12.| Roh Pelindung

112 43 29
                                        

✿๑•... ALLETHEA ...•๑✿⁠

"Aku hanyalah senja yang kehilangan cintanya kepada malam karena hadirnya pajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanyalah senja yang kehilangan cintanya kepada malam karena hadirnya pajar."

A story by Ade Bintang 🌟

___________________________

“Kau yang mendorongku tiba-tiba, tapi kau malah marah-marah tidak jelas, baut di otakmu lepas?!” seru Aluna berteriak lebih keras.

Pria itu menatap aneh Aluna dari atas ke bawah. “Hei, sepertinya aku mengenalmu.” Tiba-tiba pria itu menatap Aluna dengan tatapan jauh lebih ceria. Aluna yang mendengar mendengus angkuh.

Tentu saja, memang siapa yang tidak mengenal dirinya. “Kau… gadis pelayan penjual roti di pasar Dharon, kan?” sambung pria itu yang langsung disambut heboh oleh Aluna.

“Penjual roti? Aku tidak pernah menjual roti! Sudahlah, tidak ada gunanya berbicara dengan orang bodoh sepertimu,” desis Aluna muak dengan kekonyolan pria yang baru ia jumpai ini. Namun justru reaksi aneh keluar dari raut mukanya.

“Bodoh? Kau bilang aku bodoh?” tanyanya pada Aluna. Aluna menautkan alisnya dengan gelagat arogan, isyarat memang benar apa yang baru saja ia katakan.

“Kau yang bodoh! Kau seorang pria, memakai rok!” teriak pria itu seraya menunjuk wajah Aluna lalu turun menunjuk ke arah gaun yang Aluna kenakan.

Perkataan barusan jelas membuat Aluna geram, “Pria? Pertama ini bukan rok, lalu yang kedua aku perempuan!!” Aluna berteriak kencang dengan amarahnya.

Pria itu sedikit terisak, ia mundur beberapa langkah kebelakang sebelum kemudian berkedip cepat menatap Aluna dengan tatapan anehnya.

“Benarkah?” tanyanya dengan nada berbisik. Aluna sontak terkejut, ya ampun, ternyata pria ini sebodoh itu. “Baiklah kalau begitu, sepertinya aku salah paham.” Pria itu duduk kini tampak lebih lesu. Aluna yang melihat sedikit merasa aneh, apa lagi yang akan dilakukan Si Idiot ini.

“Kau tau, Gadis Pelayan… aku tidak ingin berada di negeri ini. Aku muak dengan ayahku yang selalu mengutus ku dengan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.” Pria itu berbisik dengan nada hampa.

Aluna yang mendengar jelas terkejut ia pun ikut duduk di samping pria itu. “Maksudnya?” tanya Aluna.

“Berjanjilah, jangan katakan ini pada siapapun!” ujarnya, Aluna mengangguk cepat. “Aku sebenarnya adalah penyusup yang diutus ayahanda raja untuk mencelakai putri Carlotte.”

Sontak, Aluna terkejut, secara dirinya adalah satu-satunya putri Carlotte dan untuk apa pria di hadapannya ini ingin mencelakainya. “Putri Carlotte akan segera dinobatkan menjadi putri mahkota, jadi ayahanda raja mengirim ku ke sini. Ia mengancam aku tidak boleh pulang sebelum dirinya mendapat kabar buruk dari negeri Carlotte, padahal aku tidak ingin melakukannya, itu bukan hal yang baik… dan putri Carlotte tidak memiliki kesalahan padaku, ayahanda bilang Carlotte adalah negeri buruk yang dipenuhi orang-orang jahat, tapi aku pikir mungkin itu tidak benar. Orang-orang yang ada di Carlotte jauh lebih baik dari yang ada di Alcira, sungguh sebuah kutukan aku terlahir di negerinya para biadab seperti itu.”

ALLETHEA: Revenge The Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang