╣╠
。。。
☬
☬
.
_________Lampu Seggara malam ini memberikan kesan sendu yang nampak lebih gemerlap dari biasanya, ratusan lampu berwarna oranye memberi kesan hangat dan romantis yang berpadu begitu lekat. Laut yang tenang bermahkota bulan sabit membuat siapapun enggan memalingkan pandangnya dari benda berkilau itu.
Mungkin sudah sekitar dua puluh menit Alisha duduk di salah satu kursi bertudung yang langsung menghadap laut dan langit, wajahnya lurus menatap rasi bintang, matanya nanar mencari dimana letak singa diantara ratusan rasi berantakan di atas sana.
Rasi bintang selalu menjadi pengalih apapun saat Alisha di luar ruangan, entah bagaimana ia menyelipkan waktu memikirkan rasi bintang diantara ribuan waktunya yang acak-acakan itu. Ia menyukai zodiaknya, sangat. Alisha menyukai bagaimana zodiak itu hidup dan merayapi hidupnya selama ini, terkadang ia merasa keren karena memiliki zodiak itu. Perlahan satu tangannya naik, menarik ponsel dari meja lalu mengarahkan pada satu bentuk rasi, senyumnya tersungging entah karena menyukai bagaimana rasi itu tersusun atau bagaimana dirinya menemukan rasi itu diantara ribuan kerlip bintang malam ini.
Alisha memang hanya satu diantara puluhan pengunjung di Segarra, namun langit seakan menjadikannya pemeran utama ketika dirinya begitu anggun terbalut off shoulder dress berwarna pink soft dengan rambut kemerahan yang tergerai hingga menutupi bagian punggung.
"For real kamu cantik banget malam ini," Suara berat yang tiba-tiba terdengar membuat Alisha menarik ponselnya kasar. Pria dengan setelan jas berwarna senada dengan bawahannya sudah berdiri di samping kursi, dua tangannya memegang gelas yang sepertinya telah terisi dengan rum, minuman yang seharusnya mereka hindari malam ini. Tapi jika ia sudah membawanya Alisha bisa apa?
"Oh hai ... " Sapa Alisha ketika pria itu mendekat dan duduk di sampingnya. Semerbak aroma musk langsung memenuhi area itu, hingga tak segan membuat Alisha berkata,
"Kamu mandi pakai parfum ya mas?""Kenapa? Terlalu wangi, ya?" Tanyanya sembari menaruh dua gelas di meja.
Pria itu eumm ... mungkin lima tahun sudah menjadi kekasih Alisha, mereka bertemu di aula kampus ketika keduanya tengah sibuk dengan kegiatan BEM. Pertemuan yang singkat, namun ternyata berhasil membawa hubungan mereka bertahan hingga lima tahun tanpa putus nyambung.
"Iya. Untung lagi di outdoor coba kalau lagi ada di indoor, kayanya semua cewek bakalan ngelirik kamu deh," Alisha pencemburu, ia bukan wanita sabar seperti yang sering orang-orang sangkakan padanya, sabarnya setipis tisu yang dibagi dua.
Pria di depannya terkekeh, tampak tenang dengan senyum yang terus mengembang. Satu tangannya menyibak jas dan menarik sesuatu dari sana, setangkai mawar merah ia ulurkan hingga ke depan wajah Alisha.
"Happy anniversary Sha," Tuturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti nikah sama aku ya
Fanfic[AU NCT] ⚠️ Alisha harus menyiapkan diri untuk bertemu dengan orang tua Arsa, ia harus memantaskan diri untuk masuk ke dalam keluarga yang lumayan dikenal di daerahnya, ia tak ingin mempermalukan orang tuanya di keluarga Arsa. Lalu badai apa yang ha...