Setelah kepergian ayahnya, Jacelyn masih belum bisa menerima keadaan. Terlebih lagi, kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuat Jacelyn semakin terpuruk. Kini ia tinggal bersama ibu dan adiknya, menjalankan bisnis bakery kecil-kecilan untuk sekedar memenuhi kebutuhan. Sebelum kepergiannya, Abasya Lelana pernah memberikan wasiat kepada Jacelyn, namun hingga saat ini ia masih belum bisa memecahkan teka-teki wasiat itu. Jacelyn gadis kelahiran 2005 ini menemukan segudang rahasia yang perlahan terpecahkan, hidupnya semakin berantakan setelah semuanya mulai terungkap.
"Kok hidupku gini amat ya, tapi mau gimana lagi?".
13.35 (pulang sekolah)
Matahari yang terik tidak membuat Jacelyn mengeluh sedikitpun, ia masih setia disamping makam ayahnya sambil terus mengoceh. Padahal keringatnya mengucur deras membasahi tubuh.
"Lama lama bisa stress juga hidup tanpamu yah yah...". Ucapnya
Tanpa Jacelyn sadari seseorang sedang mengawasi dari kejauhan.
Jacelyn pulang dengan wajah pucat, suara langkah kaki yang lemah tanpa tenaga. Gadis malang itu memang belum sarapan sedari pagi, entah kenapa ia tak bersemangat hari ini. Sesampainya di rumah ia harus membantu Ibunya, Leyla Kirana membuat pesanan kue.
"Akuu pulang!". Teriaknya dari dalam rumah
"Ganti baju habis itu bantuin ibu ya!".
"He'em". Ucapnya kesal
Jacelyn kesal lantaran harus segera membantu Ibunya padahal ia sedang lemah. Hari ini pesanan kue kering sebanyak 50 toples yang harus rampung sore itu juga. Jacelyn bergegas menuju dapur, Leyla bahkan tak menghiraukan wajah pucat anaknya ia langsung menyuruhnya membungkus kue untuk segera dikirim.
Usaha kecil-kecilan ini tekun dijalani setelah Alm. Abasya meninggal, kemajuan usaha bakery ini cukup signifikan namun belum mampu memperkerjakan karyawan. Uang penghasilan per-harinya hanya cukup untuk sehari hari saja.
~
Nut... Nut... (Suara calling telfon)
"Selamat siang bu, Pesanan ibu siap diantar sore ini... untuk konfirmasi pesanan kue kering lima puluh toples ya bu".
"Iya betul, sudah saya kirim alamatnya ya."
"Baik bu, kami segera menuju kesana."
~
Jacelyn menyalakan motornya bergegas ke lokasi tujuan, dengan gesit Jacelyn menerabas jalanan yang diguyur hujan deras.
Ting... Tong...
Sambil memasang wajah senyumnya untuk menyambut pemilik rumah namun tidak ada jawaban, Jacelyn terus menggigil.
Ting... Tong...
Sosok pemuda tiba dari balik pintu, ia terkejut kenapa gadis ini datang kemari.
"Akhirnya...". Batinnya
"Um.. Permisi ada pesanan kue kering atas nama ibu Anggi, menurut sharelocknya...-" ucapnya terhenti.
"Ohh iyaa betul... masuk dulu aja hujannya masih deres"
"Terimakasih tapi saya buru-buru...-"
Kenal aja kaga_-
Dari balik tubuh pemuda kekar itu, Bu Anggi yang disebut sebut muncul
"Sebentar nduk, ini uangnya ya...". Ucap Anggi
"Terimakasih banyak bu..."
"Deres banget ngga mau neduh dulu?". Tambahnya
"Terimakasih bu, tapi saya langsung aja"
Kedua pemilik rumah itu menatap kepergian Jacelyn yang bersikeras menerabas hujan.
"Hati-hati..."A secret person.
~
BERSAMBUNG...
Hai Guyss!
Terimakasih telah berkunjung ke cerita pertama ku inih...Maaf banget bila tak nyambung atau ada kesalahan kata... Dan cerita yang cukup singkat ini
FYI guys, nama Jacelyn bacanya Joselin ya...
Bebas deh banyangin karakter Jacelyn ini versi kamuCerita ini just for fun, tentang fantasi cerita ku sendiri
But,
Jangan plagiat yaks!Lop u al( ◜‿◝ )♡
Semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
Jacelyn ~ Disappearing Light
Mystery / ThrillerKisah gadis SMA yang bangkit dari keterpurukan kelamnya untuk mencari kebenaran mengenai pembunuh berantai, Ayahnya turut menjadi korban kekejian pembunuh tersebut. Namun kenyataan pahit lainnya perlahan-lahan mulai terungkap yang membuat Jacelyn le...