•Chapter 72# Air Kesengsaraan Mati

99 13 0
                                    


Namun, untuk Furukawa, setelah dipromosikan ke alam semi-bijak, manfaat terbesar bukanlah pertumbuhan tubuh ular purba asli, atau gelombang kekuatan Sihir dalam tubuh, tetapi pemahaman menyeluruh tentang hukum Lima Elemen.


Untuk dewa dan iblis, sebenarnya sangat umum kekuatan sihir meroket. Hanya pemahaman hukum adalah hal yang paling penting, yang meletakkan dasar bagi kekuatan dewa dan setan.


Hanya dengan memahami hukum seseorang dapat memiliki kemungkinan untuk mencapai Tao, jika tidak, dia akan selalu menjadi orang bodoh yang sembrono.


"Hukum Lima Elemen."


Pada saat ini, di kedalaman lautan kesadaran Furukawa, rune dari hukum asli Lima Elemen telah dipadatkan, yaitu rune kayu, rune air, rune bumi, rune logam, dan rune api.


Mereka adalah bola yang kacau, seukuran planet biasa, berputar yo-yo, dan tampaknya ada garis hukum yang tak terhitung jumlahnya di kedalaman interior, yang sangat misterius dan rumit.


Kelima rune ini adalah kristal kental dari prinsip asli Lima Elemen. Mereka bergema satu sama lain dan seolah membentuk susunan bintang berujung lima, yang tidak berujung dan membentuk sebuah siklus.


Melalui rune Lima Elemen ini, dia bisa merasakan tirani dan kehebatan kekuatan Lima Elemen. Hukum kayu memancarkan semua vitalitas dan energi yang melonjak; hukum api menghancurkan segalanya dan menyinari segalanya; Hukum itu kuat dan tahan lama; hukum bumi sangat tebal dan menanggung segalanya.


Samar-samar, Furukawa bisa merasakan misteri tak terbatas dari hukum Lima Elemen tentang generasi timbal balik dan saling menahan diri. Tampaknya pada saat ini, cara hebat dari kitab suci Lima Elemen muncul di kedalaman lautan kesadarannya, dan dewa dan setan yang tak terhitung jumlahnya terukir di dalamnya.


"Emas bergantung pada tanah, dan bumi penuh dengan emas; bumi bergantung pada api, dan api membakar bumi; api bergantung pada kayu, dan api menyala; air bergantung pada air, dan air membuat kayu hanyut; air bergantung pada emas, dan emas menjadi keruh."


"Emas dapat menghasilkan air, dan ketika air melimpah, logam akan tenggelam; air dapat menghasilkan kayu, dan kayu akan menyusut; kayu dapat menghasilkan api, dan api akan menyebabkan kayu terbakar; api dapat menghasilkan tanah, dan bumi akan menjadi gelap; bumi dapat menghasilkan emas, dan logam akan menjadi lemah.


"Emas dapat mengatasi kayu, tetapi kayu kuat dan emas kurang; kayu dapat mengatasi tanah, dan tanah berat dan kayu patah; tanah dapat mengatasi air, dan air akan mengalir dan tanah akan mengalir; air dapat mengatasi api, dan api akan terbakar ketika api membakar; api dapat mengatasi logam, dan api akan padam jika ada lebih banyak logam.


"Ketika logam membusuk dan terkena api, ia akan meleleh; ketika api melemah dan bertemu air, ia akan padam; ketika air melemah dan bertemu tanah, ia akan mati lemas; ketika tanah melemah dan bertemu kayu, ia akan runtuh; ketika kayu melemah dan bertemu emas, itu akan runtuh." 1


"Logam yang kuat dapat memperoleh air, dan dapat menggagalkan bagian depannya; air yang kuat dapat memperoleh kayu, dan dapat memperlambat; kayu yang kuat dapat memperoleh api, dan dapat mengeluarkan keindahannya; api yang kuat dapat memperoleh tanah, dan dapat memadamkannya." apinya; tanah yang kuat dapat memperoleh emas, dan dapat mencairkan kekeraskepalaannya." ."

Ular Kekacauan Purba KunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang