11

194 34 1
                                    

"Dia belum kembali!!! " Heboh Byulie.

Kucing hitam itu sedikit berteriak di depan Yunho yang membuat pria itu meraba telinganya.

Dia benar-benar mengkhawatirkan sang pheonix.

Ini sudah dua hari, Seonghwa belum juga kembali ke rumah. Malam itu Byulie menelusuri aroma menyegarkan yang tertinggal di jalanan tapi aroma itu tertutup di persimpangan jalan.

Kemana lagi perginya sang pheonix??

Bukannya dia over protect pada Seonghwa tapi sangat bahaya jika ada yang memohon padanya.

"Bagaimana jika di tengah jalan ada manusia yang mengajukan permohonan padanya!! " Lagi. Kucing hitam itu sedikit berteriak karena gemas melihat Yunho yang terlihat santai saja.

"Jika itu terjadi, maka kita tunggu saja sampai permohonannya selesai. " Jawab Yunho dengan santai sembari menyesap coklat hangatnya.

Jawaban itu membuat Byulie gemas dan tanpa sadar kucing hitam itu berubah wujud ke bentuk manusia.

"Kau menyebalkan! " Ucapnya dan berjalan menuju pintu keluar.

Benar-benar menyebalkan! _batinnya.

Yunho terkekeh kecil, big due eyes-nya melihat punggung sempit itu menghilang.

Jika dipikir-pikir, mungkin akan menarik jika ada manusia yang meminta permohonan ke sang Phoenix, sekalian tuannya satu itu bisa sedikit mendapat asupan energi alam setelah mengabulkan permohonan tersebut.

"Kecuali jika melibatkan perasaan maka habislah... " Gumam Yunho setengah berbisik.

Setelah Byulie memutuskan untuk keluar dari rumah Yunho, wanita cantik itu kini berjalan seorang diri.

Ia bermaksud untuk mencari Seonghwa.

Kemanapun dirinya berada.

"Hah sayangnya klanku tidak memiliki kekuatan melacak keberadaan makhluk lain dalam kawasan luas.. "

Ia mulai mengoceh, melihat sekitarnya karena siapa tahu ia mendapat petunjuk.

"Yunho juga kenapa bisa sesantai itu, akan sangat menjengkelkan jika bertemu manusia yang-"

Langkahnya terhenti, hidung mancung nya bergerak mencium aroma yang sangat ia kenali.

"Aromanya benar-benar terhenti disini. Apa seseorang menculiknya? " Byulie langsung menggelengkan kepalanya menolak asumsinya sendiri.

"Mana ada pria dewasa bisa diculik begitu mudahnya? "

"Ah tidak mungkin..... Kan? "

Hongjoong's white House

Seonghwa berdiri di balkon kamarnya, kamar yang disediakan pria itu untuknya. Katanya disinilah ia akan tinggal.

Tanpa banyak protes, Seonghwa menerima begitu saja.

"Rumah ini terlalu dingin. " Gumamnya melihat sekitar.

Saat ini, Seonghwa merasa bahkan ada sesuatu yang mengikatnya.

Apa karena ia menerima permohonan manusia itu?

Ataukah ia melakukan sebuah kesalahan?

Ceklek

"Ayo kita makan bersama... " Ujar sosok itu yang tak lain adalah Hongjoong.

Tatapannya sedikit menajam ketika melihat Seonghwa di depan sana. Jantungnya benar-benar berdebar sangat kencang, bagaimana bisa?

Sosok didepannya memang sangat indah.

Mempesona.

Sangat sulit mengalihkan pandangan darinya.

"Come on.. " Hongjoong agak gemas akan keterdiaman sosok didepannya dan langkahnya terhenti kala mengingat sesuatu yang penting.

"Aku hampir lupa... "

Hongjoong menatap bola mata Seonghwa dan si empunya pun membalas tatapan itu.

"Siapa namamu? "

➥NEXT

𝐏𝐇𝐄𝐎𝐍𝐈𝐗 ⸻ [𝑺𝑬𝑶𝑵𝑮𝑱𝑶𝑶𝑵𝑮 || 𝑱𝑶𝑶𝑵𝑮𝑯𝑾𝑨]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang