Awakened

41 2 0
                                    

{1st POV}

"Ia I'lyiah!."

Halo, namaku Ryoma Alkins seorang penyembah makhluk kosmik yang mengerikan bernama I'lyiah. Dia tinggal di ruang hampa dan memiliki kekuatan yang besar sangat besar bahkan dapat menghancurkan alam semesta tanpa kesulitan.

Tapi dia itu g*blok, pemikirannya di atas rata-rata hampir kaya bayi. Dia hanya mau tumbal untuk di makan dan untungnya dia tidak masalah kalau itu bukan tumbal manusia karena dia tidak bisa bedakan mana manusia dan mana hewan.

Aku sampai bertanya-tanya, kenapa makhluk sebodoh ini memiliki kekuatan sebesar ini ?. Tapi mungkin ada banyak makhluk seperti dia yang lebih kuat dan mungkin lebih pintar, yang mana itu lebih menyusahkan daripada I'lyiah. Jadi aku bersyukur aku berkontrak dengannya.

Lalu soal kekuatan yang dia berikan padaku....aku belum bisa mengaksesnya. Sebab itulah aku bertanya pada I'liyah sekarang.

"I'liyah, tuanku. Hamba belum bisa mengakses kekuatan yang anda yang agung berikan. Hamba mohon petunjuk, berikan hamba kebijaksanaanmu."

Ya, walaupun aku tahu kau tidak bijak sama sekali. Tak lama tumbalku menghilang, btw tumbal yang aku pakai itu adalah seorang pemabuk tunawisma yang kutemukan pingsan di jalan.

....Kejam, ya, tapi apa yang kau harapkan dari seorang Megaloniac sepertiku ?.

Aku akan melakukan apa saja asalkan aku mendapatkan kekuatan yang besar. Dan juga walaupun bodoh, I'liyah tetap memilih-milih jumlah tumbal yang dia mau. Tapi kalau tumbalnya adalah manusia, dia akan lebih cepat merespon.

Lalu setelah tumbalku menghilang, aku pun mendengarkan suara yang tidak bisa kujelaskan.

Itu seperti bisikan tapi terdengar lebih keras daripada Guntur saat sedang badai.

"Kreatif...Jadi Kreatif....latihan sampai bisa...."

"Musisi...Pelukis...Penulis..."

"...dalam mimpi...datang ke...Dreamland."

Dan dia selesai bicara, ya bicaranya putus-putus seperti itu. Tipikal orang yang baru belajar bicara, sekarang bukannya dapat jawaban aku malah dapat teka teki.

"...Jadi Kreatif...Musisi, Pelukis dan Penulis...dalam mimpi datang ke dunia mimpi."

Apakah aku harus masuk ke klub karya seni besok ?.

*****

"Eh ? Kau ingin memasuki klub karya seni ?."

"...benar."

Aku mengangguk, di depanku adalah seorang ketua Klub karya seni. Dia hanya mengangguk walaupun dia memasang ekspresi keheranan.

Mungkin itu karena dia melihatku sebagai seorang anak pendiam selama 2 tahun di sekolah dan tiba-tiba aku ingin memasuki klub karya seni.

Sebagai anggota baru, aku di ajarkan oleh senior-senior di klub ini. Aku berusaha untuk menjadi pelukis, aku juga berusaha menjadi penulis cerita di aplikasi Wattpad dan mencoba membuat lagu tapi mengingat aku tidak punya alat musik ataupun suara yang bagus aku lupakan saja pilihan itu.

Setidaknya sekarang aku menjadi kreatif dalam hal pelukis dan menulis cerita. Aku setidaknya mendapatkan beberapa teman di klub Seni.

2 bulan berlalu dan aku sudah naik kelas, menjadi senior di klub seni. Skill Melukis gambarku sudah bagus dan cerita yang aku buat sudah banyak.

Tapi...aku tidak bisa mengaksesnya ?!.

What the hell ?!.

"Haah~!."

Aku pun membuka pintu rumah, orang tuaku sedang bekerja sibuk dan aku memiliki semacam pembantu yang menjaga serta mengawasiku di rumah. Aku langsung ke kamar dan membaringkan diri ke kasur.

".....Kapan aku bisa mengakses kekuatan ini...."

Aku mulai kepikiran kalau aku sudah di tipu oleh si makhluk g*blok itu....

Tidak lama kemudian aku tertidur dan saat aku bangun aku sudah ada di tempat lain. Tempat yang berbeda seperti di atas awan, apakah ini....Dreamland ?!.

Aku melihat sebuah tangga yang terbuat dari batu yang melayang ke atas, aku tanpa pikir panjang berdiri dan menaiki tangga tersebut hingga sampai ke sebuah gerbang....yang besar.

"..."

Aku terdiam dan lalu membuka gerbang misterius tersebut, itu sangat berat tapi aku mencoba membukanya karena mungkin...mungkin saja...di balik gerbang besar ini. Ada kekuatan yang selama ini aku cari-cari!.

"Gaaaaaaaahhh~!."

Dum~ Driiit~

Gerbang ini mulai terbuka, aku langsung mendorongnya lebih keras lagi hingga akhirnya cahaya dari balik pintu ini menyilaukan mataku. Memaksaku untuk bangun dari mimpiku.

Wiish~ Wiish~

Saat aku bangun benda-benda di dalam kamarku melayang, mereka seperti di selimuti energi biru muda yang semi-transparan.

"Ini...."

Aku mencoba menggunakan pikiranku, mencoba untuk mengendalikan kekuatan ini. Semua benda-benda ini berputar dan bergerak sesuai apa yang aku perintahkan di pikiranku.

"...haha..hahaha...Hahahaha!. Akhirnya!."

Aku merasa senang, aku merasa senang karena sudah memiliki kekuatan ini. Lalu pembantuku datang membuka pintu...

"Ryoma! Apa yang-"

Dia melihat semua benda-benda melayang karena kekuatanku dan dia pun terdiam. Tidak ingin ada saksi, aku pun menggerakkan semua benda yang melayang menerjangnya.

Dia ingin berteriak tapi dia sudah terkena semua benda-benda yang melesat ke arahnya membuat dia terlempar hingga menabrak tembok, jatuh dari tangga, dan mati.

Aku melihatnya mati, aku sudah membunuh seseorang yang mana itu sudah bukan masalah buatku.

Haha...Hahahahaha~!.

"Bagus! Bagus!. Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi!. Aku sudah tidak membutuhkan orang tuaku lagi!. Aku hanya butuh kekuatan ini dan I'liyah!. Ia I'lyiah!."

Kataku yang lalu menumbalkan tubuh pelayan itu ke I'liyah.

"Selamat....Pelayan!. Sudah... menjadi...Warlock!."

"Terimakasih tuan I'liyah sekarang aku bisa melakukan apa saja!."

Sekarang sudah saatnya melakukan sesuatu sepuas hatiku.

Yaitu seks!.

Aku pun terbang dari rumah menggunakan kekuatanku, melesat ke angkasa. Kekuatan yang hebat, sangat hebat, aku bisa merasakan energi mistis meluap-luap dari tubuhku.

Benar, dengan kekuatan ini melakukan seks itu bukan masalah!. Aku seperti merasa bisa hidup abadi dan kebal akan penyakit!.

Haha~ akan aku puaskan nafsuku dengan kekuatan baruku.

*****

{3rd POV}

Kriririring~

Suara lonceng masuk dapat terdengar, di sekolah akademi bernama Hiroyoshi di Jepang.

Seorang guru dan murid laki-laki baru memasuki kelas. Si murid baru menuliskan namanya.

"Namaku Ryoma Alkins, pindahan dari negara Amerika Serikat!. Senang bertemu dengan kalian!."

Kata Ryoma dalam bahasa Jepang.

Ryoma tertarik dengan wanita-wanita Jepang terutama gadis-gadis muda disana. Menurutnya mereka lebih menggiurkan daripada gadis-gadis di U.S.A tapi kalau dia berubah pikiran, dia bisa kembali dan membuat semua gadis di sekolahnya miliknya.

Dia cuma mau kekuatan dan seks, itulah yang dia inginkan di dunia ini.

Ryoma sang Warlock

Ryoma the Warlock. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang