1

29K 292 22
                                    

Perkenalkan namaku iyan, anak dari bapak Samsul dan ibu Ani. Aku adalah seorang remaja yang biasa-biasa saja, tidak tampan tapi juga tidak jelek-jelek amat, yah bisa dibilang standar untuk orang kampung sepertiku

Tubuhku lumayan tinggi sekitar 170 cm, dengan berat 63 kg, dadaku lebar dan perutku sixpack, mungkin karena sering olahraga dan sering membantu orang tua diladang jadi tubuh ku terbentuk seperti ini.

Hidupku sederhana, tidak kaya tapi juga tidak melarat. Walaupun makan hanya nasi, tahu, tempe, dan sayur aku masih tetap bersyukur, karena setidaknya aku masih bisa makan.

Bapak dan ibuku bekerja sebagai petani. Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah menikah, namanya Bayu. Istrinya bernama Astri.

Umurku 17 tahun, saat ini aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Hobiku adalah colay. Colay membayangkan laki-laki yang gagah perkasa sedang menggagahiku dengan kontolnya yang panjang dan besar. Ahhhhhh itu adalah impian terbesarku.

Kenapa yang aku bayangkan seorang laki-laki dan bukan perempuan? Karena aku  HOMO, aku lebih suka kontol daripada mem*ek. Aku lebih suka di tusuk daripada menusuk. Aku suka semua yang ada pada lelaki walaupun aku juga punya.

Tidak ada yang tahu tentang kehomoanku, ini adalah rahasia yang tidak boleh ku ceritakan pada siapapun. Karena jika orang-orang kampung tau mungkin aku sudah diusir dari kampung ini.

Kalau ada yang tanya tipe laki-laki yang ku suka seperti apa? Jawabannya tidak tahu dan juga tidak tempe. Karena mau muda ataupun yang sudah tua asalkan dia lelaki dan punya kontol maka aku pasti suka.

Aku memang seperti laki-laki binal dan murahan. Tapi percayalah kontolku masih perjaka dan lubangku masih perawan. Belum ada yang pernah ku tusuk dan belum pernah ada juga yang menusuk ku.

"Ting.. Ting... Ting ..." Bel tanda masuk  untuk ujian mata pelajaran matematika. Hari ini terakhir ujian  dan mulai besok Sampai 2 Minggu ke depan aku libur. Membayangkan libur memang menyenangkan , tapi sebelum itu terjadi aku harus menyelesaikan soal matematika ini. Lumayan cepat aku mengerjakannya, karena aku hanya tinggal menyalin jawaban milik Arya.

Oh iyaa aku lupa memperkenalkan Arya, dia adalah sahabat ku dari kecil, jarak rumah kami juga tidak terlalu jauh. Beda denganku, arya ini anak yang pintar sedangkan aku adalah kebalikannya. Dia adalah cowok cukup terkenal disekolah bahkan dikampung ini.

Walaupun kami bersahabat, tapi kehidupan kami berbeda, selain pintar, dia juga tampan. Orang tuanya adalah orang yang paling kaya dikampungku, memiliki rumah yang yang besar, bahkan memiliki lahan pertanian sampai berhektar-hektar.
Berbanding terbalik denganku bukan?

Bel tanda pulang berbunyi, kami pun mengumpulkan jawaban kedepan. Dalam perjalanan pulang, Arya mengajakku untuk kerumahnya. Aku memang sering main ke rumahnya karena disana banyak makanan enak.

Setelah ganti baju aku langsung bergegas kerumah arya. Saat sampai, rumahnya terlihat sepi padahal biasanya rame oleh pekerja. Beberapa saat setelah ku panggil namanya, akhirnya dia keluar.

Ternyata rumahnya lagi sepi karena orang tuanya pergi ke kota dan akan pulang nanti malam, sedangkan para pekerja hari ini libur jadi dia sendirian dirumah.

Sebagai tuan rumah yang baik dia memberiku kue brownies yang dibeli oleh orang tuanya. Akupun tidak malu-malu lagi mengambil sepotong kue itu namun belum sempat ku telan kuenya, aku tersedak karena mendengar perkataannya.

Dia mengajakku untuk nonton bokep, kupikir awalnya Aku salah dengar tapi setelah kupastikan lagi dia memang mengajakku untuk nonton bersama alias colay bersama. Aku bersorak dalam hati, akhirnya aku bisa melihat kontolnya saat bangun.  Aku sudah tidak sabar menantikan mimpi yang sudah lama kutunggu, bahkan sekarang  kontolku sudah menggeliat bangun, beruntung aku memakai celana dalam jadi tidak terlalu nampak kalau burungku ini  bangun.

Kampung Bergairah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang