02|| Ruqyah

14 0 0
                                    

"Dengarlah, Di.. dimanapun kamu, sejauh apapun dunia memisahkan kamu dan aku, ku jaminkan kamu akan selalu mengingatku, sebab aku ada dalam desiran darahmu, mengalir hingga bertaut abadi dalam detak jantungmu"

.
.
.

"Sial!"

Lagi, Meera bermimpi bertemu sosok yang selalu memanggil nya "Di". entah siapa, sebab wajahnya selalu samar-samar dilihatnya. Namun anehnya Meera merasa bahwa itu tidak asing baginya, seperti ia telah lama mengenal sosok itu.

...

Meera berangkat menuju sekolah. Seperti hari-hari biasanya ia beraktivitas selayaknya guru-guru pada umumnya, mengajar .

"Demi Tuhan, aku lihat sendiri dia melayang-layang diatas langit-langit kamarku!"

Meera terdiam mendengar Ayu -kawan sejawatnya bercerita mengenai kejadian yang menimpanya semalam, ya Ayu mengaku bertemu sosok menyeramkan dikamar kost miliknya.

"Sumpah Mir, setelah dia menghilang aku terus saja mendengar suara tawanya!" Ujar Ayu lagi dengan penuh semangat

"Bagaimana suaranya?" Meera berantusias

"Menyeramkan, ahh aku jadi merinding kalau ingat itu"

Meera merasa semakin ingin tahu, sebab ia kembali teringat kejadian yang ia alami sebulan yang lalu ditoko buku misterius itu.

"Umm.. sebenarnya aku juga ingin bercerita padamu, Yu." Ujar Meera namun ia masih nampak ragu untuk memceritakannya

"Soal apa?" Tanya Ayu

Meera terdiam...

"Sama sepertimu" kata Meera kemudian setelah sekian detik terdiam

"Maksudmu?"

"Sebulan lalu aku juga mendengar bisikan ditelingaku"

"Bagaimana rupanya makhluk itu, Mir?" Ayu amat sangat antusias dengan cerita Meera

"Aku tidak tahu, sebab hanya ku dengar suaranya saja"

"Ah Tuhan, benar kan kataku, hantu itu memang ada!"

"Mungkinkah itu hantu, Yu?"

"Apalagi kalau bukan hantu, Meera?"

"Mungkin itu hanya halusinasiku saja?"

Ayu terdiam

"Tapi, Yu.. semenjak kejadian itu aku selalu bermimpi bertemu sosok yang sama, sosok samar yang hanya ku dengar suaranya saja, sosok yang entah mengapa seperti sudah ku kenal sejak lama, seperti ia adalah sosok yang sudah ku lupakan dan ku tinggalkan lama.. aku benar-benar tidak mengerti, Yu.."

"Bagaimana bisa? Mungkin saja sosok itu mengikutimu hingga ke mimpimu"

"Bisakah seperti itu, Yu?"

"Huum, bisa saja. aku pernah dengar soal itu"

"Kalau begitu apa yang harus ku lakukan, Yu?"

"Berdoa sebelum tidur"

"Kalau soal itu aku tidak pernah lupa, Yu"

"Bagaimana kalau kau diruqyah?"

"Ruqyah? Yang benar saja!"

Ayu tertawa

***

Mysterious BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang