Bab 2

1 0 0
                                    

Tetsuro mempercepat sepeda motornya dan langsung berhenti di depan (Name). (Name) bingung melihat abangnya berhenti di trotoar jalan. Gak punya urat malu emang.
"(Name)".
Tetsuro menghampiri (Name) dan langsung menggenggam erat tangan serta menatap tajam kearahnya. Melihat tatapan Tetsuro membuat (Name) merinding. Tapi (Name) tetap bersikap tenang. Jika sudah seperti ini,mau tidak mau (Name) terpaksa menuruti perintah kakaknya itu.

Saat sampai di depan gerbang masuk sekolah (Name),(Name) langsung turun dari sepeda motor abangnya.
"Makasih" ucap (Name) ke abangnya.
"Kiss dulu dong sayang~" goda Tetsuro sambil mengedipkan mata kanannya.
"KYAAAAAAA!!!".
(Name) menatap datar kearah abangnya ini. Guna (Name) berangkat sendirian ke sekolah adalah untuk menghindari teriakan perempuan dan gosip mereka. Seperti yang diduga (Name), banyak cewek di sekitarnya mulai membicarakannya dan Tetsuro.
"Bang" (Name) melirik kearah jalanan untuk mengode abangnya agar pergi dari sekolah (Name).
"Hmm iya iya iya iya. Galak amat dah jadi adek. Abang berangkat. Jangan kangen sama Abang gantengmu ini.Dada.." ucap Tetsuro sambil cengengesan.
(Name) langsung memutar badannya dan masuk ke dalam sekolah tanpa mempedulikan ratusan gibahan cewek-cewek di sekitarnya.

"Ohayou" sapa (Name) saat masuk kelas.
"Ohayou!!. (NAMEE!!) Qu ada something yang harus lu know!" Teriak Yuki sambil menggandeng (Name) kearah bangkunya.
"Afaan tuh" tanya (Name) antusias.
" Lihat cassing hp niii!! Kawaiii" ucap heboh Yuki sambil melihatkan cassing hp nya.
"Cuma cassing" ucap (Name) dengan wajah datarnya.
"Hehehe iya cuma cassing. TAPI BISA GAK LU HEBOH DIKITT!. KENAPA SIH EKSPRESI LO ITU GITU-GITU AMAT!! BOSAN HIDUP HA?! Sumpah. Untung lu cantik. Kalo kagak udah gw rempeyek tu muka " Yuki emosi liat (Name).
"Uang ku ketinggalan di rumah" ucap (Name) datar padahal hatinya ingin menjerit!!.
"Cuma itu?" Ucap Yuki dengan ekspresi kagetnya.
"Hmm".
"Terus?".
"Gak njajan".
"Terus?".
"Mati".
"...."
"Apa?" (Name) menatap Yuki heran.
"G". Yuki mulai gak mood lalu tidur di bangkunya.
(Name) hanya bernapas sabar melihat bestinya itu. Agak lain memang.

Tidak lama kemudian guru datang dan memulai pelajaran. (Name) yang duduk di samping jendela itu memperlihatkan gurunya sampai materi selesai.
/KRIIIING!/
"(Name) ke kantin yuk!" Yuki datang ke arah (Name) dengan wajah lesunya.
"Iya".
(Name) hanya menuruti omongan Yuki karena malas berdebat kalau (Name) menolak ajakan temannya itu.

Saat di kantin,Yuki memesan dua porsi ramen jumbo level 4,Kentucky,minuman Boba dan kopi susu.
"Yuki. Pesannya banyak amat. Itu perut atau karet ha?!" Tanya (Name) sambil berbisik kearah Yuki.
"Kan makannya dibantu (Name)" ucap Yuki enteng.
"Ha?".
"Udah gak usah banyak tanyak. Ayok cari tempat yang nyaman".

Yuki mendorong (Name) ketempat meja makan yang dipilih Yuki. Setelah makanannya sampai,Yuki membaginya kepada (Name).
"Gak usah sungkan. Anggap aja aku ada banyak uang hari ini" Ucap Yuki enteng sambil makan ramen.
"Thanks" ucap (Name) sambil meminum kopi susunya.

Saat pulang sekolah,(Name) pulang sendirian karena Yuki ada janji dengan guru perpustakaan.
"Gak tau dia ngapain yang penting nyampek rumah terus tidur" ucap (Name) sambil menyalakan earphone.

Saat di tengah perjalanan,(Name) melihat ada seorang gadis dari sekolah favorit yang dikerumuni banyak laki-laki berandalan. Tatapannya selalu menghadap ke segala arah dan berakhir menatap memelas kearah (Name).
(Name) yang awalnya ingin meninggalkannya pun tidak jadi karena gadis itu sudah berlari kearah (Name) dan bersembunyi dibelakangnya.
"Maaf. Tapi aku minta tolong" kata gadis itu gemetar dan menangis ketakutan.
"Aku yakin kalau aku bukan korban pertama dalam kehidupanmu nona" ucap (Name) malas.
"Hmm? Ada dua gadis? Ayo ikut Abang ke bar. Abang akan memanjakan kalian. Mau kan?" Tanya salah satu laki-laki sambil menghampiri (Name) dan gadis itu.
"Ge" ucap (Name) malas.

(Name) menarik tangan kanan gadis itu untuk pergi, namun tangan kiri gadis itu dipegang erat oleh laki-laki jamet itu hingga membuat gadis itu semakin gemetar ketakutan.
"Hadehh. Bisa lepas gak?!" Perintah (Name) pasrah dengan kaum jamet itu.
"Hmm? Yakin kalian bisa-".
/BUGH!!/
(Name) Menendang keras masa depan laki-laki yang menggandeng tangan gadis itu. Dengan waktu yang bersamaan,(Name) menarik tangan gadis itu untuk lari menyebrang jalan raya yang tidak terlalu ramai. Mereka terus dikejar oleh banyak laki-laki yang ingin membalas dendam.
'Ck sial. Untung disekitar sini ada polisi' batin (Name).

(Name) dan gadis itu berlari kearah seorang polisi dan berteriak memanggilnya.
Sontak saja polisi itu mendengar dan melihat suara (Name). Dengan sigap,polisi itu berlari menghampiri mereka.
"Kalian baik-baik saja?" Tanya polisi itu.
"Tidak apa-apa . Mereka mau menculik kami pak! Tolong!!" (Name) ngos-ngosan menjawab pertanyaan polisi itu.
"Baik!" Kata polisi itu sambil mengejar para laki-laki yang mengejar kami tadi.

"Terimakasih" ucap gadis itu sambil membungkuk,tapi (Name) tahu kalau gadis itu sangat ketakutan.
"Hmm. Ayo cepat pergi. Akan kuantar pulang" ucap (Name) yang disusul gadis itu.
"Eh maaf! Rumahku kearah Utara. Tapi kamu jalannya ke selatan" kata gadis itu sambil memegang tangan (Name) dengan gemetar.
"Oh. Hmm. Ayo cepat".
"I-iya".

Saat di tengah perjalanan,ada mobil hitam yang mewah datang kearah mereka. Ternyata itu adalah sopir pribadi gadis itu.
'KENAPA GAK DARI TADI BNGST!!' batin (Name).
"Terimakasih atas bantuanmu. Mari kuantar pulang sebagai rasa terimakasiku" Tawar gadis itu.
"Makasih. Tapi aku ada perlu. Sampai jumpa" ucap (Name) sopan.
"Baiklah. Sampai jumpa".
"Hati-hati".

(Name) memasuki supermarket untuk membeli beberapa bahan untuk makan malam nanti. (Name) tetap membedakan uang saku dan uang belanja. Dia sudah terbiasa melakukannya dari dulu. (Name) berkeliling dan tidak sengaja menemukan abangnya berada di tempat mie instan.
"Belum pulang?" Tanya (Name).
"Tida- eh!!! (Name)!! Ngapain disini!! Ini jauh dari rumah sama sekolahmu loh!! Kesini sama siapa hah?! Oh rindu Abang kah?~" Tanya Tetsuro bertubi-tubi.
"Pulang bareng" jawab (Name) sambil mengambil beberapa mie instan dan cemilan.
"Okey~" kata Tetsuro sambil bersenandung.
"HEY HEY HEYY KUROOO LIHAT KOMIK INI!!"
Suara menggelegar mengagetkan (Name) dan Tetsuro. Dia mendekati Tetsuro dengan komik 18+.
"Apasih!! Woy!! Ada adek gw goblok!!" Teriak Tetsuro.
"Ha? Oh!! Kuroo Chan. Kawai desu ne" ucap seorang cowok yang berambut hitam putih anti gravitasi.
"Dia Bokuto Koutarou. Bukan temen Abang" kata Tetsuro.
"Ha?! Bukan temen kata lu?! Heh kurtet! Gini-gini gw orang yang nyelamatin elu dari ratusan betina di sekolah,dan elu gak nganggap gw temen? Kamu tega sama aku mass!! Aku jijik!! Aku jijik sama ka-".
"Husstt!!!!!!!!! Iye iye Bokutooo. Udah nggih. Gak malu apa diliat adek gw".
"Adek lu?".
"Ya".
"Kok gak tau kelihatan wajahnya di sekolah?"
"Beda sekolah" Tetsuro dan (Name) menjawab kompak pertanyaan Bokuto.

Di tempat itulah Tetsuro memperkenalkan bestinya, Bokuto Koutarou. Dia memiliki sifat yang... Begitulah. Semua tergantung mood. Setelah lama berbicara dengan Bokuto, akhirnya (Name) dan Tetsuro pulang ke rumah.

"Tadaima" ucap (Name).
"Eh ada tamu?" Tanya Tetsuro dibelakang (Name).
"Okaerinasai. (Name), Tetsu. Ayo duduk sini. Mama ingin bicara lama dengan kalian" ucap mama yang sedang duduk di samping seorang pria yang membawa anak laki-lakinya.

(Name) dan Tetsuro pun menuruti permintaan mama dan duduk bersampingan menghadap mama dan pria itu.
"Anuu. Maaf,mama rahasiakan ini sebelumnya" ucap mama halus sambil memainkan jarinya karena gugup.
'perasaanku tidak enak' (Name) membatin kalau perkataan mamanya jelas ada hubungannya dengan laki-laki disampingnya.
"Daijoubu kaa-san. Doshite?" Tanya Tetsuro dengan pelan.
"Mama ada hubungan dekat dengan direktur perusahaan mama-".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Disukai sama Anak MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang