***
"Oh" Celetuk Pak wooseok yang terdengar sama gua
"Sorry ganggu" Ucapnya lagi dan gua mendengar pintu yang tertutup
Dengan cepat gua langsung melepas pelukkan gua dan mengalihkan pandangan. Gua salah tingkah jadinya, gua ga berani mandang pak seungwoo.
"Kembali ke meja" Perintah pak seungwoo
"Baik Pak" Ucap gua patuh dan langsung keluar ruangan pak seungwoo
Gua mencoba menenangkan jantung gua. Gua berdiri sejenak di depan pintu pak seungwoo yang sudah tertutup.
"Kenapa Ra?" Tanya pak wooseok yang ternyata sedari tadi memandang gua. Gua kaget dan hanya membalas tersenyum kecil lalu langsung duduk di bangku kerja gua.
Gua bisa liat wajah gua di cermin yang ada berdiri di meja kerja gua. Mata yang sembab dan pipi gua yang merah.
"Lu di buat nangis sama seungwoo?" Tanya pak wooseok yang penasaran
"Engga kok pak" Ngeles gua
"Tapi muka lu kaya abis nangis ra" Ucap pak wooseok
"Hehe kelilipan ini pak" Ucap gua kekeuh
Pak wooseok yang mengerti gua ga mau jujur pun hanya menganggukan kepala.
Kami bertiga berada di dalam lift. Gua sedari tadi menundukkan kepala hanya memandang sepatu gua.
"Ra, balik naik apa?" Tanya pak wooseok yang memecahkan keheningan, gua menoleh ke arah pak wooseok
"Naik taksi mungkin, soalnya kalau malem kaya gini bis ga ada pak" Ucap gua
"Bareng aja, nanti gua anter lu dulu baru gua anter seungwoo" Ajak pak wooseok, gua melirik ke arah pak seungwoo yang masih stay cool memandang depan
"Ga usah pak, ngerepotin jadinya" Tolak halus gua
"Yaelah gapapa kali, kaya ke siapa aja. Tenang gua ini yang nyetir bukan seungwoo hehe" Ucap pak wooseok sambil tertawa kecil
"Ga usah pak" Tolak gua lagi
"Udah malem, ikut aja" Ucap pak seungwoo
Ting...
Pintu lift terbuka, pak seungwoo berlalu begitu aja setelah mengatakan itu. Gua yang ga bisa nolak lagi pun akhirnya ikut aja mengekori mereka dari belakang.
Gua langsung mengambil tempat duduk di sebelah mengemudi, pak seungwoo di belakang sendiri. Pak wooseok melajukan mobil dengan kecepatan sedang, keadaan jalan yang lumayan macet. Mungkin karena besok weekend.
"Oh iya, seungwoo undangan dari Hayoung udah sampe. Gua taro disitu liat aja" Ucap pak wooseok, gua yang mendengar nama hayoung langsung melirik kaca spion mobil dalam. Pak seungwoo langsung mencari undangan itu, gua memerhatikan raut mukanya tapi percuma muka nya sama aja datar.
***
Harusnya hari minggu itu adalah hari gua tidur tapi mama dengan gampang ngebangunin gua buat nemenin dia ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak CEO ; Han Seungwoo
Novela Juvenil*** "Mulai hari ini kamu Asisten saya!" "Ga bisa gitu dong pak! saya dari awal ngelamar kerja disini itu sebagai administrasi bukan asisten" "Nara, yang boss disini siapa?" "Bapak" "Berarti suka suka saya mau nempatin kamu dimana" Seungwoo melengo...