KKM 《 KELUARGA KAYU MANIS》

Perkara II

Original Fiction by Fahara san
Based on Weebtoon Lookism @ParkTaejoon
.
=========================================KELUARGA KAYU MANIS =======================================

Fiksi ini ditulis dengan sepenuh hati dan atas request an dari warga tiktok dengan video yang akan saya lampirkan link nya dibawah
.
.
Happy Reading ^^
.
.

“Juna, abang kemarin ada beli martabak sama terang bulan di depan perempatan besar sebelah kampus kamu. Enak banget jun, kamu biasanya beli disitu juga?” Tanya Ari pada sang adik yang tengah berleha leha sambil baca novel di sofa ruang tengah

“Yang sebelah mana sih bang? Disana ada banyak yang jual martabak” Jawab Juna dengan wajah ‘ganggu banget lo’ dan menatap sang sulung

“Perempatan depan alfamart itu lohh, kamu ini kalau abangnya nanya diliat wajahnya” Balas Ari dengan wajah dongkol dan mencabut buku novel yang dipegang sang adik

Judulnya : Ayat Ayat Cinta II

“Ohh yang itu, bukan langganan bang tapi pernah beli, lebih enak yang di gang deket FIP itu sih bang, murah juga ntar gua beliin deh. Balikin bukunya”

Ari duduk disebelah Juna yang kembali membaca dengan tenang.

Adiknya yang satu ini memang sedikit ajaib, dengan kepribadian yang urakan tapi seleranya bener bener berkebalikan
mulai dari baca novel cinta mellow, selera lagunya pun indie tidak se metal penampilannya

“Gua mau ke kampus nanti sore bang, kayaknya agak malem ntar sekalian-“

“Dika pulang, mamaaa.. abangg...”

“Iya dekk ada bang Ari sama bang Juna..”

Mendengar sang adik tercinta nya datang, Juna langsung bangkit dan menyembunyikan novel yang ia baca.

“Dih pencitraan” ejek Ari dengan wajah sinisnya

“Kayak lo kagak aja bang”
.
.

“Dikaaa.... dekk kamu dimana ini abang mau berangkat.” Arjuna teriak teriak sepanjang ruangan dengan hebohnya

“Junaa jangan berisik, Abang ada shift malem.” Sungut Ari dibalik selimutnya, suaranya kalem jadi sudah dipastikan bahwa Arjuna si toa tidak mendengarnya

“Kamu ini abang panggil kok nggak nyaut.” Juna manyun manyun sok ngambek melihat adik terkasihnya malah enak enak an main rubrik, hadiah dari Arya di ultahnya kemarin.

“Loh bang Juna manggil aku? Gak denger bang hehehe....”

“Abang mau ke Kampus dek, trus itu bang Ari kayaknya ngidam Martabak yang katanya enak banget gituu, adek mau?” Tawar Juna dengan muka berbinar binar. Kalau saja ini weebtoon dibelakangnya sudah dipenuhi bintang bintang kecil.

“Mauuuuuuuu... okeee aku tunggu martabaknya ya bang, abang jangan pulang telat.”

Dan kedua insan itu pun berjanji dengan tautan kelingking yang unyu
.
.
.
.

Jderrrrr.....

“Bang Arya, Bang Juna tadi janjiin aku martabak, jadi aku belum makan padahal laper aslinya.” Kata Dika dengan polosnya. Arya yang tengah menggambar tampan di sofa ruang tengah menoleh kearah sang adik.

“Lohh makan dek, Bang Juna agak lama kayaknya, ini aja hujan.” Balas Arya dan meletakkan alat gambarnya di meja, mendekati Dika yang mulai goleran dengan indahnya di sofa samping

“Abang Arya gorengin telor mau dek?”

“Gak deh bang, aku nunggu bang Juna aja. Nanti kalau Dika ketiduran bangunin ya.”