03|| Kau Siapa?

14 0 0
                                    

"Bagaimana kabar mu, Di? Sudah bahagiakah kamu tanpa aku?"

"Kau siapa?"

"Aku bukan siapa-siapa mu, hanya seonggok daging yang ingin sekali bertemu denganmu"

"Tapi kenapa?"

"Mungkin rindu, mungkin juga dendam"

"Bagaimana bisa? Apakah aku pernah manyakitimu?"

"Samasekali tidak, "

"Lantas mengapa kau menaruh dendam padaku?"

"Sebab kau tak ingat aku"

"Aku bahkan tidak mengenalmu"

"Kau amat mengenalku melebihi aku"

"Demi Tuhan, maafkan aku jika aku menyakitimu, tapi tolong jangan ganggu aku"

"Datanglah dan temui aku sekali lagi"

"Bagaimana mungkin?"

"Datanglah esok menjelang malam"

"Kemana?"

"Ke tempat mu pertama kali menemukan aku"

.
.
.

"Kali ini mimpiku berbeda, Yu"

Meera mengawali perbincangannya dengan Ayu, kali ini mereka tengah makan bakso dikantin sekolah

"Berbeda bagaimana?"

"Sosok itu memintaku menemuinya"

"Hah?" Ayu tercengang

"Demi Tuhan aku merinding, Mir.. benarkah sosok itu mengikutimu sampai dimimpimu?" Lanjutnya lagi

"Sepertinya memang begitu, Yu" jawab Meera

"Sudah ku bilang sebaiknya kau diruqyah Mir!"

Meera terdiam..

Apakah sebaiknya begitu? Pikir Meera

"Besok kau ikut aku, kebetulan pamanku punya kenalan ustadz. Pokoknya kau harus diruqyah!"

"Tapi dia memintaku datang sore ini!"

"Hah? Kau yakin mau datang?"

"Entah"

"Gila kau Mir!! Bagaimana kalau sosok itu sangat menyeramkan? Ah, aku tidak bisa membayangkannya!"

"Entahlah, tapi aku benar-benar harus selesaikan ini, mungkin dengan begini dia akan berhenti datang dimimpiku"

Ayu mengangguk mengerti

"Bisakah kau antar aku, Yu"

"Mana berani aku Mir, masih trauma aku dengan makhluk dikamar kost ku kemarin!"

"Ayolah, Yu. Aku sedikit takut kalau pergi sendiri.."

"Hmm, " Ayu bergumam

"Yasudah, tapi aku tidak janji akan diam saja kalau melihat makhluk itu. Kemungkinan aku akan lari meninggalkanmu!"

.
.
.

Ketika itu pukul 17.15 dua wanita berseragam dinas memasuki toko buku usang, masing-masing mata keduanya menyusuri tiap sudut toko, mencari sosok yang bahkan mungkin tak bisa dilihat, diterawang, pun ditebak dimana keberadaannya.

"Mir, kau bisa lihat dia tidak?"

Ayu berbisik, sembari terus saja bergelantungan dilengan Meera

"Tidak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang