Hai guys jangan lupa follow dulu sebelum baca cerita She Is Mine
Vote, komen, & share ke teman-teman kalian ya
Follow instagram aku :
@tiyaagrnSelamat membaca
♡~~~~♡
" Gausah kegeeran kali! " kata Gio
" kita mendengar dari mahasiswa di kampus "
. kata Harges" Bel, lu bisa ngga sih gausah bully orang! " kata Rasga dengan amarahnya yang belum redah.
Mendengar perkataan dari Rasga, Bella dan teman-temannya pergi dari tempat itu. Setelah itu Rasga kemudian menatap Lyana.
" gausah kegeeran lu ye. " perkataan Rasga yang membuat Lyana merasa kesal. Memang dari dulu mereka berdua ngga akur sama sekali dari sma sampai saat ini. Mereka masih belum akur.
" idih! siapa yang kegeeran ? " kata Lyana sambil memandang Rasga dengan wajah kesal.
" muka lu itu ngga bisa bohong ". Ledek Rasga.
" dalahh cabut aja, males gua liat dia! " perkataan Lyana membuat amarah Rasga meningkat.
Kemudian Lyana dan sahabatnya pergi dan menuju ke kelasnya Vanya. Sesampainya di depan kelas Vanya, Lyana dan teman-temannya sedang menunggu sahabatnya yang sedang mengerjakan kuis di kelasnya. Mereka menunggunya di luar kelas sambil mengobrol-ngobrol. Beberapa waktu kemudian kuis telah selesai, Vanya pun keluar kelas dan menemui mereka.
" Hai, bestie " ucap Vanya yang menuju ke arah teman-temannya.
" hai, juga girl " jawab Lyana.
" Gimana kuisnya tadi?" Tanya Tasya.
" susah banget, tapi gua udah ngerjain semuanya kok ". Jawab Vanya dengan senyuman.
" kita pergi sekarang ketempat biasanya " tanya Tasya kepada mereka.
" okay, ayo kita pergi " jawab lyana.
Mereka berempat pun, menuju ke perpustakaan. Di jalan menuju perpustakaan mereka berpapasan dengan geng Garzega yang sedang menuju ke kelasnya. Tak disangka Rasga menatap Lyana dengan tatapan kesal dan Lyana menyadari bahwa dirinya di tatap oleh Rasga.
" Ngapain lu lihat-lihat gua? " tanya Lyana yang penasaran dengan Rasga yang sedang menatap dirinya.
" halah gua ngga natap lu " jawab Rasga yang sedang memalingkan tatapannya.
Rasga pun pergi meninggalkan geng nya dan Lyana yang bersama dengan temannya. Teman-teman Rasga pun terheran-heran ada apa yang terjadi pada bosnya itu, ngga biasanya dia seperti itu dengan seorang cewek.
" Ger, Emangnya Rasga kenapa ? " tanya Lyana kepada Gerga yang juga memandang bosnya yang sudah pergi meninggalkan mereka.
" Gua ngga tau dia kenapa. " jawab Gerga.
" ohh, gua inget!! " kata Agara. Perkataannya membuat semua orang kaget dan menatap ke arah dirinya.
" gar lu kenapa?! " bentak gio yang juga ikutan kaget dengan perkataan agara.
" gua pernah denger, bos diam-diam berbicara sendiri " kata Agara kepada teman-temannya dan juga Lyana.
" emangnya si Rasga bicara apa? " tanya Lyana.
" jadi gini, si bos pas waktu dulu itu dia sering kan ganggu lu Lya. Nah disitu si bos ngerasa pas dia ada di samping lu itu dia merasa nyaman, ya walaupun kalian berdua sering berantem sih, tapi dia saat jauh dari lu, dia merasa kesepian padahal dirinya sedang bersama dengan kita. Gua merasa bahwa si bos itu punya perasaan ke lu ". Jelas Agara kepada Lyana dan teman-temannya.
Mendengar perkataan itu, lyana langsung pergi meninggalkan sahabatnya dan geng Garezga. Sahabatnya dan Garezga pun terheran juga ama Lyana, mengapa dia mendadak pergi begitu saja.
Lyana yang terus berlari-lari di universitas dan hal itu menarik perhatian para mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu, terutama geng Luca. Dia dari tadi berlari hanya ingin menemui seorang laki-laki dan memastikan apa yang dibicarakan oleh agara itu benar atau tidak, dia mencari Rasga dan menanyakan hal itu padanya.
Kemudian dia sudah mulai merasa lelah, dan dia melihat ada seorang laki-laki berdiri sendirian di luar pagar universitas, ngga salah lagi laki-laki itulah yang ingin Lyana temui yaitu Rasga.
" RASGA!!! " teriak Lyana, mendengar ada yang teriak kepadanya, dia pun menoleh ke arah suara itu dan ia melihat bahwa yang berteriak kepadanya itu adalah Lyana.
" Lya! " teriak Rasga, tapi ia melihat dari kejauhan yang tampak ada seseorang yang ingin menyerang Lyana.
Rasga berlari mendatangi lyana dan langsung menyerang orang yang ada dibelakang lyana. Orang itu pun terjatuh dan kabur dari sana. Sontak Lyana pun terkejut pada Rasga yang tiba-tiba memeluknya dengan wajah yang khawatir tentang hal yang barusan itu terjadi.
" Lya, lu gapapa kan? " tanya Rasga ke Lyana
" gua, gapapa Ga ". Jawab Lyana yang mencoba menenangkan Rasga.
Mereka pun melepaskan pelukan itu dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Ya walaupun agak canggung dan ingin pergi dari situ karena rasa malu. Tak berpikir panjang mereka berdua meninggalkan tempat itu dan kembali ke kampus.
Rasga pun pergi meninggalkan Lyana dan masuk ke universitas untuk melanjutkan jadwal pelajarannya. Begitu pula dengan Lyana, ia pun langsung menemui sahabatnya.
Sesampainya didepan kelas Rasga melihat wajah teman-temannya yang agak ingin menghajar dirinya, melihat itu Rasga pun menatap mereka dengan tatapan mematikan, sontak mereka semua pun tak berani menatap bosnya lagi.
" bos, lu ngapain lari begitu saja? " tanya Fernan yang khawatir dengan bosnya.
" gua mengharum bau parfum cewek, bos lu pelukan ama siapa? " ledek Dino yang sedang menatap bosnya dengan senyuman.
" Gua ngga pernah pelukan dengan cewek, Mau gua habisin lu semua! " bentak Rasga dengan wajah marah.
" ekhem! Gausah gengsi lah bos, gua udah tau kali lu ketemu siapa ". Ledek Harges yang sedari tadi udah tertawa melihat wajah bosnya yang panik.
Teman-temannya dari tadi tertawa melihat kepanikan bosnya dan Rasga yang sudah muak dengan omongan anggotanya dan memilih pergi dari sana. Teman-temannya pun penasaran dan mengikuti bosnya entah mau pergi kemana, ketemu siapa.
Tiba-tiba mereka melihat Rasga berhenti di depan pintu masuk universitas dan mereka melihat bosnya sedag menunggu seseorang, tapi mereka yakin bahwa yang ditunggu bosnya ialah Lyana. Beberapa menit kemudian yang ditunggu-tunggu oleh bosnya datang.
♡ wait for the next part 3 ♡
Vote⭐️, komen 💬bagaimana karakter mereka, share keteman-teman kalian✅️.
![](https://img.wattpad.com/cover/332828275-288-k196801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW IG @tiyaagrn Perjuangan Rasga dan Lyana demi mendapatkan restu dari keluarga mereka walaupun ada banyak masalah yang mereka hadapi. Mereka berdua tetap tegar dalam menghadapi masalah itu sehingga dapat di selesaikan dengan baik.