"Bian sayang Umma!"
.
.
"Abi, jagain Umma sebentar, ya? Bian ambil obat di apotik."
.
.
"Umma! Bangun! Jangan tidur lama-lama, Bian kangen!"
.
.
"....., Umma?!"🌱🌱🌱
"Abian, lo kuat 'kan?"
.
.
"Dia kok nggak nangis, ya?"
.
.
"Abian, jangan pernah dengerin apa kata orang."🌱🌱🌱
Dari sekian banyak opsi yang mungkin bisa jadi sasaran kebenciannya, Abian justru memilih membenci dirinya sendiri. Benci karena ia selalu gagal dalam banyak hal.
Kata sebagian orang, remaja berusia 17+ adalah remaja yang sedang dalam fase mencari jati dirinya. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benak mereka, tentang akan bagaimana kehidupannya setelah ini? Apa-apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tahap dewasa? Harus dimulai dari langkah mana agar bisa menjadi sukses?, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin, bisa menjadi faktor pemicu overtinking. Sebab, di perjalanan mencari jati diri tersebut, tak sedikit diantara mereka yang merasa hidupnya penuh dengan masalah sehingga ia berusaha mati-matian untuk mencari jalan keluar.
Dalam konteks cara menghadapi permasalahan pun ada sebagian orang yang memilih menunjukkan, dan sebagian lain memilih untuk tetap bungkam. Alasan simpel, 'orang lain tidak akan pernah bisa mengerti' itu yang mereka pikirkan. Orang yang peduli pasti akan mengerti dan yang tidak peduli ya biarkanlah, itu terserah mereka.
Sama hal nya dengan yang dirasakan oleh Abian—pemuda yang namanya sudah terdaftar dalam barisan pelajar yang akan mengikuti UKK pada tahun ini.
Sosoknya tidak terlalu mencolok, hanya saja jika seseorang ditanya 'apakah kau tahu Abian?' Jawaban mereka pasti sama, 'oh Abian? Iya, kami tahu'.
Namun, mereka hanya sekedar tahu—tidak mengerti betul bagaimana Abian itu. Sebab, lelaki itu selalu tampil biasa saja di depan semua orang. Ia adalah lelaki dengan sejuta luka yang tertutupi.
1 tahun terakhir bukanlah waktu yang mudah baginya. Kegagalan dalam setiap usaha juga rencana yang belum bisa terlaksana, semua menjadi satu hal yang selalu berusaha mematahkan dirinya. Namun apakah iya benar-benar akan patah? Jawabannya ada dalam cerita ini.
Jadi, nantikan kisahnya ditiap-tiap part yang El tuliskan nantinya ya.
Sekian dulu buat prolog cerita ini. See you!
##Buat kamu yang lagi baca part ini, semoga suka ya.
—SastraEl
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN
General FictionAbian, bukan laki-laki sempurna. Dia banyak lukanya. Januari 2023