Part 4 *proof✨*

4 3 0
                                    

Sehari sebelum kompetensi pidato dimulai...

~

"biar jadi famous, apa salahnya terkenal lewat bakat?"

"tapi dia bisa gampang lacak lu, gimana?"

"sengaja... Berarti dia tau aku masih hidup"

"....."

"'orang sepertimu pantas mati'"

~

Sudah seharian di taman kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya untuk berlatih pidato, Jacelyn tak menghiraukan orang-orang yang menatapnya aneh, sepertinya gadis itu memang mantab mengalahkan Viora.

Ting~

Ting~

Ting~

Ting~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Jacelyn merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamarnya ia membayangkan bagaimana reaksi Viora dan guru-guru pendampingnya besok, mereka orang-orang yang pernah mencacinya. Bahkan salah satu guru berkata kalau Jacelyn pintar namun tak punya bakat, kesempatan kali ini ia akan bekerja keras membuktikan bahwa ia mampu bersinar.

Kompetisi itu dimulai pukul 08.00, namun Jacelyn kecewa dengan semut yang membuat bibirnya sexy alami dalam semalam. Bibirnya dibuat bentol, tapi mau bagaimana lagi Jacelyn harus menjalan misi kebanggaannya. Menunjukan pukul 08.35 Jacelyn masih ragu dengan pilihannya, karena Raffa dikabarkan dirawat di rumah sakit karena telah sengaja melukai tangannya sendiri, tetapi ia sudah berjanji untuk tidak melewatkan kesempatan ini. Jacelyn memutuskan untuk menyelesaikan kompetisinya, meskipun hujan tak mematahkan tekad Jacelyn ia menyesal karena terlalu lama memilih keputusan.

"Boleh ga sih pidato pake masker? bikin malu aja.." Gumannya

"apa?" Tanya Olivia

"...."

Jacelyn nyaris telat, ia memasuki ruangan yang tampak tenang seluruh penghuninya tertuju pada peserta diujung ruangan yang sibuk dengan pidatonya. Jacelyn berhasil mengendap masuk, sudah satu jam peserta itu mengekspresikan pidatonya tapi sepertinya audiens kurang tertarik dengan apa yang dibicarakan. Bahkan tepuk tangan hanya dari sebagian orang saja.

" untuk peserta selanjutnya dimohon atas nama... Jacelyn Aneisha Bayuni... Segera menempatkan diri"

Sontak Viora yang tak asing dengan nama itu membulatkan matanya lebar-lebar, semua orang seperti sedang melihat kearahnya. Tepat dibelakang, Jacelyn berdiri melihat kearah Viora dengan senyum angkuh.

"udah waktunya balas dendam ngga sih?" ucap Jacelyn bangga sambil berbisik.

"seru nih..." Olivia menatap Viora dengan nada mengejek

Dari seluruh peserta yang hanya menggunakan satu bahasa, Jacelyn mampu menguasai tiga bahasa yang di tentukan. Jacelyn mampu membuat seluruh audiens mengangguk setuju dengan materi yang ia sampaikan. Dimenit terakhir sosok Viora yang tiba-tiba mengangkat tangannya, Jacelyn mempersilahkannya untuk mulai berbicara.

Viora melayangkan pertanyaan sulit, ia berharap Jacelyn kesusahan menjawab pertanyaan darinya. Namun siapa sangka Jacelyn mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan logis. Lagi-lagi Jacelyn membuat Viora kembali panas.

"wuuuuh.... Kerenn!" Olivia bangkit dari duduknya sembari bertepuk tangan, para penonton lain ikut bersorak bangga.

Jacelyn puas dengan kemampuannya menaklukkan Viora, gadis itu memasang senyum kemenangannya sembari melirik wajah Viora yang tampak khawatir.

"Untuk peserta terakhir pada siang hari ini, atas nama Viora Carolin segera menempatkan diri"

Ruangan kembali hening kala gadis itu tiba-tiba gugup, pidatonya berantakan para penonton mengerucutkan alisnya. Ia mengakhiri pidato dengan kecewa karena dirinya sendiri.

Kompetisi itu ditutup oleh kemenangan Jacelyn Aneisha Bayuni, hadiah yang diterima tak tanggung-tanggung bisa dibilang lebih dari cukup untuk mulai membuka usaha toko roti ibunya kurang lebih 5 cabang.

~

K

eesokan harinya di High Internasional School Antariksa.

Rasa-rasanya semua siswa di sekolah itu atau bahkan semua orang di dunia ini sedang terpukau dengan gadis itu. Semua mata melirik kearahnya, tak ada hambatan sekalipun pada setiap langkah kaki itu, lorong pun bak red carpet yang khusus di injak olehnya.

Ya. Jacelyn.

tap tap tap

Ruangan kelas mendadak heboh dengan kehadiran Jacelyn, sekilas ia menatap meja tempat Viora duduk. Jacelyn kembali tersenyum tipis.

"wiih keren jos, jadi ngeri"ucap ketos kece si Gofar Dirga akrab disebut Godir.

"info batagor? Atau bakso kek?"

"oke, bakso aja ya?"

"lah serius jos!?"

"....."

"akhirnya setelah 3 hari makan juga"

"habis pulang sekolah dateng kerumah aja"

"alhamdulillah"

"makasih loh jos, jadi enak"

"sering-sering yaa"

BERSAMBUNG...

























































































































































Okey habis nih part 4...
Sebenernya part 4 ini cuma cerita ringan,
Bisa disimpulkan nih bahwa Jacelyn mau membuktikan bahwa dia anak cerdas, cool, +++ nah part ini juga awal mula sesuatu terjadi, apantuh?

Simak tross part² berikut berikutnya...

Maaf banget karena baru up sekarang🥲

Terimakasih banyak sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini

Maaf juga karena bila cerita ini kurang jelas dan singkat...

Don't plagiarize✨

Byebyee(⁠☞⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠☞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jacelyn ~ Disappearing LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang