11

1.4K 234 51
                                    

🗒 ❛ HAPPY READING ༉‧₊˚✧

"Tarik napas." Tsireya sekarang mendemonstrasikan cara bernapas dengan benar di bawah air, saat dia menunjukkan kepada para remaja yang berkumpul melingkar di atas bebatuan, "Dan hembuskan napas."

Mereka semua yang ada di sana turut mengikuti instruksi gadis , "Bayangkan nyala api yang berkedip-kedip." Ucap Tsireya kepada kelompok itu, satu tangannya diletakkan di dadanya, sementara yang lain terangkat ke udara, "Kamu harus memperlambat detak jantungmu."

Beberapa hari setelahnya, mereka akhirnya berhasil menunggangi Ilu dengan sempurna. Lore'ya menjadi lebih sering bermain sendiri di dalam air Laut ketika yang lainnya sedang belajar.

Seperti sekarang, di saat para anak-anak Sully sedang latihan pernapasan, Lore'ya pergi menyelam bersama Leo untuk mendapatkan cangkang kerang tiram, dan mutiara. Dia tidak mengikuti pembelajaran ini karena menurut Tsireya, Lore'ya sudah memiliki kemampuan yang cukup sempurna untuk pergi menyelam bebas ke Laut, jadi dia membiarkannya.

Tsireya beralih untuk menekan tangannya ke dada Lo'ak, merasakan detak jantungnya, "Tarik napas," Remaja itu melakukan apa yang diperintahkan, "Bernapas dari bawah sini, hembuskan perlahan."

"Mmh, detak jantungmu cepat." Tsireya memperhatikan bagaimana remaja itu tersenyum sendiri, dan tidak konsentrasi. Gadis itu kemudian ikut tersenyum saat mengikuti arah pandang Lo'ak.

Neteyam mengernyitkan dahinya kebingungan, sementara telinganya melebar ketika mendengar suara percikan air. Dia akhirnya membalikkan tubuhnya ke belakang untuk melihat sesuatu dengan mengikuti arah pandang Lo'ak yang berlawanan arah dengannya.

Seorang gadis Na'vi yang cantik baru saja keluar dari air jernih. Mereka menatap kagum saat melihat gadis itu memecahkan permukaan air, dan menjentikkan rambutnya yang basah dari wajahnya, sementara tangannya yang lain sibuk membawa beberapa kerang, dan mutiara yang baru saja didapatkannya. Lore'ya melangkahkan kakinya berjalan dari permukaan air menuju Marui tanpa melihat ke arah mereka yang sedari tadi memperhatikannya.

Kiri menaikkan satu alisnya begitu mengetahui adiknya menjadi pusat perhatian sekarang, "Hentikan tatapan kalian! Latihan masih berlanjut."

Teguran Kiri membuat remaja itu tersadar dari lamunannya, Neteyam langsung memutar tubuhnya kembali ke posisi semula, tangannya memberi pukulan kecil ke pundak Lo'ak, "Yeah, come on, Bro. Focus!" Ucapnya memberi tahu adiknya.

Lo'ak berdeham canggung, dan mengangguk, "Sorry."

Kiri, dan Rotxo saling berbagi pandang, dan tersenyum menahan tawa mereka yang seakan ingin pecah saat itu juga setelah mereka melihat reaksi Neteyam yang memutar bola matanya malas, mereka tahu.

━━━━━.⋆。⋆ 𓆉˚。⋆。˚☽˚。⋆.━━━━━

Sekarang Lore'ya, dan Tuk tengah duduk bersila di beberapa bebatuan yang dikelilingi karang, pinggir Pantai. Gadis itu berencana untuk membuatkan adiknya sebuah kerajinan tangan berbahan dasar alami laut yang baru saja dia kumpulkan tadi pagi sekaligus mengajarkan Tuk cara membuatnya.

"Nah, setelah itu masukkan biji mutiaranya ke dalam senar ini." Tuk memperhatikan bagaimana gadis itu kemudian memasukkan satu per satu bijian mutiara yang sudah ia lubangi ke dalam senar pemberian Jake yang sudah ia ikat bagian ujungnya.

"Aku mau ada cangkang kerang di bagian tengahnya seperti milikmu." Ucap anak itu, tangannya menunjuk ke arah kalung yang dikenakan Lore'ya.

Lore'ya tersenyum ketika matanya melirik ke arah anak itu sekilas, "Tentu saja."

Beberapa menit setelahnya, gadis itu menghelakan nafasnya ketika kerajinan tangannya akhirnya selesai, senar itu sekarang sudah dipenuhi dengan mutiara yang melingkar, dan cangkang mutiara tiram berwarna tosca sebagai tambahannya di bagian tengah.

𝗙𝗔𝗧𝗘𝗗 𝗚𝗜𝗥𝗟 | 𝗔𝘃𝗮𝘁𝗮𝗿: 𝗧𝗵𝗲 𝗪𝗮𝘆 𝗢𝗳 𝗪𝗮𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang