***
Pak Seungwoo langsung di larikan ke Rumah sakit. Di dalam ruangan sana pak seungwoo sedang di periksa sama Dokter. Gua dan pak wooseok nunggu di luar dengan hati yang deg-degan.
Dokter keluar dari ruangannya. Kami langsung menghampirinya.
"Asam lambung nya naik lagi, bukannya udah saya bilang jangan sampai pak Seungwoo telat makan dan minum kopinya kebanyakan" Tegur dokter yang memang bisa di bilang dokter pribadi pak seungwoo
"Iya dok, maaf kami lalai" Ucap pak wooseok sambil beberapa kali membungkukan badannya.
"Mungkin harus rawat inap dulu sampai dia normal kembali" Jelas Dokter
"Baik dok" Ucap pak wooseok
"Segera urus ra" Suruh pak wooseok ke gua
Gua dengan segera menuju ke bagian administrasi untuk mengurus semuanya.
Setelah di pindahkan ke kamar rawat inap, pak seungwoo pun sudah di gantikan pakaiannya tadi sama perawat cowok. Gua liat pak wooseok yang seperti memang buru buru tadi, pakaian piyama yang hanya di balut jaket bahkan pak wooseok menggunakan sendal bukannya sepatu padahal cuaca lagi dingin.
"Sebaiknya bapak pulang aja, biar saya yang jaga pak seungwoo" Ucap gua, pak wooseok menatap gua
"Gapapa ra?" Tanya pak wooseok memastikan
"Gapapa kok pak, saya bisa jaga pak seungwoo" Ucap gua menyakinkan pak wooseok
"Oke deh kalau gitu, gua titip pak seungwoo" Ucap pak wooseok lalu berlalu begitu aja setelah menepuk bahu gua
Gua menatap pak seungwoo yang berbaring dengan wajah pucat nya. Benar benar kasian gua liatnya, gua ga nyangka ternyata pak seungwoo bisa sakit juga.
Gua merapihkan selimut pak seungwoo agar rapih dan pak seungwoo terselimut biar ga kedinginan. Gua duduk di bangku di samping ranjang pak seungwoo. Lama kelamaan ngantuk gua dateng, gua mencoba menahannya tapi tiba tiba dengan cepat aja semuanya gelap gua tertidur.
Merasa ada gerakan gua membuka mata, dan gua melihat pak seungwoo yang merintih kesakitan. Jam menunjukkan pukul 3 malam, gua memegang dahi pak seungwoo ternyata memang panas.
Dengan cepat gua mengambil alat kompresan, gua mengompres pak seungwoo. Rintihan pak seungwoo berangsur ilang.
***
Sinar matahari langsung mensorot mata gua. Gua yang lagi nyenyak tidur terpaksa harus buka mata. Gua mengerjabkan mata menyesuaikan cahaya. Gua melihat pak seungwoo masih tertidur, gua mengecek suhu tubuh pak seungwoo dengan menyentuh dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak CEO ; Han Seungwoo
Novela Juvenil*** "Mulai hari ini kamu Asisten saya!" "Ga bisa gitu dong pak! saya dari awal ngelamar kerja disini itu sebagai administrasi bukan asisten" "Nara, yang boss disini siapa?" "Bapak" "Berarti suka suka saya mau nempatin kamu dimana" Seungwoo melengo...