

"Ini sekolah, coba lihat pakaian kamu.. masih cocok jadi anak sekolah?".

"Saya minta maaf pak,,". sambil menunduk


Jacelyn duduk sambil menatap seluruh ruangan, yang dirasanya asing tapi kemudian ia tersadar.

Tadi itu? Guru baru? Jovan? Ngga asing...

Pertanyaan itu terus muncul di benaknya.

Jovan keluar dari ruangan lain kedua tangannya membawa handuk dan seragam yang terbungkus plastik.

"Ganti pakai seragam baru ini, diruangan itu". Sambil menunjuk

Tanpa basa-basi Jacelyn mengiyakan perkataan Jovan tanpa menatapnya, tapi Jacelyn merasa pria itu tidak asing baginya.
"Baik pak, terimakasih"

Jacelyn ~ Disappearing LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang