Ibaratkan makhluk misterius, dirimu tak pernah berhenti membuatku mencari tahu tentang sosok dirimu. Hasrat seorang petualang kembali terpacu, tatkala ia mengetahui bahwa dirimu rupanya sosok yang nyata bukan hanya mitologi semata.
Sosokmu hadir melengkapi ditengah riuhnya kekosongan. Ibaratkan mkhluk misterius di palung terdalam di dunia.di dalam palung mariana yang tenang, gelap dan sunyi.
Diriku tak pernah ingin tahu apapun, aku hanyalah seseorang yang ingin menjalankan segalanya dengan mengikuti arus. Tidak ingin medebat apa yang terjadi dan membiarkan segalanya berlalu begitu saja tanpa argumen. Bagiku berargumen dan mendebat suatu hal hanya menghabiskan energi yang tak perlu, maka dari itu baiknya hal yang terjadi biarlah terjadi, siapa tau menguntungkan bagiku kedepannya.
Dan katanya kebahagiaan dan cinta akan datang pada siapapun yang mengiginkannya.
Itu sedikit keliru, karena bagiku kebahagiaan dan cinta itu sudah digariskan bagi setiap orang sejak mereka terlahir di dunia. Terkadang ada sekelompok orang yang dengan mudah mendapatkan kebahagiaan, mungkin mereka memiliki jatah kebahagiaan yang tak terbatas.
Aku mengelompokan diriku kedalam orang yang kurang beruntung dan memiliki jatah kebahagiaan yang terbatas. Kapanpun perasaan bahagia datang, dibelakangnya pasti ada kesedihan yang mengikuti. Seperti saat kau mendapatkan sesuatu yang kau inginkan, maka kau juga harus bersiap akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.
Bagiku, kehilangan sesuatu merupakan hal yang biasa saja, karena aku sudah terlalu terbiasa untuk membiasakan diri terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Menebak - nebak hal buruk tidak sepenuhnya berakibat buruk, itu bisa membuat kita jadi lebih waspada terhadap sesuatu atau seseorang.
Kita tidak bisa tahu apa isi hati seseorang entah memiliki niat jahat, kebaikan, iri, dengki dan lainnya. Ibaratkan menebak - nebak apa yang ada di dasar lautan, seperti menebak apa saja yang ada dan hidup di palung mariana.
Bicara soal palung mariana , menurut artikel yang aku baca, palung mariana memiliki kedalaman sekitar 10,91 km atau sekitar 10.994 meter. Terlalu berbahaya bagi manusia untuk menjelajah. Itulah kenapa lebih baik mengesampingkan rasa penasaran dan memilih mengabaikannya, karena terlalu beresiko untuk mengetahui tentang apa yang ada di dalamnya,
Begitu pula hati manusia.
Beberapa kali, aku pernah ingin mencoba menjelajah. Seperti layaknya manusia yang memiliki hasrat untuk mencari tahu. Namun seringkali aku hanya mampu bertahan di permukaan tanpa berani untuk menyelam lebih dalam. Pada akhirnya aku jera, dan memilih untuk diam dan menunggu di tepian. Bahkan rasanya aku ingin pergi dari tempat itu.
Namun kala itu , sosok dirimu kerap kali datang dan pergi , seakan menantangku untuk kembali menyelam. Melihatmu yang tanpa jenuh datang dan pergi, membuatku mengumpulkan keberanian untuk kembali menelusuri di permukaan.
Namun yang aku sadari adalah, kau tak akan bisa kutemukan bila aku hanya berada di permukaan sambil menerka - nerka tentang keberadaanmu. Maka dari itu, aku memberanikan diri untuk mencarimu dengan tenggelam lebih dalam lagi.
Tanpa rasa takut dan ragu aku menyelam dan berenang ke dasar. Seakan terbawa dengan ketenangan dan hal indah yang aku temui dalam perjalananku, aku tak menyadari bahaya yang akan aku hadapi, Dimana pastinya aku akan hancur ketika menyelam lebih dalam.
Ratusan jarak telah aku lewati dan aku mulai merasa sesak, seakan ada yang memintaku untuk berhenti dan kembali ke permukaan. Namun dengan keras kepala, aku terus mengikutimu dan berenang lebih dalam, namun kau terus saja bergerak menjahuiku.
Pada akhirnya aku memilih berhenti karena tidak kuat dengan tekanan dan rasa sesak yang aku rasakan. Namun sebelum kembali ke permukaan, aku sempat melihat dirimu sekilas lalu tersenyum padamu sebagai tanda ucapan selamat tinggal.
Sampai di permukaan aku mencoba menenangkan diriku dan memahami situasi yang terjadi. Dimana aku menyadari bahwa aku seharusnya tak perlu berenang lebih dalam dan membahayakan diriku, jika kau sendiri mau datang padaku. Namun kenyataannya, kau mengajaku berenang lebih dalam namun kau sendiri yang menjauhiku.
Seandainya aku bisa memanipulasi jarak, mungkin saat ini kau akan ada disini bersamaku. Namun seharusnya aku mengesampingkan ego untuk memilikimu, aku harusnya cukup menelusuri di permukaan untuk mengetahui eksistensimu di dunia. Aku menyadari bahwa terlalu beresiko bagiku untuk mengenalmu lebih jauh.
Pada akhirnya diriku memilih untuk tetap menunggumu di tepian dan membiarkan dirimu bebas melakukan hal - hal yang menurutmu baik.
Dan aku akan tetap membiarkanmu utuh sebagai rahasia terindah dan misteri yang disembunyikan Tuhan di dasar lautan hati yang paling dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencarimu di palung Mariana
FantasiTentang perasaan bimbang yang timbul , ketika harus memilih menyerah atau berjuang namun harus kehilangan diri ketika mengejar seseorang